Menolak Masuk Rudenim Pekanbaru, 3 Warga Sri Lanka Kabur dan Ditemukan di Bogor

Menolak Masuk Rudenim Pekanbaru,  3 Warga Sri Lanka Kabur dan Ditemukan di Bogor

Pekanbaru - Tiga warga negara Sri Lanka yang melarikan diri dari Community House Novri berhasil diamankan. Satu keluarga itu kabur karena menolak dibawa ke Rumah Detensi Pekanbaru (Rudenim) Pekanbaru pada, 9 Juni 2021.

Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Riau, Muhammad Tito Andrianto, mengatakan ketiga warga Sri Lanka itu merupakan pencari suaka. Mereka meninggalkan negaranya dan ke Indonesia.

Di Indonesia, ketiga warga Sri Lanka itu masuk ke Pekanbaru. Mereka ditempatkan di Community House Novri dan mengajukan permohonan ke UNHCR PBB tapi ditolak.

"Warga negara Sri Lanka tersebut merupakan pencari suaka dan mengajuan permohonan untuk mendapatkan status pengungsinya. Tapi (permohonan) telah ditolak final oleh PBB," ujar Tito, Jumat (10/9/2021).

Sesuai aturan, ketiga warga Sri Lanka itu akan dibawa Rudenim Pekanbaru sampai menunggu dideportasi ke negara asalnya. Namun mereka menolak dan kabur pada 9 Juni 2021 lalu.

Menurut Tito, pihaknya sudah berupaya melakukan pencarian terhadap warga negara asing tersebut tapi tidak ditemukan. Akhirnya didapat informasi kalau mereka berada di Jawa Barat.

Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Riau berkoordinasi dengan Divisi Keiimgrasian Kanwil Jawa Barat serta Kanim Kelas I Non TPI Bogor. Akhirnya ketiga warga Sri Lanka itu ditemukan.

"Ketika warga negara Sri Lanka tersebut dapat ditemukan dan ditangkap di rumah sewa Desa Cibeureum, Bogor, pada Senin, 6 September 2021," tutur Tito.

Kemudian ketiga warga Sri Lanka tersebut diserahterimakan ke Rudenim Pekanbaru guna proses Pemulangan/Pendeportasian sesuai Perpres No 125 Tahun 2016.

Tito menyebut, pihaknya masih memproses pemulangan tiga warga Sri Lanka itu ke negaranya. "Kita lagi proses untuk pengambilan dokumen paspor karena mereka tidak punya paspor. Kita berkoordinasi dengan Kedutaan Sri Lanka yang ada di Indonesia untuk pemberian paspor," pungkas Tito. (Ckp)

Berita Lainnya

Index