PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Heboh seorang ibu rumah tangga (IRT) inisial R (31) ditahan karena mencuri buah sawit, untuk keperluan makan. Hal ini menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau.
Menyikapi peristiwa ini pimpinan DPRD Riau berencana akan memanggil pimpinan PTPN V sei Rokan, membahas langkah yang diambil pihak perusahaan.
Indra Gunawan Eet selaku ketua DPRP Riau, dihubungi Pekanbaru MX membenarkan, rencana pemanggilan pimpinan PTPN V sei Rokan tersebut.
''Benar kita akan panggil pimpinan PTPN V, untuk membahas langkah mereka memilih menahan IRT karena mencuri buah tandan sawit,'' terang Eet.
Eet mengakui, sebagai wakil rakyat, pihaknya sangat menyesali langkah PTPN melaporkan IRT tersebut.
Menurutnya, sebaiknya pihak perusahaan mencabut laporan. Dengan memilih hanya memberikan sangsi.
Menurutnya, langkah menempuh jalur hukum oleh perusahan atas perkara, pencurian tiga tandan sawit seharga Rp76.000 ribu itu. Sarannya, lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan.
Eet menilai, sesuai aturan hukum, perkaranya yang dilakukan R dan dua rekannya hanya tindak pidana ringan (Tipiring).
Sebelumnya, R diamankan sekuriti PTPN V Sei Rokan bersama dua rekan perempuannya, pada, Sabtu (30/5/2020), karena masuk ke areal perkebunan kelapa sawit PTPN V Sei Rokan.
Saat dipergoki sekuriti, R dan dua rekannya terlihat membawa tangkai kayu.
Lantas, karena curiga, petugas langsung mengamankan mereka di Afdeling V Blok Z-15, bersama tiga tandan buah sawit. Sementara dua rekannya berhasil kabur.
Atas tangkap tangan itu, Arison Simbolon salah satu perawakilan karyawan perusahaan melaporkan kasus tersebut ke Polsek Tandun.
Petugas kepolisian sempat melakukan mediasi. Namun pelapor tidak dapat memutuskan karena keputusan ada di Direksi PTPNV V Pekanbaru. Kasus tersebut kemudian diproses hukum.
Polisi mengamankan barang bukti tiga tandan buah sawit dan satu buah tangkai kayu untuk mengambilnya.
Kepada polisi, RMS mengaku terpaksa mencuri tiga tanda buah sawit untuk membeli beras. Menurutnya beras di rumah untuk makan ia dan tiga anaknya yang masih kecil sudah habis.***