Jalan Poros Pulau Terdepan Buruk, Warga Tersiksa

Jalan Poros Pulau Terdepan Buruk, Warga Tersiksa

MERANTI, SERAMBIRIAU.COM - Berada di bagian timur pusat Kabupaten Kepulauan Meranti. Berhadapan langsung dengan negara tetangga Malaysia, hanya terpisah Selat Malaka. Infrastruktur Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir jauh dari kata sempurna. 

Terlebih bicara kondisi jalan di sana. Dapat dipastikan sangat tidak laik dilewati. Padahal jalan tersebut sebagai jalan poros lintas kecamatan yang dijadikan sebagai urat nadi masyarakat dalam menjalankan aktifitas harian. 

Apalagi tibanya musim pengujan, anak warga desa, hingga kecamatan tetangga harus berjibaku untuk tiba ke sekolah mereka masing-masing. Di sana ada dua sekolah, SMP N 02 dan SMA N 02.

Seperti dikatakan Kepala Sekolah SMA N 02 Rangsang Pesisir, Jhone Kennedy SPd M.M. Kamis (2/5/19)siang kepada Riau Pos, guru dan murid sudah lama resah terhadap kondisi jalan Sendaur hingga Kedabu Rapat Rangsang Pesisir. 

Dibangun jauh sebelum Kabupaten Kepulauan Meranti mekar menjadi kabupaten, jalan sepanjang 8 KM tidak pernah terjamah perbaikan. Sanking parahnya, untuk melintasi jalan itu dibuat tidak nyaman dengan menggunakan kendaraan melainkan jalan kaki saja. 

Menurutnya infrastruktur jalan mutlak sebagai penunjang proses pendidikan; mulai dari proses belajar, hingga mengajar. Namun sejauh ini dia melihat jalan poros kecamatan sangat parah sehingga masih didambakan oleh banyak pihak. 

"Pasalnya, antara infrastruktur jalan dan pendidikan sama-sama penting. Percuma jika sekolahnya bagus namun aksesnya jalannya tidak bagus, begitu pula sebaliknya. "Jalan yang rusak memang harus diperbaiki, karena ini termasuk kebutuhan dasar," harapnya.

Untuk itu ia tidak heran jika para guru dan muridnya mengeluh. Dan tidak jarang datang terlambat, bahkan bisa tidak datang sama sekali ke sekolah. Terlebih belum lama ini ada anak didiknya yang patah kaki setelah jatuh dari sepedanya. 

Melihat hal tersebut, ia menyarankan agar pemerintah jeli melihat kondisi real di lapangan. Jangan membangun hal yang sebetulnya tidak diperlukan. Jalan harusnya diutamkan, karena jika jalannya bagus, masalah di sekolah dapat diminimalisir. 

Terpisah Kades Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir Mahadi di hari yang sama menerangkan, pihaknya masih berupaya memperjuangkan pembangunan jalan tetkait kepada Pemda setempat. 

Pasalnya, hingga saat ini banyak warga yang mendesak dirinya untuk membangun jalan tersebut. Namun ia menyangkal jika jalan itu masuk dalam wewenang Pemdes. Melainkan wewenang Pemda. 

"Kalau bisa saya bangun pakai dana desa, kenapa tidak. Namun masalahnya itu jalan wewenang Pemda, karena lintas kecamatam. Sudah banyak warga yang desak saya, dan kita lanjutkan mendesak Pemda untuk segera membangun jalan tersebut," ungkapnya. 

Padahal jalan tersebut masuk skala prioritas dalam Musrenbang 2018. Dan keluhan itu juga sempat disambut baik oleh Wakil Bupati Meranti Said Hasyim ketika itu. 

Menurutnya tahun anggaran 2019 ini Pemda Meranti telah memosting kegiatan tersebut di weside LPSE. Judul kegiatan menurut Mahadi, peningkatan Jalan Kedabu Rapat hingga Ke Desa Sendaur dengan nilai paket pekerjaan sebesar Rp. 13,5 milliar. 

"Namun anehnya walupun demikian, kabar yang saya terima pembangunam itu jalan itu bukan di Kedabu Rapat, tetapi dialihkan ke desa Sempian. Ya jelas masyarakat tidak terima. Kita yang berjuang, orang desa lain yang dapat," ungkapnya. 

Menyikapi hal itu, ia meminta Pemda Meranti agar lebih selektif dalam menjalankan setiap kegiatan yang masuk pada skala priorotas. Minimal jika sudah jelas kegiatannya, ia meminta Pemda bijak, dan tidak tebang pilih dalam menjalankan amanah rakyat. 

"Kalau jelas desa kami yang dapat. Kenapa harus dialihkan ke tempat lain atau Bina Sempian. Kalau seperti ini jelas tidak feir. Untuk itu kita minta Pemda tidak tebang pilih dan lebih selektif lagi," ungkapnya. (RIAUPOS.CO)

Berita Lainnya

Index