Menilik Satu Dekade Capaian Kinerja Ketahanan Pangan ala Firdaus-Ayat  Bagian III

Inovasi Ketahanan Pangan

Inovasi Ketahanan Pangan
Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus MT melaunching Inovasi Aplikasi siDiva Ketahanan Pangan Pekanbaru

PEKANBARU- Inovasi merupakan kunci utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, daya saing daerah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inovasi menjadi salah satu tool dalam mengakselerasi peningkatan daya saing Indonesia. 

Sehingganya Datuk Bandar Setia Amanah Dr. H. Firdaus, ST, MT terknal dengan testimoninya; “Hidup Tanpa Inovasi, berarti mati sebelum mati”. Sehingganya penyelenggaran Pemerintahan dibawah kepemimpinannya harus mengedepankan inovasi, tak terelakkan juga untuk sektor ketahanan pangan. Kadis Alek Kurniawan menjabarkan inovasi-inovasi yang dilahirkan via Dinas Ketapang adalah; Penerbitan Grand Master Plan Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, siTANGAN (Sistem Manajemen Informasi Ketahanan Pangan), siDIVA (Aplikasi Digital FSVA), Pendirian Outlet PUAN BERSERI (Pemasaran Usaha Pangan Bersama Secara Lestari), Penyelenggaraan PPM (Pekan Pangan Madani), Kawasan siCANTIG (Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi), Optimalisasi Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan (KAMAPAN), Optimalisasi Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Penyediaan Informasi Harga Pangan Strategis, Survei Konsumsi Pangan dan Pola Pangan Harapan Kota Pekanbaru, Penyediaan Data Primer Kelurahan dan Data Indeks Ketahanan Pangan tingkat Kelurahan se-Kota Pekanbaru serta Program Disketapang Berkabar. 

Secara memadai Eks. Kepala BPKAD Kota Pekanbaru ini menerangkan inovasi-inovasi yang menunjang urusan pemerintahan Firdaus-Ayat di sektor Ketahanan Pangan sebagai berikut: 

 IKP TERTINGGI KEDUA SE-INDONESIA: PENGAKUAN KINERJA PEMKO PEKANBARU DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN 

Siapa yang menanam, dialah yang akan menuai. Peribahasa ini rasanya cocok disematkan kepada Pemko Pekanbaru dibawah kepemimpinan Firdaus-Ayat terutama di sektor ketahanan Pangan. Berbagai kebijakan, regulasi dan inovasi yang diterbitkan dalam rangka menunjang urusan pemerintahan di bidang pangan nampaknya tidak bertepuk sebelah tangan. 

Teranyar Kota Pekanbaru meraih ranking terbaik kedua untuk Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Nasional. Berdasarkan Buku Indeks Ketahanan Pangan Tahun 2021 yang diterbitkan Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI pada tahun 2022 ini, Pekanbaru menduduki peringkat terbaik kedua dari 98 kota se-Indonesia dengan skor 90,56, satu tingkat dibawah kota Denpasar pada posisi teratas dengan skor 93,97 atau dengan kata lain IKP Kota Pekanbaru adalah IKP tertinggi untuk Kawasan Pulau Sumatera. Melesat ke posisi dua terbaik, Pekanbaru melangkahi 20 tingkat karena sebelumnya Pekanbaru berada pada rangking 22 di tahun 2020 yang lalu. 

Hal ini sebagai bukti bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru senantiasa terus berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan sehingga diharapkan tersedianya sumber daya manusia Pekanbaru yang sehat, aktif dan produktif, serta berdaya saing sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan atau dalam istilah Pak Walikota Firdaus sebagai manusia yang smart “Smart People”. Sebagai bentuk keseriusan akan hal ini, IKP menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama Pemko Pekanbaru yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017 -2022 dalam rangka Mewujudkan misi ke-4 dari 5 misi kota Pekanbaru yaitu Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Berbasiskan Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Padat Modal, pada Tiga Sektor Unggulan yaitu Jasa, Perdagangan dan Industri. 

