Penelitian Ini Membuktikan Bahwa Semut Cerdas

Sabtu, 18 April 2020 | 19:51:00 WIB
Internet

SERAMBIRIAU.COM - Tak hanya piawai dalam bekerja sama, semut ternyata merupakan hewan yang bisa belajar dari kesalahan mereka sendiri. Mereka bisa dengan cerdas mendeteksi kesalahan mereka sebelumnya dan memperbaiki langkah ke depan.

Cara itu mereka lakukan agar mereka dapat menghindari perangkap dan predator yang bisa membahayakan koloni semut.

Penelitian mengenai semut yang bisa belajar dari kesalahannya sendiri ini telah diterbitkan di jurnal Current Biology.

Ternyata, semut dapat mengingat di mana letak perangkap yang ada dan segera menghindarinya setelah mereka melakukan satu hingga dua kali percobaan.

Sebelumnya, ilmuwan memahami bahwa semut dapat menggunakan jalur feromon untuk melakukan navigasi.

Namun penelitian ini pertama kali membuktikan bahwa semut dapat mengoreksi rute mereka untuk menghindari bahaya.

Dengan lebih dari 12.500 spesies yang dikenal dalam famili Formicidae, semut biasanya sangat kecil tetapi hidup di sarang dengan koloni, yang dapat berkisar dari beberapa lusin anggota hingga jutaan semut.

Mereka dikenal sebagai navigator ahli yang menggunakan jejak feromon yang rumit untuk memetakan lingkungan mereka dan menemukan jalan pulang.

Feromon merupakan zat kimia yang dikeluarkan oleh serangga (berhubungan dengan reproduksi) yang berfungsi sebagai daya pikat lawan jenisnya.

Dikutip dari IFLScience, sebuah penelitian terbaru menyelidiki bahwa pasukan semut navigator menemukan di luar jalur feromon, semut mampu mengubah rute berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam memori visual.

Perilaku adaptif memungkinkan mereka untuk menghindari jebakan yang sebelumnya ditemui dalam bentuk perangkap atau predator.

sebelumnya ditemui dalam bentuk perangkap atau predator.

Penelitian ini dilakukan oleh pakar perilaku hewan dari University of Toulouse, Prancis.

Percobaan mengharuskan peneliti untuk menjebak semut-semut gurun pasir dengan mengganggu jalan pulang mereka dengan perangkap lubang yang licin.

Mereka menggunakan dua spesies semut untuk penelitian yaitu Melophorus bagoti dari Australia dan Cataglyphis fortis dari Sahara.

Semut yang terperangkap dalam lubang dapat kembali lagi ke permukaan melalui bantuan ranting.

Kali kedua mereka menemui jebakan yang sama, para semut diketahui mengalihkan jalan mereka untuk menghindari bahaya.

Beberapa semut diamati berhenti untuk memindai jalan sebelum mengambil rute yang aman di sekitar jebakan.

Ini menunjukkan kemampuan luar biasa semut untuk memperbaiki kesalahan mereka dan berusaha untuk mengambil rute yang lebih aman.

Sumber: HiTekno

Terkini