Tidak Semua Driver Ojek Online Pekanbaru Ikut Demo

Tidak Semua Driver Ojek Online Pekanbaru Ikut Demo
Ilustrasi (int)

PEKANBARU - Aksi demonstrasi yang dilakukan 200 driver ojek online Gojek di Pekanbaru tidak mengantongi izin dari kepolisian. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kanit III bidang Sosbud Intel Polresta Pekanbau, Kimson Simarmata, 27 Juli 2020.

Menurut Kimson, aksi yang berlangsung sejak pukul 08.30 ini tidak efektif. Mengingat angka kasus Covid-19 di Pekanbaru masih tinggi.

“Kami tidak ada mengeluarkan izin aksi hari ini. Apalagi kasus Covid-19 di Pekanbaru saat ini tinggi,” kata Kimson saat dihubungi melalui telepon selular.

Dalam aksinya, driver ojek online menutut dua hal kepada manajemen Gojek Pekanbaru, yaitu pengembalian hak yang dipotong sebesar 20 persen dan penghapusan program berkat karena dianggap merugikan driver.

Akan tetapi, tetap saja aksi tersebut tidak mendapatkan izin. Kimson mengatakan pihaknya telah melarang para driver untuk menggelar aksi. Sebagai solusinya, ia membuka ruang mediasi antar mitra ojek online dan manajemen Gojek. 

“Karena tetap memaksa mau gelar aksi, mau gak mau kami mengomunikasikan hal tersebut ke dewan supaya bisa diterima nanti dan tidak berlama-lama aksinnya,” kata Kimson.

Tidak Semua Driver Ikut Aksi Demo
Tidak semua driver Gojek di Pekanbaru ikut aksi demontrasi. Febry, seorang mitra Gojek sejak 2017 mengaku tidak sejalan dengan aksi driver tersebut.

Menurutnya, tuntutan mereka untuk penghapusan program berkat adalah tindakan egois. Program tersebut, kata Febri, dapat menolong sesama driver yang pendapatannya tidak banyak karena Covid-19.

“Beberapa nggak mikirin kawan-kawan yang akunnya lagi “bodoh” lah kalau dibilang. Mereka mungkin bisa dapat 20-25 orderan, sementara yang lain 2-3 orderan. Mereka yang terbiasa orderan banyak, dengan adanya program ini ya otomatis berkurang. Karen adanya pemerataan. Itulah kenapa mereka gak setuju. Kalau kami yang orderan 2-3, ada program ini ya bersyukur,” kata Febri.

Adanya pemerataan orderan yang dilakukan Gojek sangat disyukuri oleh Febri. Dengan begitu, ia bisa membawa pulang pendapatan yang jelas setiap harinya. Lagi pula, kata Febri, jika keberatan dengan adanya program yang dibuat oleh aplikator, driver tersebut harusnya berhenti saja sebagai mitra.

“Di sini kan kita mitra, ya sudah seharusnya ngikutin apa kata perusahaan. Kecuali kita karyawan tetap yang nggak bergaji, ya bisa (demo). Ini kan nggak, kalau nggak suka ya tinggal berangkat. Simple kan?” katanya.

“Program ini untuk kebaikan semua, kan kita semua ini terdampak, dan perusahaan juga lagi goyang karena Covid-19 ini. Lagian demo tadi bukan seluruh driver Pekanbaru, masih banyak yang onbid kok. Kembali ke individulah lagi,” lanjutnya. (man/src)

Berita Lainnya

Index