Politeknik Pekanbaru Segera Berdiri

Politeknik Pekanbaru Segera Berdiri
Master of Understanding (MoU) antara kampus Politkenik Batam dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, pada Rabu (3/11/2021)

PEKABARU - Untuk menjadikan generasi muda Pekanbaru memiliki daya saing dalam mengisi lapangan kerja yang tersedia, Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT merealisasikan pembangunan Politeknik Pekanbaru. Hal ini sebagai bagian dari membangunn sumber daya manusia.

“Jangan sampai kita hanya menjadi penonton di negeri sendiri, sementara semua lapangan kerja diisi oleh orang luar,”tegas Walikota.

Untuk mendukung terwujudnya Polteknik Pekanbaru, Pemerintah Kota Pekanaru menjalin kerjasam dengan Kampus Politeknik Negeri Batam (Polibatam) dalam membangun iklim pendidikan di Indonesia.

Bentuk kerja sama ini dipertegas dengan penandatanganan Master of Understanding (MoU) antara kampus Politkenik Batam dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, pada Rabu (3/11/2021).

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dalam rangka upaya pembentukan kampus politeknik negeri di kota tersebut.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Pekanbaru datang langsung menyambangi kampus Polibatam yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam.

MoU tersebut pun ditandatangani oleh Wali Kota Pekanbaru, Dr. H. Firdaus, S.T., M.T., dan Direktur Politeknik Negeri Batam, Uuf Brajawidagda, S.T., M.T., Ph.D.

Adapun bentuk kerja samanya, Polibatam akan menggelar Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) rintisan di Pekanbaru.

Kegiatan pendidikan perguruan tinggi yang dirintis tersebut harapannya dapat segera disahkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri di bidang vokasi.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mengakui, perjalanan mendirikan kampus politeknik negeri di Pekanbaru cukup panjang. Pihaknya sudah berulang kali berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Ia mengungkapkan, dalam hal membangun perguruan tinggi negeri, Pemerintah Daerah dapat menempuh pembangunan secara mandiri dengan persyaratan tertentu, atau bekerjasama dengan kampus politeknik negeri di wilayah lain seperti Jawa atau Kepulauan Riau (Kepri).

“Kami memilih bekerja sama dengan politeknik di Batam saja. Sebab Kepulauan Riau dengan Provinsi Riau ini kan berdekatan dan sudah seperti kakak beradik. Sehingga diharapkan komunikasi dapat terjalin dengan mudah,” ujar Firdaus.

Urgensi mendirikan perguruan tinggi vokasi negeri di Pekanbaru didorong oleh peningkatan kegiatan industri di Riau yang kian membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan keterampilan yang memadai.
Menurut Firdaus, pembangunan politeknik ini sangat penting sebagai wadah pendidikan bagi penduduk usia produktif yang nantinya diperkirakan meningkat 70 persen pada 20 tahun mendatang.

Jumlah penduduk di Pekanbaru saat ini tercatat mencapai 1,2 juta orang, dan kemungkinan besar jumlahnya akan bertambah berkali lipat dalam beberapa tahun mendatang.

Di samping itu, kegiatan industri di Pekanbaru pun kian menggeliat, mulai dari industri perminyakan, energi, maupun teknologi informasi.

“Harapannya ini dapat kami persiapkan secara matang sehingga politeknik dapat segera membuka pendaftaran bagi mahasiswa tahun ajaran mendatang. Sarana dan pra sarana sudah siap, dan ada beberapa tenaga dosen, selebihnya kami kerjasamakan dengan Polibatam,” tambah Firdaus.

Sementara itu, Kepala Dinas pendidikan Kota Pekanbaru, Dr H Ismardi Ilyas menjelaskan bahwa progres pembangunan Politeknik Negeri Pekanbaru secara simultan terus berjalan dengan baik. Seperti diantaranya, kajian naskah akademis dan kajian kelayakan pendirian itu sudah disusun. Berikutnya juga sambil proses itu berjalan, komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk mengusulkan ke Pemerintah Pusat tetap berjalan.

