PEKANBARU - Menjadi seorang pemimpin bukan hal mudah apalagi memimpin sebuah wilayah yang heterogen berada di pulau Sumatera. Selain tipikal masyarakatnya memiliki watak yang keras juga beragam adat dan budaya. DR. H. Firdaus ST.,MT dan H. Ayat Cahyadi, S.Si, politisi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini merupakan pasangan yang cukup serasi memimpin kota Pekanbaru sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Keselarasannya telah dibuktikan selama dua periode memimpin kota ini dalam 10 tahun berturut-turut sejak 2012-2017 dan 2017-2022.
Tidak sedikit tantangan yang ditemui pasangan ini, mulai kritikan, cibiran dan bahkan sampai disebut Wali Kota “Gila” dia terima dengan senyuman, tidak membalas dengan kata-kata. Firdaus dinilai “Gila” karena dia memiliki rencana yang diluar dugaan membangun membuka lahan seluas 10 ribu hektare untuk kawasan perkantoran. Bukti nyata itu telah dirasakan, saat ini sebuah bangunan perkantoran wali kota terbangun dengan megah di kawasan kota Tenayan Raya itu dengan arsitektur yang luar biasa.
“Apa yang tidak mungkin, saat ini kita berada disini, di kantor ini menimati hasil pembangunan yang sebelumnya menjadi cibiran orang-orang,” ujar putra kelahiran 2 Mei 1960 ini.
“Kerja keras, kerja nyata, kerja ikhlas” merupakan prinsip mereka bekerja untuk membangun negeri ini menjadi maju pesat jauh ke depan.
Orang luar saja bisa menilai baik dengan kejernihan hati, bagaimana kota Pekanbaru di mata mereka dinilai maju dan berkembang pesat dengan tertata baik.Penilain negative juga sering terdengar bahwa Firdaus gagal, mengurus sampah saja tidak selesai dan begitu juga dengan banjir. Padahal menurutnya Pekanbaru itu bukan daerah banjir hanya genangan air saja.
Genangan air itu terjadi karena masyarakat tidak disiplin, parit diisi dengan sampah, tidak mau gotong royong. Tetapi du persoalan ini Wali Kota yang selalu jadi sasaran kesalahan, padahal kata Firdaus kota maju saja banjir, Negara yang maju seperti Singapura dan Malaysia juga banjir, “Ya tidak apa-apa, yang namanya pemimpin selalu disalahkan, suka tidak suka itu pasti ada, karena kita bukan pemuas tetapi pelayan”, kata anak Muhammad Datuk Bagindo Pado dengan Hj. Siti Rufi’a ini.
Dalam persoalan penanganan sampah dari sejumlah kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan penilaian dari kementerian. Pekanbaru rangking atas terbaik dalam berbagai indikator seperti tertuang dalam Perpes No. 7 tahun 2017.Kendati demikian, bukti nyata dari hasil kerja keras, kerja iklhlas pemimpin yang menjalankan amanah masyarakat dua periode ini telah mendulang sederat penghargaan dan ragam prestasi.
Berikut segudang prestasi dan penghargaan yang diperolehnya selama 10 tahun memimpin kota Pekanbaru ;
Kota Pekanbaru memperoleh berbagai prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dari tahun 2012 hingga 2022 ini, Pemerintah Kota Pekanbaru telah mendapatkan sebanyak 86 (Delapan Puluh Enam) penghargaan baik di tingkat provinsi hingga nasional.
Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus MT menerima penghargaan piala Adicita Sewaka Pertiwi dari Kemenpan-RB,(8/3/3033)
Kemudian, sebanyak 27 penghargaan yang didapatkan oleh Walikota Pekanbaru dari tahun 2012-2022 diantaranya :
• Penghargaan Walikota Inspiratif (2016) dari SIndo Weekly,
• Penghargaan Walikota Enterpreneur Award 2017 dari Markplus Inc.,
• Prediket Pemimpin Visioner bagi Walikota Pekanbaru DR. H. Firdaus, ST, MT. dari Pimpinan MNC Group dalam acara The Power of Collaboration di Jakarta,
• Penghargaan Achievement of Waste Management di Bali oleh Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia (Kopitu)
• Penghargaan Sebagai Kepala Daerah Berkinerja Terbaik Dalam Pengembangan Kota Sebagai Tujuan Investasi
• Penghargaan atas Dedikasi dalam Pengembangan Peran Masjid di Kota Pekanbaru
• Walikota Pekanbaru Raih Penghargaan Pembina Pelayanan Terbaik Tingkat Nasional
• Penghargaan Nirwasita Tantra Award
• Piala Adicita Sewaka Pertiwi.
