Korban Meninggal Dunia Akibat DBD Bertambah, Diskes Pekanbaru: "Harus Ada Kerjasama"

Korban Meninggal Dunia Akibat DBD Bertambah, Diskes Pekanbaru:
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Diskes Kota Pekanbaru (Int)

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru menyebutkan harus ada kerjasama yang baik untuk memutus mata rantai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi, pasca meninggal dunianya seorang bayi berumur 3 tahun.

"DBD bisa diberantas jika terjadi kerjasama lintas sektor dengan baik. Sinergitas pemerintah, swasta dan masyarakat," ujarnya Kamis 25 Juli 2019.

Perempuan yang akrab disapa Maisel ini menuturkan, tanpa kesadaran yang baik dari masyarakat, menjadi penyebab terus berkembangnya penyakit DBD.

"Tanpa kesadaran masyarakat untuk merubah prilaku hidup bersih dan sehat, sulit memberantas DBD. Dinas Kesehatan Pekanbaru bertugas mengendalikan penyakit tersebut. Pengendalian tersebut bisa terwujud dengan baik, jika masyarakat juga peduli dengan lingkungannya," tuturnya.

Terkait meninggal dunianya bayi berusia 3 tahun, Maisel mengklaim pihaknya telah melakukan fogging di sekitar rumah almarhum.

"Fogging fokus di rumah penderita DBD radius 200 meter untuk memutuskan mata rantai penularan DBD dengan membunuh nyamuk dewasa," jelasnya.

Ke depan, Maisel menuturkan pihaknya akan melakukan penyuluhan di daerah sekitar rumah korban.

"Penyuluhan oleh Puskesmas Tenayan Raya yang akan dilakukan kembali hari Minggu untuk seluruh masyarakat dilingkungan tersebut. Jadwal disepakati dengan RT setempat," pungkasnya.

Seperti yang diketahui, jumlah penderita DBD di Pekanbaru terus bertambah. Terbaru, anak usia 3 tahun yang berdomisili di Tenayan Raya meninggal dunia usai terserang penyakit DBD. Jika ditotal, ada sebanyak 2 orang yang di Pekanbaru yang telah meninggal dunia. (bertuah)

Berita Lainnya

Index