“Alhamdulillah, Ini lompatan luar biasa, Peringkat Indeks Ketahanan Pangan Pekanbaru melesat naik, dari rangking 22 pada 2020 menjadi kota terbaik ke-2 se-Indonesia pada 2021.” ucap kadis Akur kepada Awak media saat ditemui di ruang kerjanya Kembali pada Selasa (17/05). 

Sebagai Kadis Ketapang katanya, Walikota mengarahkan agar Kadis dan jajaran beserta seluruh stakeholder harus bekerjasama dengan super team. 

“Agar bekerjalah dengan superteam karena kita bukanlah seorang superman. Pahami tupoksi dan saling bersinergi satu sama lain, ” ucap Akur mengingatkan pesan Walikota Firdaus. 

“Jadi ini adalah buah hasil dari seluruh stakeholder, baik yang berada dalam Internal Pemko maupun eksternal sekalipun” imbuhnya. 

Dalam rangka mengetahui tingkat ketahanan pangan suatu wilayah beserta faktor-faktor pendukungnya, Sebut Akur lagi; Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian telah mengembangkan suatu sistem penilaian dalam bentuk IKP yang mengacu pada definisi ketahanan pangan dan subsistem yang membentuk sistem ketahanan pangan. IKP yang disusun, Berdasarkan Buku IKP Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian; merupakan penyesuaian dari indeks yang telah ada berdasarkan ketersediaan data tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Berdasarkan analisis ketahanan dan kerentanan pangan (FSVA) Tahun 2021 pada level nasional tersebut menunjukkan bahwa kota Pekanbaru dianggap sudah tahan pangan yang didasarkan pada 8 indikator yang terbagi dalam dua aspek penilaian. Pertama aspek keterjangkauan pangan yang dinilai dari indikator; (1) Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan; (2) Persentase rumahtangga dengan proporsi pengeluaran lebih dari 65% terhadap pengeluaran total; (3) Persentase rumahtangga tanpa akses listrik. Dan Aspek Pemanfaatan Pangan didasarkan pada indikator (1) Rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun; (2)Persentase rumahtangga tanpa akses air bersih; (3) Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk; (4) Prevalensi balita stunting; dan (5) Angka harapan hidup pada saat lahir. Bila ditelaah lebih jauh dalam buku IKP Kementan tersebut disebutkan bahwa untuk aspek Keterjangkauan, Kota Pekanbaru memiliki skor 96,05 dan aspek pemanfaatan bernilai 86,07 sehingga menghasilkan komposit senilai 90.56. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan kota Pekanbaru ini menuturkan bahwa IKP dalam Dokumen RPJMD kota Pekanbaru pada tahun 2021 ditargetkan pada angka 82.80. Dengan Raihan skor 90.56 pada tahun 2021 berarti kinerjanya mencapai angka 109,37% sementara jika disandingkan dengan raihan IKP 2020 yang bernilai 82.85 (posisi pekanbaru saat itu pada rangking 22) maka Raihan kinerja IKP Kota Pekanbaru 2021 109,31% lebih tinggi. 

Dikatakannya lagi bahwa ini akan menjadi legacy bagi Firdaus-Ayat para periode kedua kepemimpinan mereka.   

“Ini adalah kado terindah dari sektor pangan untuk Pak Walikota di akhir masa jabatannya, meski ditargetkan pada angka 83 diakhir masa RPJMD, Alhamdulillah Pekanbaru dapat “over target” di tahun 2021 ini” terangnya. 

“Ini adalah sejarah, sekali lagi tahniah atas Prestasi kota Pekanbaru sebagai peringkat kedua terbaik dalam Indek Ketahanan Pangan tahun 2021. Ini merupakan pengakuan kinerja pemko pekanbaru dibawah kepemimpinan FIRDAUS-AYAT dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan” tutupnya.(Advetorial)

Berita Lainnya

Index