Penghargaan lain, Pekanbaru sebagai Kota Sangat Inovatif, Kota Digital, Kota Tangguh, Kota Berdaya Saing Sangat Tinggi dan Peringkat Tujuh dari 100 Kota Smart di Indonesia.
Bentuk penghargaan lainnya ;
• Penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI,
• Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan RI,
• Adipura Kategori Kota Bersih dari Presiden melalui Kementerian Lingkungan Hidup RI, Penghargaan Adiwiyata dari Presiden melalui Menteri Pendidikan dan Menteri Lingkungan Hidup RI,
• Penghargaan Karta Adhi Dharma Tahun 2014 dari Kementrian Sosial RI,
• Penghargaan Bina Marga Terbaik Nasional Tahun dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
• Penganugerahan kepada Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal, Provinsi, Kabupaten dan Kota Terbaik dari Badan Koordinasi Penanaman Modal,
• Penghargaan Pekanbaru sebagai Kota terbaik Nasional tentang infrastruktur, pariwisata, pelayanan publik dan investasi dari TEMPO MEDIA GROUP,
• Penghargaan Kota Layak Anak dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI,
• Penghargaan investasi terbaik dari SINDO di Jakarta,
• Penghargaan Walikota Enterpreneur Award 2018 dari Menteri Koperasi dan UMKM RI,
• Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Di awal tahun 2022, sejumlah prestasi kembali di raih oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, diantaranya :
• Penghargaan Golden Award sebagai Kepala Daerah Peduli Olahraga yang diberikan oleh Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat,
• Penghargaan Achievement of Waste Management dari Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu di Bali,
• Penghargaan Kearsipan Kategori Baik tingkat Nasional dari Arsip Nasional RI,
• Penghargaan Prestasi Kinerja Tertinggi dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dari Kemendagri RI.
• Penghargaan Kota Sehat (KKS)/ Swasti Saba dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri Kategori Padapa.
• Anugrah Pesona Indonesia (API) kategori Makanan Tradisional Terfavorit, Juara 2 Kue Talam Durian.
• Penghargaan di Bidang Kearsipan Tingkat Nasional Tahun 2019, Juara I Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru untuk Sektor Hotel.
Penghargaan lain yakni Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2020, Anugerah Meritokrasi, Penghargaan Pelayanan Prima dan Penghargaan Pembina Pelayanan Terbaik Tingkat Nasional, Penghargaan Khusus Daerah di Bidan Inovasi Pembiayaan Alternatif Skema Kerjasama Pemerintah Dan Bidang Usaha (KPBU).
Kemudian Pekanbaru Kembali Raih Penghargaan Kota Layak Anak Kategori Nindya, Camat Tenayan Terima Penghargaan Posko PPKM Terbaik, Posko PPKM Tangkerang Timur Raih Penghargaan dari Kapolri, Wali Kota Saksikan Pemberian Penghargaan WTP Secara Virtual.
Wali Kota Terima Penghargaan Peringkat I Kepatuhan Laporan Investasi, Pemko Pekanbaru Dapat Penghargaan Menuju Informatif dari KI Riau, Pemko Terima Penghargaan Meritokrasi dari KASN.
Pemko Pekanbaru Raih Penghargaan Gerakan 100 Smart City di Indonesia, Pekanbaru Terima Penghargaan IGA 2021 Kategori Daerah Sangat Inovatif, 3 Kali Dapat Penghargaan Kemenpan RB, Pemko Pekanbaru Naikkan Level Pelayanan Publik.
Kemudian, hal yang sangat membanggakan bagi warga Pekanbaru adalah Pekanbaru dinobatkan oleh pemerintah Nasional maupun dari stakeholder lingkup nasional sebagai Kota tujuan investasi terbaik di Indonesia 8 tahun berturut sejak 2014, Kota dengan jumlah penduduk miskin terendah di Indonesia, Kota yang memiliki perputaran uang terbesar di luar pulau jawa, Kota yang memiliki MPP terlengkap di Indonesia sehingga menjadi role model nasional.
Pemerintah kota juga secara bertahap memulihkan ekonomi yang terdampak akibat pandemi. Kota Pekanbaru berhasil menekan angka kemiskinan sehingga menjadi kota dengan penduduk miskin terendah ke enam di Indonesia.
Capaian ini membuktikan kepemimpinan Wali Kota Pekanbaru Firdaus dan Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi tetap meningkatkan kinerja pembangunan menjelang berakhir masa jabatannya pada Mei 2022 mendatang. Kota Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan Madani segera menjelma menjadi Kota Megapolitan dengan perkembangan yang sangat pesat di berbagai sektor.
