Bahas Indikator Ketahanan dan Kerentanan Pangan

Disketapang Gelar rakor Bersama BPS Kota Pekanbaru

Disketapang Gelar rakor Bersama BPS Kota Pekanbaru
Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru menaja Kegiatan Pertemuan Review Data Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) yang digelar di Ruang Rapat Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru, Jl. Cut Ny

PEKANBARU - Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru menaja Kegiatan Pertemuan Review Data Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) yang digelar di Ruang Rapat Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru, Jl. Cut Nyak Dien No. 1 pada Jum’at pagi (12/11/2021)

Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Disketapang Pekanbaru, Bapak Alek Kurniawan, SP, M.Si yang juga turut dihadiri langsung oleh Kepala  BPS Pekanbaru, Bapak Ajid Hajiji S.St, M.Si. Rapat ini melibatkan seluruh pihak terkait antara lain Tim  Penyusun Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan Disketapang Pekanbaru, BPS Kota Pekanbaru dan ahli statistik selaku konsultan pelaksana kegiatan. Output dari kegiatan ini adalah Peta Kerentanan dan Ketahanan Pangan (FSVA) beserta Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kota Pekanbaru pada tingkat Kelurahan tahun 2021.



Kepala Disketapang Pekanbaru dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam rangka pemenuhan ‘pekanbaru satu data’ serta data yang dihasilkan mengikuti tahapan metodologi ilmiah yang telah ditentukan, Dinas Ketahanan Pangan senantiasa aktif berkoordinasi dengan BPS kota Pekanbaru. Hal ini senada yang dimaksud dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik jo Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik yang mengisyaratkan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) adalah instansi yang memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi penyelenggaraan kegiatan survei sektoral. Secara teknis Pemberian rekomendasi dimaksud telah diatur dengan Keputusan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2000 tentang Tatacara Penyelenggaraan Survei Statistik Sektoral.

"Agar kegiatan ini berjalan di relnya, kami selalu berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik dalam hal ini adalah BPS Kota Pekanbaru,"ucap Alek saat memberikan apresiasi atas kehadiran langsung kepala BPS pada rakor tersebut.



"Alhamdulilah kita (Disketapang) sudah mendapatkan rekomendasi statistik dari BPS Kota Pekanbaru untuk kegiatan ini," imbuhnya.

Lebih lanjut Alek menuturkan bahwa tujuan pertemuan ini untuk sinkronisasi dan review data indikator yang valid untuk Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan  Pangan (FSVA) kota Pekanbaru yang merupakan salah satu kegiatan yang ada pada Dinas Ketahanan Pangan dengan output akhirnya adalah tersusunnya peta wilayah/daerah yang menunjukan ketahanan dan kerentanan suatu wilayah berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Sehingga FSVA dapat dijadikan sebagai dasar kebijakan pemerintah kota Pekanbaru dalam menangani dan mewujudkan ketahanan pangan serta kedaulatan pangan. Serta dihasilkannya juga Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kota Pekanbaru tahun 2021. Sebagaimana diketahui bahwa Indeks Ketahanan Pangan merupakan salah satu indikator utama dalam mengukur suksesi visi misi Kepala Daerah yang tercantum dalam misi ke-4 Kota Pekanbaru yang terangkum dalam RPJMD Kota Pekanbaru 2017-2022.

"Indeks Ketahanan Pangan (IKP) merupakan salah satu indikator utama dalam mengukur suksesi visi misi Kepala Daerah yang tercantum dalam misi ke-4 Kota Pekanbaru,"ulas Mantan Sekwan DPRD Pekanbaru.

Dalam Rapat tersebut disepakati bahwa indikator data yang akan dipakai dalam penentuan analisis ketahanan dan kerentanan pangan kota Pekanbaru adalah Rasio Jumlah sarana prasarana penyedia pangan terhadap jumlah rumah tangga,  RasioJumlah penduduk pra sejahtera terhadap jumlah penduduk; Kriteria kelurahan terhadap akses jalan; Rasio Jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk dan Rasio Jumlah rumah tangga tanpa akses air bersih terhadap jumlah rumah tangga. Dengan indicator tersebut maka penyediaan data yang disepakati adalah  Jumlah penduduk, Jumlah rumah tangga, Luas wilayah , Jumlah sarana prasarana penyedia pangan, Jumlah penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah, Kriteria kelurahan terhadap akses penghubung, Jumlah rumah tangga tanpa akses air bersih dan Jumlah tenaga Kesehatan sampai pada tingkat kelurahan di kota Pekanbaru yang berjumlah 83 kelurahan.



Lebih lanjut Alek menerangkan, dari sekumpulan informasi yang terangkum nantinya akan menjadi batu pijakan dalam menentukan kebijakan-kebijakan lanjutan lainnya berupa rekomendasi-rekomendasi yang terukur dan memadai. Misalnya dengan terpetakannya daerah rentan dan rawan pangan akan membantu dalam penentuan lokasi pemberian stimulus dalam kegiatan Pemberdayaan masyarakat seperti Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Kawasan Mandiri Pangan (Kamapan) dan Kampung Pangan. Selain itu, untuk tingkat Pemko akan dapat dijadikan input juga dalam mengambil kebijakan-kebijakan strategis lainnya misalnya dalam hal optimalisasi penyediaan air bersih, fasilitas Kesehatan dan hal-hal strategis lainnya yang menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat Pekanbaru. Dan yang terpening menurutnya, output dari kegiatan ini sangkat akan mendukung suksesi penyediaan data pada aplikasi baru Disketapang yang disebut siDIVA alias Aplikasi Digital FSVA.

"Jadi kita juga punya aplikasi digitalnya, pak Ajid. Output dari kegiatan ini juga akan mendukung suksesinya penyediaan data siDIVA alias Aplikasi Digital FSVA kita," senut Kadis Akur.

Dalam akhir sambutannya, Kadis Akur yang juga Ketua ISSI Pekanbaru ini juga berharap kepada tim yang bertugas agar dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dengan mengikuti tahapan metodologi yang dapat dipertanggunjawabkan agar nantinya output dari kegiatan ini dapat dimanfaatkan secara utuh dan memadai oleh Dinas Ketahanan Pangan selaku SKPD pengolah data dan bagi seluruh stakeholder terkait lainnya termasuk untuk BPS.

"Ini bukan masalah gaya-gaya’an, tapi ini adalah soal komitmen kita untuk penyediaan data-data ketahanan pangan yang berkualitas, utuh dan memadai," pungkasnya.

Dalam sesi lainnya, Kepala BPS kota Pekanbaru mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru. Pertemuan ini juga merupakan bentuk kunjungan balasan dari Kepala BPS Pekanbaru yang sebelumnya telah dikunjungi Kepala Disketapang di Kantor BPS Pekanbaru, Jl. Rawa Indah.



,"Tim BPS Pekanbaru dengan senang hati akan mendampingi kegiatan ini, agar output dan outcome dari data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan," ucapKetua BPS, Ajid Hajiji S.St, M.Si.

"Kami juga meminta nantinya saat pemaparan hasil olahan data, kami juga ikut diundang," harap Ajid. (Advetorial)

Berita Lainnya

Index