Ruangan Biro Humas ATR/BPN Terbakar, Menteri Nusron Pastikan Api Cepat Dipadamkan

Sabtu, 08 Februari 2025 | 16:00:00 WIB

Jakarta – Kebakaran terjadi di ruangan Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Kamis (8/2/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. Api yang melalap ruangan di lantai 1 gedung kementerian itu berhasil dipadamkan dengan cepat oleh tim pemadam kebakaran (Damkar).

Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid langsung meninjau lokasi untuk memastikan situasi terkendali pasca-kebakaran. Ia mengapresiasi respons cepat dari Tim Damkar yang berhasil mencegah api menyebar lebih luas.

"Kejadiannya sangat cepat, sekitar pukul 23.00 WIB terjadi kebakaran kecil di Biro Humas lantai 1. Alhamdulillah, tim pemadam bereaksi sigap, sehingga api dapat dipadamkan segera," ujar Menteri Nusron saat meninjau lokasi kebakaran pada Sabtu (8/2/2025) malam.

Menteri Nusron juga menegaskan bahwa kebakaran ini merupakan musibah dan bukan upaya penghilangan barang bukti terkait kasus pertanahan. "Yang terbakar adalah bagian Humas. Tidak ada dokumen HGB, HGU, atau dokumen pertanahan lainnya di sana, jadi tidak ada unsur penghilangan barang bukti," tegasnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Jakarta Selatan dan Tim Damkar yang bergerak cepat dalam menangani insiden tersebut. "Terima kasih kepada Pak Wali Kota dan Tim Damkar Jakarta Selatan. Semoga kejadian serupa tidak terulang," kata Nusron.

Di sisi lain, Kepala Biro Humas ATR/BPN, Harison Mocodompis, mengungkapkan bahwa dugaan awal penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. "Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab pastinya," jelasnya.

Saat ini, lokasi kebakaran telah dipasang garis polisi. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan faktor penyebab kebakaran serta memastikan keselamatan seluruh pegawai dan pengunjung gedung.

"Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan investigasi mendalam, pendataan kerusakan dokumen dan peralatan, serta evaluasi sistem keamanan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang," pungkas Harison.

Terkini