Sejarah Kota Pekanbaru
Pekanbaru adalah kota yang lahir dari sebuah bandar bernama Dusun Senapelan. Pada hari Selasa, 21 Rajab 1204 Hijeriah atau 23 Juni 1784, Pekanbaru terlahir dengan nama Pekan Baharu. Dibawah Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah yang bergelar Mahrum Bukit, Pekan Baharu yang lebih disebut sebagai Pekanbaru tumbuh menjadi kota dagang yang ramai dikunjungi saudagar dari manca negara.
Letaknya di tengah-tengah pulau Sumatera dan dekat dengan negara tetangga, dibelah Sungai siak, kapal-kapal barang milik saudagar dari berbagai pelosok negeri singgah untuk berdagang.
Pekanbaru terus berkembang dan menjelma menjadi sebuah Kota yang ramai. Pekanbaru menjelma menjadi medan magnet investasi yang luar biasa baik dulu, sekarang dan akan datang.
Secara geografis, kota Pekanbaru terletak segitiga pertumbuhan ekonomi Indonesia, Singapura dan Malaysia. Keberadaan wilayah Pekanbaru di tengah-tengah pulau Sumatera dan Provinsi Riau, tidak hanya mengantarkan Pekanbaru sebagai wajah pertumbuhan Riau yang cepat, namun juga pulau Sumatera terutama Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Pekanbaru memiliki luasan 632,26 Km². Luasan tersebut setara dengan negara Singapura atau DKI Jakarta minus Kepulauan Seribu. Secara Administrasi, Kota berjuluk Kota Bertuah ini dibagi atas 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan.
Namun ada yang unik pada jumlah penduduk Pekanbaru baik pada siang hari maupun malam hari. Pada siang hari, penduduk Pekanbaru bisa mencapai 1,5 juta jiwa, tapi saat malam jumlah penduduk Pekanbaru hanya 1,1 juta jiwa. Hal tersebut terjadi karena pada siang hari, ratusan ribu penduduk yang tinggal diwilayah interland atau perbatasan datang ke Pekanbaru untuk bekerja.
• Perjalanan Kepemimpinan Firdaus-Ayat Periode Pertama
Pada periode pertama pasangan ini mengangkat visi Pekanbaru Kota Metropolitan Madani menjadi visi kepala daerah 2012-2017. Ruhnya diangkat dari konstitusi dalam syair lagu Indonesia Raya yang berbunyi : Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya ,,,.
Makna bangunlah badannya, itu berarti membangun territorial yakni dari sabang sampai merauke. Membangun daerah ini dengan mengukur keberhasilan dari visi ini salah satunya dalam mewujudkan kota metropolitan dilihat dari jumlah penduduk awalnya pada 2012 hanya sekitar 700 ribu jiwa berstatus sebagai kota besar .
Lalu pada 2016 berkembang menjadi sekitar 1,2 juta jiwa lebih. Pemko menggagas sebuah kawasan menjadi kota metropolitan itu dengan membangun kota dan perkotaan dalam kawasan dengan kerja sama bernama Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan) yang merupakan wilayah perbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru.
Pekansikawan telah tercatat sebagai salah satu dari 21 kawasan metropolitan di Indonesia pada urutan ke-17. Kota metropolitan pertama di Indonesia adalah Jabodetabek Puncur.
“Dengan bertambahnya penduduk menjadi 1 juta lebih, maka Pekanbaru telah menjadi kota metropolitan, maka dengan demikian viai pertama Pekanbaru Kota Metropolitan sudah tercapai, akan tetapi Madani-nya belum tercapai, masih berproses,” ujar mantan Kepala Bappeda Provinsi Riau.
Bagaimana dengan ruhnya? Upaya mencapai masyarakat Madani ini dengan melakukan berbagai upaya bagaimana merevolusi mental dari masyarakat biasa menjadi masyarakat baru yang memiliki indikator ;
• Sehat jasmani dan rohani.
• Berpendidikan,
• Menguasai keterampilan dan teknologi yang berperadaban,
• Berakhlak mulia dan cinta kepada budaya bangsa.
Firdaus menjelaskan “Sehat jasmani dan rohani kunci awalnya adalah disiplin”,. Dapat menjaga hablumminannas (hubungan antar manusia) harus baik, hablumminan alam dengan menjaga keberlangsungan pembangunan berkelanjutan. Bila kita mencintai alam, maka alam akan melindungi kita.
Selain itu didukung dengan ekonomi yang baik atau sejahtera dan akan lebih lengkap bila menjaga hubungan dengan Allah sebagai pencipta, maka jadilan manusia berkualitas, “Inilah yang disebut masyarakat Madani, namun ini masih berproses,” terangnya.