“Artinya sejauh ini prosesnya (pendirian Politeknik Pekanbaru) bergerak terus, dan kita mohon dukungan semua pihak. Karena memang Politeknik ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk menjawab tantangan dunia kerja di tahun-tahun mendatang, ” papar Ismardi.

Bahkan, berdasarkan MoU pada hari Rabu, 03 November 2021 untuk rintisan dan tahap awal pembangunan Politeknik Pekanbaru ini nantinya akan menginduk ke Politeknik Negeri Batam.

Sedangkan ruang lingkup MoU ini dalam bidang pendidikan dan pelatihan, Penelitian, pengkajian dan pengembangan, dan pendampingan yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka meningkatkan pembangunan daerah dan sumber daya manusia untuk kesejahteraan masyarakat di Kota Pekanbaru.

Diaikui Ismardi, di Pulau Sumatera memang ada beberapa Politeknik, namun setelah dievaluasi sesuai krakter daerah yang dimiliki Pekanbaru, yang memiliki kesamaan adalah Kepri yang memiliki Politeknik Batam. Ini sesuai dengan kondisi Pekanbaru yang sekarang sudah menjadi kota metropolitan, dan 20 tahun lagi menjadi megapolitan. Pekanbaru membutuhkan sarjana terapan, sarjana terampil yang dibutuhkan dunia industri.

Dikatakannya Politeknik ini sangat dibutuhkan baik masyarakat atau Pemko Pekanbaru hal itu untuk menjawab tantangan akan kebutuhan tenaga kerja dengan keberadaan KIT yang saat ini dalam proses pembangunan juga.

“Kita nanti punya KIT yang membutuhkan 155 ribu tenaga kerja. Dan ada banyak industri disana, itu memerlukan tenaga kerja yang siap pakai. Dari mana? Tentu dari sini kita siapkan (Politeknik Pekanbaru) untuk bisa bersaing mengisi peluang yang ada, ini menjadi tanggungjawab Pemerintah tentunya, ” jelasnya.

Disampaikannya juga, untuk target pembangunan Politeknik Pekanbaru diharapkan bisa selesai 2021 ini, dan tahun berikutnya sudah bisa menerima peserta didik. Untuk bangunan sudah dipersiapkan Pemko, yaitu menggunakan gedung SMK Teknologi Pekanbaru yang saat ini ditempati oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Semua sudah lengkap disana, sudah ada ruangan belajar, asrama, dan segala macamnya, ada labor juga. Dan akan bertahap untuk sarana dan prasarana pendukung lainnya disiapkan.

“Kita sudah punya modal untuk Politeknik ini, yaitu bangunan yang sudah siap. Untuk tenaga pendidik akan kerjasama dengan Politeknik yang ada di Riau. Bisa dengan Politeknik Caltex, Bengkalis, maupun Kampar,” kata Ismardi.

Diungkapnya lagi, karena yang diusulkan itu politeknik negeri makanya, berharap respon baik dari Pemerintah Pusat untuk segera meng ACC administrasi dan Politeknik Pekanbaru jalan. ”Dan target Pak Wali Kota juga tahun ini bisa selesai. Tapi melihat kondisinya jadi agak molor dari target tahun ini, “jelasnya.

Kendala mengapa percepatan pembangunan Politeknik Pekanbaru bisa molor? Meski Pemko Pekanbaru menggesa bisa beroperasi menjelang priodesasi Firdaus-Ayat berakhir April 2022, diungkap Masykur, karena ada moratorium pendirian Politeknik negeri baru.

“Dengan moratorium ini tentu membuat laju semangat kita terganggu. Harapan kita moratorium ini dicabut, sehingga kota Pekanbaru menjadi kota Pertama yang segera dibangun Politeknik setelah moratorium dicabut,” tegasnya.

Ditegaskan Masykur, berdasarkan kebutuhan Perguruan tinggi, berdasarkan data yang didapatnya. Untuk Perguruan tinggi, untuk kota-kota ibukota provinsi Pekanbaru sangat kekurangan. (Advetorial)


Dikatakan Walikota, berkembangnya kawasan industri tenayan nanti akan menyerap banyak tenaga kerja. Sebab itu mesti dipersiapkan dari awal dan salah satunya melalui Politeknik Pekanbaru.

Berita Lainnya

Index