Terjaring Razia PSBM, SPG Rokok Keluhkan Biaya Kutek Mahal

Terjaring Razia PSBM, SPG Rokok Keluhkan Biaya Kutek Mahal
Sales Promotion Girl (SPG) salahsatu rokok di Pekanbaru menolak diminta kerja sosial mencabut rumput sebagai kompensasi dari perbuatannya tidak memakai masker saat berkendara di Jalan Rawa Mangun

PEKANBARU - Ada- ada saja kelakuan warga pelanggar protokol kesehatan di wilayah Kecamatan Bukit Raya tepatnya di Kelurahan Tangkerang Labuai saat giat Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) dilaksanakan di wilayah itu, Ahad, (4/10/2020).

Bermacam alasan mereka sampaikan saat petugas mulai menanyakan terkait pelanggaran yang dilakukan mulai dari tidak mengenakan masker hingga masih tetap berkerumun di masa pandemi Corona.

Bahkan dua orang perempuan mengaku bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) salahsatu rokok di Pekanbaru menolak diminta kerja sosial mencabut rumput sebagai kompensasi dari perbuatannya tidak memakai masker saat berkendara di Jalan Rawa Mangun.

" Jangan cabut rumputlah Pak, biaya kutek saya mahal," ujarnya dengan polos dihadapan puluhan petugas gabungan, malam itu.

Tanpa memperdulikan apa yang disampaikan, petugas tetap meminta perempuan itu kerja sosial mencabut rumput di sekitar lokasi razia sekaligus menyapunya.

Beranjak ke Jalan Harapan Raya, bermacam dalih juga disampaikan warga pelanggar protokol kesehatan di sana.

Ada yang beralasan lupa, adapula yang mengaku tidak mengetahui dengan aturan PSBM yang diterapkan pemerintah daerah.

" Masker lupa pakai, KTP ada tapi tinggal di rumah," ujar sejumlah anak muda saat ditanyai petugas sedang bermain PS 3 di Jalan Harapan Raya.

Pantauan di lokasi razia beberapa tempat usaha yang masih beroperasi termasuk di wilayah Kelurahan Tangkerang Labuai, diminta tutup.

Untuk sementara sudah 19 warga pelanggar protokol kesehatan diberikan tindakan dan hingga berita diterbitkan razia masih berlangsung dipimpin Wakapolsek Bukit Raya, AKP Nursyafriati. (***)

Berita Lainnya

Index