Wali Kota Pekanbaru menerima penghargaan capaian vaksinasi tertinggi di RIau dari Wakapolria Komjen Gatot Eddy
Perjalanan Visi Periode kedua 2017-2022
Pada periode kedua ini, pasangan ini mengusung visi terwujudnya Pekanbaru Smart City Madani. Secara harfiah, Smart City atau kota pintar merupakan konsep pemberdayaan teknologi sebagai pemudahan pengelolaan pemerintah dan pelayanan masyarakat.
Sementara Madani, adalah Kota yang memiliki akhlak mulia, taat menjalankan ibadah, patuh pada ketentuan dan aturan yang berlaku, peradaban maju, moderen, memiliki kesadaran sosial yang kuat, gotong royong, toleran, dalam sistem politik yang demokratis dan ditopang oleh supremasi hukum yang berkeadilan, berpendidikan maju, berbudaya Melayu, aman, nyaman, damai, sejahtera, bertanggungjawab serta berlandaskan iman dan taqwa.
Visi ini tidak lepas dari visi-misi pada periode pertama kepemimpinan Firdaus-Ayat. Ada 6 (enam) pilar untuk menjadikan Kota Pekanbaru sebagai smart city Madani. Diantaranya Smart Government (pemerintahan pintar), Smart Economy (ekonomi pintar), Smart Mobility (mobilitas pintar), Smart People (masyarakat pintar), Smart Living (lingkungan pintar), dan Smart Environtment (Hidup pintar).
Smart Government adalah suatu sistem pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik secara lebih cepat, lebih baik dan lebih murah baik secara internal (birokrasi) maupun eksternal (masyarakat) melalui e-government dan e-democracy.
Smart City bagi Pemko Pekanbaru bukanlah salah satu program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Akan tetapi merupakan visi Walikota-Wakil Walikota periode 2017-2022.
Pekanbaru menjadikan Smart City sebagai visi berdasarkan perintah konstitusi yang ada di pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Yang mana Smart City merupakan strategi kita dalam mewujudkan vis NKRI yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Kota Pekanbaru mendapat penghargaan Gerakan 1.000 Smart City Indonesia khususnya pada pilar Smart Ekonomi. Di Kota Pekanbaru, salah satu program yang masuk Smart Ekonomi ini adalah kegiatan PMBRW (Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga).
PMBRW inilah yang mendapat penilaian terbaik pada pilar Smart Ekonomi. kegiatan PMBRW merupakan salah satu program unggulan Pemko Pekanbaru yang telah dilaksanakan sejak 2016 lalu.
Ada kota-kota baru di wilayah Kota Pekanbaru sebagai upaya meng-influence pertumbuhan wilayah Pekanbaru yang baru 30 persen disentuh pembangunan. Seperti perluasan kawasan pusat pemerintahan Kota Pekanbaru dari Jalan Sudirman ke kawasan Tenayan Raya Pekanbaru.
Di atas areal seluas 100 hektare, dibangun komplek perkantoran baru yang sekarang telah menjadi kawasan pemerintahan yang terintegrasi satu dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, ada 3000 hektare lebih kawasan yang disiapkan sebagai kawasan Industri yang diberi nama Kawasan Industri Tenayan yang berada di pinggir Sungai Siak sebagai sungai terdalam di Indonesia.
Pekanbaru juga menjadi pionir mode pembangunan terintegrasi dengan kabupaten yang berbatasan langsung yang diberi nama Pekan Sikawan. Pekan Sikawan merupakan anonim dari Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan yang merupakan wilayah perbatasan langsung pada Kota Pekanbaru.
Ada banyak potensi pembangunan terintegrasi sesuai cita-cita Walikota Pekanbaru. Mulai dari bidang infrastruktur seperti jalan lingkar, transportasi yang terintergrasi, pembangunan kawasan indutsri hingga rencana pembangunan aerocity yang akan menjadi bandara dengan wilayah terbesar di Riau.
Langkah sukses yang telah ditorehkan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mewujudkan Pemerintahan yang cerdas dengan layanan publik yang terintegrasi, saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru telah memiliki Mall Pelayanan Publik yang menurut penilaian Pemerintah Nasional Kementerian PAN-RB, Mall Pelayanan Publik Pekanbaru adalah Mall Pelayanan Publik terlengkap di Indonesia, yang memberikan layanan baik secara online maupun konvensional.
