Berjuang jadi Abdi Negeri

Jumat, 21 Februari 2020 | 09:19:51 WIB
Buku panduan lolos CPNS. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

SERAMBIRIAU.COMJutaan orang mencoba peruntungan melamar pegawai negeri sipil (PNS), mengabdi untuk negeri. Tak peduli banyaknya pesaing dihadapi. Rasa semangat terus berkobar di diri.

Impian mereka tidak berlebihan. Hanya ingin ada perubahan di kehidupan. Tenang di masa tua dan mapan. Sungguh mimpi sederhana.

Seperti dikisahkan pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini. Kegagalan di tahun lalu tidak membuat cita-citanya menjadi PNS terhenti.

"Ini keinginan saya sendiri, saya ingin mengubah nasib, makanya ketika saya gagal, saya sudah berniat mencoba peruntungan di seleksi tahun ini," kata Alden saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (20/2).

Jika dulu membidik posisi di Kementerian PUPR, Alden mengubah pilihannya tahun ini. Dia coba beradu nasib di Kejaksaan Agung.

Profesi menjadi pegawai negeri telah membuatnya jatuh hati. Dia sampai membayangkan kelak memakai seragam kedinasan.

"Saat kita mengabdi kepada negara, banyak jaminan yang diberikan oleh negara salah satunya jaminan di hari tua. Apalagi kalau pakai seragam PNS terasa istimewa ada kebanggaan tersendiri," katanya.

PNS Mengubah Jalan Hidup

Yanuarita juga memiliki harapan sama. Dia yakin profesi PNS akan mengubah jalan hidupnya meskipun banyak profesi lain tak kalah menjanjikan.

"Saya ingin mengubah hidup," kata gadis asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

Tekadnya sudah bulat. Dia berharap bisa menerapkan ilmu semasa di bangku kuliah untuk membangun negeri.

"Saya anggap ini wujud tanggung jawab dan cita-cita saya. Karena sejujurnya saya sudah bekerja pada beberapa kantor swasta, tetapi kali ini saya ingin mencoba mengubah nasib dengan mengikuti tes seleksi CPNS. Karena menurut saya menjadi seorang PNS bisa menjamin masa depan saya dan dengan begitu saya bisa merealisasikan ilmu jurusan yang saya pelajari di bangku kuliah," ungkap Yanuarita penuh yakin.

Kemarin, Yanuarita, sudah menyelesaikan tes meski hasilnya tidak menggembirakan. Baginya, proses awal ini wajib dikenang. Apalagi, saat masa-masa berlatih soal hingga larut malam.

"Saya belajar dari chanel Youtube sampe larut malam dan mencari informasi dari pejuang PNS yang sudah lebih dahulu mengikuti tes menyangkut kesusahan dan kemudahan dalam tes. Sekalipun banyak soal yang berbeda dari yang saya pelajari, malah tidak muncul," katanya.

Coba Lagi Tahun Depan

Ragam fasilitas menjanjikan profesi PNS, memang membuat banyak orang kepincut. Siapa tak tergiur hidup dijamin hingga masa tua.

"Pekerjaan PNS itu sudah menjamin. Baik itu gaji bulanan, maupun untuk hari tua nanti. Karena PNS waktu pensiun nanti kan tetap ada gaji. Sedangkan pekerjaan swasta itu kan gak ada gaji pensiun, hanya diberi uang pesangon saja. Makanya saya pilih ikut CPNS, mana tau rezeki bisa lulus," kata Ulya Ulrahmi (23) yang baru tahun ini mengikuti seleksi untuk posisi sipir lapas di Banda Aceh.

Sayangnya, kali ini Ulya gagal. Lucunya, kegagalan Ulya bukan karena nilainya tes-nya tidak mencapai target. Justru dikarenakan solidaritas pada teman yang gagal tes.

"Pertama waktu ikut ujian CAT, saya memang lewat. Setelah itu kan ada ujian tulis di Kampus Abulyatama. Tapi saya bersama kawan gak ikut lagi," katanya.

"Waktu mau mendaftar ulang, teman saya yang ke mana-mana bersama mulai saat urus administrasi, sempat juga beberapa kali kami salah scan, makanya harus bolak-balik scan administrasi. Selalu kami berdua. Hujan, panas, kami sempat terobos. Tiba-tiba saat akan ujian teman saya itu kena musibah. Dompet dia jatuh, enggak tahu jatuh di mana," ungkapnya.

Sementara, di dalam dompet tersimpan kartu tanda penduduk (KTP) yang sangat dibutuhkan untuk ujian.

"Mau urus KTP lagi gak cukup waktu. Ya sudah, karena sejak awal kami berdua terus, gak enakkan kalau saya ikut sendiri. Makanya saya putuskan enggak ikut juga," sambung Ulya yang menyatakan kelengkapan berkasnya tidak bermasalah.

Ulya tidak menyesali kejadian itu. Dia menganggap ini sebagai pengalaman agar lebih hati-hati dalam mempersiapkan segala yang diperlukan.

"Nanti waktu dibuka lagi, sudah ada pengalaman. Belum rezeki saya lah kali ini. Enggak enak juga karena kawan gak bisa ikut karena hilang KTP," ungkap Ulya.

"Pokoknya cukuplah pengalaman pertama ikut CPNS. Ini jadi pengalaman, ke depan sudah tahu bagaimana caranya," katanya.

Peminat PNS Berkurang

Banyak cerita suka dan duka dialami para pejuang pegawai negeri. Walaupun berulang kali gagal mengikuti seleksi, justru membuat mereka semakin penasaran mencoba lagi. Mengapa profesi ini terasa begitu istimewa?

Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito, mengatakan, sampai saat ini, profesi PNS masih dipandang sebagai bentuk kemapanan. Tetapi jika dibandingkan, keinginan menjadi abdi negeri saat ini tidak semasif dahulu.

"Sebenarnya kalau dibandingkan dengan dulu, tingkatannya lebih tinggi dulu. Dulu dalam kehidupan bersosial, PNS itu segala nya. Tetapi sekarang ini, konsep kerja itu sudah bergeser. Saat ini, banyak juga anak-anak muda memilih menjadi kreator yang mana hal itu juga termasuk konsep kerja," kata Arie saat berbincang lewat sambungan telepon dengan merdeka.com, Kamis (20/2).

Bekerja sebagai PNS, katanya, memang membuat seseorang terlihat lebih mapan dan ada kepastian.

"Tapi secara pendapatan, jika dibandingkan dengan swasta, jauh sekali. Apalagi jika mereka (pegawai swasta) punya kreativitas," katanya.

Memang, kata Arie, dahulu orang berpikir menjadi PNS itu untuk status. Sampai sekarang pun faktor itu pun sebenarnya masih ada tetapi tidak sekuat dulu.

"Segmentasi orang melihat kemapanan itu masih ada sampai sekarang. Tetapi anak-anak muda jarang menjadikan PNS sebagai prioritas. Kalau sekarang ada yang coba itu lebih karena mumpung ada kesempatan, jadi mencoba peluang," jelasnya.

Arie tidak menampik fasilitas jaminan pensiun mengundang pelamar mencoba peruntungan pada profesi ini. Tetapi jika melihat lebih luas, sesungguhnya menjadi pekerja swasta sekarang juga sudah mendapatkan fasilitas serupa.

"Lihat saja pekerja swasta sekarang juga BPJS ditambah asuransi," tutup Arie.

Sumber : Merdeka.com

Terkini