Akademika

Seminar Nasional Pisikologi Islam Menjawab Persoalan Degradasi Moral Remaja

Seminar Nasional Pisikologi Islam Menjawab Persoalan Degradasi Moral Remaja
Seminar Nasional Pisikologi Islam Menjawab Persoalan Degradasi Moral Remaja

Pekanbaru - Pada hari Senin tanggal 20 Februari 2023 Fakultas Studi Islam Prodi Psikologi Islam, Universitas Muhammadiyah Riau telah membuat seminar nasional yang berjudul “Psikologi Islam Menjawab Persoalan Degradasi Moral Remaja” di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat UMRI yang dihadiri oleh mahasiswa, para dosen dan narasumber 1 dari Sekprodi Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yaitu Dr. Fitriyah M. Suud, M, Ag dan narasumber 2 dari Dekan Fakultas Prodi Islam Universitas Muhammadiyah Riau, Ketua Asosiasi Psikologi Islam Riau yaitu Bapak Dr. Santoso.

Narasumber 1 pada seminar nasional oleh Dr. Fitriyah M. Suud, M, Ag telah memberikan materinya tentang perkembangan remaja tentang emosinya yang terkadang tidak stabil. 

Anak remaja saat ini sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan anak remaja yang suka menjawab perkataan orang yang lebih tua mau itu orangtua atau pun guru menggunakan obat-obatan terlarang, hal itu bisa terjadi karena adanya negatif dan bisa juga terjadi pada usia remaja dikarenakan pada usia tersebut para remaja ingin tahu dan ingin melakukan sesuatu sesukanya.

Bagaimana cara agar anak remaja tidak melakukan perbuatan hal yang negatif di sinilah orang tua dan guru memainkan perannya bagaimana orang tua menjelaskan secara baik terhadap anaknya menghadapi emosi anak yang sedang puber, oleh karna itu menemani anak  diusia remajanya sangat penting  karena orang tua dan gurulah yang akan mengarahkan mereka ke jalan yang benar bagaimana cara mengelola emosi menghadapi pertemanan atau lingkungan yang tidak baik atau tidak sehat serta menjadi teman untuk remaja bercerita.

Pemateri pada narasumber kedua, Dr. Santoso mengatakan bahwa seorang anak yang dibandingkan oleh orang tuanya akan menggagu kesehatan mental dari anak itu sendiri, harusnya sebagai orang tua tidak dibenarkan membandingkan kemampuan sang anak dengan anak lain. 

Tiap anak memiliki kemampuanya masing-masing, anak harusnya diberi apresiasi dalam melakukan hal-hal yang positif memberi apresiasi itu sangatlah beragam, walaupun demikian masih banyak orang tua yang menganggap mengapresiasi pencapaian anak yang sangat tidak penting. 

Masalah moral pada remaja bisa rusak bukan hanya dari luar saja, tetapi rusaknya moral remaja bisa terjadi dari dalam rumah, masih banyak orang tua  yang masih tidak mengerti cara berkomunikasi oleh anaknya sendiri yang mungkin mengakibatkan sang anak yang takut untuk berbicara apa yang mereka rasakan, seringkali orang tua menuntut sang anak untuk menjadi sempurna dari semua bidang.

Dampak dari masalah moral remaja biasanya disebabkan oleh pembunuhan, perkelahian, pencurian, melawan kepada orangtua, berkata kasar, kurangnya kemampuan untuk mengendalikan emosi. 

Pentingnya orangtua memperhatikn sang anak jangan hanya menuntuk anak menjadi sempurna luar dalam sehingga lupa memberi arahan yang  positif agar membangun komunikasi yang baik pada sang anal, sehingga sang anak pun tidak merasa takut saat bercerita kepada orangtuanya sendiri.

Hal yang bisa dilakukan sebagai orangtua adalah mampu membangun komunikasi yang aktif kepada anak, bangun kedekatan emosional kepada anak dengan cara main bersama, menetapkan kesepakatan bersama orangtua dengan anak.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah masalah moral remaja itu disebabkan dari dalam keluarga bukan dari luar lingkungan, seringkali kita menganggap hancurnya moral remaja itu dari pergaulan bebas. Salah satu penyebab yang terjadi dalam keluarga yaitu seorang anak yang sering dibanding-bandingkan dengan yang lain, ketika dibanding-bandingkan anak merasa bahwa orangtuanya tidak percaya akan kemampuannya. (Man)

 

Berita Lainnya

Index