Dwigol di 'Extra Time' Bawa Atletico Madrid Juarai Piala Super Eropa

Dwigol di 'Extra Time' Bawa Atletico Madrid Juarai Piala Super Eropa
Atletico Madrid juara Piala Super Eropa 2018. (Foto:REUTERS/Maxim Shemetov)

Gelar juara Piala Super Eropa 2018 menjadi milik Atletico Madrid. Kepastian tersebut didapatkan setelah Los Rojiblancos mengalahkan Real Madrid 4-2 lewat babak perpanjangan waktu dalam partai yang digelar di A Le Coq Arena, Tallinn, Estonia, Kamis (16/8/2018) dini hari WIB.

Empat gol Atletico Madrid dalam pertandingan ini diciptakan oleh Diego Costa 1', 79', Saul Niguez 99', dan Koke 104'. Sementara itu, dua gol Madrid dilesakkan oleh Karim Benzema pada menit ke-27 dan Sergio Ramos 63'.
 
Pelatih Madrid Julen Lopetegui melakukan beberapa perubahan dalam laga ini. Tak hanya mengubah pola 4-3-1-2 menjadi 4-3-3, tapi juga memasukkan nama yang tak bermain reguler musim lalu, seperti Gareth Bale dan Marco Asensio.
Hal serupa juga dilakukan oleh German Burgos, yang untuk sementara mengisi posisi Diego Simeone. Meski tetap menggunakan pola 4-4-2, ia memasukkan dua nama pemain baru, Rodri dan Thomas Lemar di susunan starter.

 

Perubahan yang dilakukan oleh Burgos berjalan mulus. Berawal dari umpan jauh, Costa mampu mengelabui Ramos. Aksi pemain berdarah Brasil ini diakhiri dengan sebuah sepakan kencang ke tiang dekat yang tak mampu dihalau oleh Keylor Navas.
Gol tersebut membuat Atletico makin panas. Beberapa peluang gantian diciptakan oleh Lemar, Stefan Savic, dan Antoine Griezmann. Sayang, usaha ketiganya gagal berbuah gol karena tak ada yang mengenai sasaran.
Madrid berusaha untuk memperlambat tempo permainan. Mereka mencoba bermain lebih sabar dengan memainkan umpan-umpan pendek yang diselingi oleh pergerakan cair pemain di kotak penalti lawan.
Usaha Madrid sukses membuat mereka menyamakan kedudukan. Berawal dari sebuah umpan silang di sisi kiri pertahanan Atletico yang dilepaskan oleh Bale, Benzema menanduk bola ke sisi yang tak bisa dijangkau oleh Jan Oblak.
Skor 1-1 membuat Madrid bermain kian pelan. Benzema, yang sedari awal menjadi pemain paling depan, mulai bermain sedikit ke belakang. Perubahan area bermain pemain asal Prancis tersebut diikuti oleh kian majunya Bale dan Asensio.
Memasuki babak kedua, Atletico menambah intensitas pressing. Mereka juga bermain dengan amat tinggi untuk mempersempit area bermain Madrid. Langkah tersebut membuat anak asuh Lopetegui jadi kesulitan.
Kesulitan yang dihadapi oleh Madrid membuat Lopetegui kemudian memasukkan Luka Modric untuk menggantikan Asensio. Keberadaan Modric dan diikuti perubahan area kerja Benzema ke sisi kanan pertahanan Atletico membuat aliran bola mereka jadi lancar.
Bencana bagi Atletico terjadi saat Juanfran divonis oleh wasit melakukan handball di dalam kotak penalti. Ramos yang menjadi eksekutor tak menyia-nyiakan peluang tersebut untuk mencetak gol Madrid dalam laga ini.
Di saat Madrid berusaha mempertahankan kedudukan, blunder dilakukan. Berawal dari kesalahan beberapa pemain di sisi kiri pertahanan, Costa menceploskan bola ke gawang Madrid yang tak lagi terkawal.
Atletico berusaha mencecar gawang Madrid di sisa waktu normal. Namun, karena buruknya penyelesaian akhir, tak ada satupun serangan ke arah gawang yang lahir.
Atletico memulai perpanjangan waktu dengan bermain lebih agresif. Usaha mereka tak sia-sia. Diawali oleh kesalahan Raphael Varane di depan kotak penalti Madrid, Thomas Partey melepaskan umpan silang yang diakhiri oleh Saul Niguez dengan sepakan terarah.
Skor 3-2 tersebut tak bertahan lama. Selang lima menit kemudian, Koke menambah keunggulan Atletico. Gol ini dimulai dari umpan pendek kepada Vitolo yang tak terkawal di kotak penalti sisi kiri pertahanan Madrid. Skor 4-2 untuk kemenangan Atletico menjadi penutup pertandingan. Atletico berhasil merebut gelar juara Piala Super Eropa ketiga mereka. (Kumparan.com)

Berita Lainnya

Index