Langkah besar yang dilakukan Walikota Pekanbaru adalah dengan memperluas pusat pemerintahan dari Pusat ke Kota ke Kecamatan Tenayan Raya. Di atas areal seluas 100 hektare, dibangun komplek perkantoran baru yang kelak menjadi kawasan pemerintahan yang terintegrasi satu dengan yang lainnya.
Smart Economy disebut sebagai roh pembangunan di Kota Pekanbaru. Memanfaatkan segala potensi yang dimiliki Kota Pekanbaru akan terwujud Kota yang berkembang pesat dan menjadi lokomotif ekonomi baru di Asia Tenggara.
Pasangan ini tidak hanya membangun fisik kota saja, namun juga konsisten dalam pembangunan Sumber daya manusia, melalui pembangunan mental masyarakat, sebagai ruh kota menjadi masyarakat yang madani.
Dengan konsep Smart People, masyarakat dapat memanfaatkan sarana infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah di lingkungannya masing-masing. Dalam hal ini, masyarakat dituntut ikut berpartisipasi aktif dalam pengelolaan dan penyelenggaraan kota, serta menjadi pengguna kota yang aktif.
Di bidang Pendidikan, Pekanbaru memiliki banyak Kampus-kampus terkemuka dan terbaik diantaranya, Universitas Riau, Universitas Islam Riau, Universitas Muhammadiah Riau, Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim, Unviersitas Lancang Kuning, Universitas Abdul Rab, Politekik Caltex Riau, Persada Bunda dan perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya.
Smart mobility adalah sebuah kota dengan sistem pergerakan yang sesedikit mungkin, hambatan yang serendah mungkin, dan waktu tempuh sesingkat mungkin. Pekanbaru juga memiliki akses transportasi yang sudah terkoneksi dengan baik. Tidak hanya itu, aplikasi transportasi online yang tumbuh di Pekanbaru juga memberikan kemudahan bagi pendatang menyusuri Kota Pekanbaru.
Smart Environment adalah lingkungan yang mampu memberikan kenyamanan, keindahan fisik maupun non fisik, serta keberlanjutan sumber daya bagi masyarakat. Dalam hal ini Pekanbaru sudah memiliki beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Secara wilayah, Pekanbaru kawasan yang luas, namun baru 34 persen yang sudah dikembangkan. Artinya, masih banyak kawasan di wilayah Pekanbaru ini dikembangkan serta menjadi kawasan potensi investasi baik dalam maupun luar negeri.
Dari 545 kabupaten/kota dan Provinsi yang ada, Pekanbaru berada diposisi 6 dari 10 Kabupaten/Kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia.
Hal itu di pertegas dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekanbaru dengan Gini Ratio yang rendah. Perbedaan antara jarak orang kaya dan miskin di Pekanbaru tidak terlalu jauh.
Pekanbaru juga merupakan salah satu kota dengan tingkat peredaran dan perputaran uang tertinggi di luar pulau Jawa. Posisi Pekanbaru berada di posisi ke lima dan empat kota diantaranya berada di pulau Jawa.
Dalam 8 tahun terakhir sejak tahun 2014 sampai 2022 Pekanbaru merupakan tempat tujuan investasi terbaik di Indonesia. Selain itu, tiga tahun berturut-turut dari 2019-2021, Pekanbaru menjadi model di Indonesia dalam pelayanan publik dari dua sektor bidang, yaitu dari perizinan/non perizinan dan di Disdukcapil.
“Alhamdulilah dari Sabang sampai Merauke banyak saudara kita yang belajar untuk pelayanan publik dan Wali Kota diberikan penghargaan sebagai pembina pelayanan publik terbaik di Indonesia,” ungkap Firdaus.
Pada sektor pelayanan kesehatan, dalam sepuluh tahun terakhir Pekanbaru juga telah membangun 13 rumah sakit, dan satu diantaranya dengan biaya pemerintah yaitu rumah sakit Madani yang berada dijalan Garuda Sakti dan 12 antaranya dibangun oleh dunia usaha. Kemudian, Pemko Pekanbaru yang bekerja sama dengan Pemprov telah membangun tiga Puskesmas baru dan membangun Klinik bersalin 24 jam, Serta sebanyak 300 laboratorium.
Firdaus menyebutkan bahwa pada masa ke pimpinannya dari sektor prasarana pendidikan dan kesehatan sepuluh tahun lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Secara anggaran, pendidikan dan kesehatan dan juga pemberdayaan ini termasuk dalam kelompok anggaran membangun Sumber daya Manusia di Indonesia.
“Dengan tujuan membangun masyarakat yang berkualitas dan unggul. Indonesia maju, Indonesia tumbuh indonesia sejahtera,” jelas Firdaus. (Adv)