PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Selama dua hari berturut-turut Pusat Belajar AntiKorupsi (PBAK) dan Dompet Dhuafa Riau melaksanakan penanaman Gerakan antikorupsi kepada pemuda di Pekanbaru.
Kegiatan ini adalah serangkaian kegiatan menuju Festival Muda Melawan Korupsi untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia. Kegiatan ini dilaksanakan oleh PBAK dan Dompet Dhuafa Riau.
Melibatkan banyak komunitas pemuda, mahasiswa dan LSM. Kegiatan dua hari (1-2/12/2019) dimulai dengan Training of Trainers Boardgames AntiKorupsi kemudian Kelas Antikorupsi. ToT Boardgames diisi langsung oleh Saya Perempuan Antikorupsi (Spak) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tujuan dari training ini adalah menciptakan Trainer yang cakap dalam Boardgame antikorupsi. Kemudian dari training ini juga diharapkan lahir komunitas Boardgame antikorupsi di Pekanbaru. Menurut Romi Dikyanmas KPK, generasi Milenial saat ini memiliki karakter yang unik, mereka menyukai hal-hal yang menyenangkan.
"Melalui Boardgames ini adalah cara ampuh untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi bagi mereka". Dihari kedua, peserta Bu disiapkan menjadi agen antikorupsi dengan pemaparan secara gamblang tentang korupsi dan gerakan Antikorupsi.
Diharapkan dengan adanya pembekalan ini di puncak acara Para Peserta ini dapat mengkapanyekan gerakan antikorupsi bersama. "Setelah darisini para peserta akan siap mengkapanyekan gerakan antikorupsi ke masyarakat Pekanbaru" ujar Ridwan Affan Dir. PBAK.
Ridwan juga menjelaskan alasan mengapa Festival Muda Melawan Korupsi dilaksanakan di Pekanbaru, Riau. Menurutnya provinsi ini sudah mulai menjadi wilayah rawan korupsi.
"Kita tahu, ketiga Gubernur disini sudah ditangkap KPK, juga isu kebakaran hutan dan asap. Diharapkan dari gerakan ini masyarakat jadi melek bahaya laten korupsi dan melawanya bersama-sama. (Rls)