Kecam KARHUTLA Kembali Terjadi di Riau, BEM KM UMRI Angkat Bicara

Kecam KARHUTLA Kembali Terjadi di Riau, BEM KM UMRI Angkat Bicara
Spanduk aspirasi milik Bem Km Umri

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Bencana asap yang melanda Riau bumi Lancang Kuning menjadi polemik bagi masyarakat Riau pada khususnya.

Kegiatan eksploitasi hutan dan lahan secara besar besaran yang bersifat destruktif dan menyebabkan kerugian kesehatan pada masyarakat.

Sejak tahun 2015 pasca bencana Asap terbesar dalam sejarah, kini Riau kembali dilanda Bencana "Buatan" tersebut.

Terkait hal tersebut, memicu banyak pihak geram dan angkat bicara tentang bencana "Buatan" yang melanda. Tidak terkecuali dari kalangan mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau ( BEM KM UMRI ). Selaku Presiden Mahasiswa UMRI Novrio Kasmun Jauhari mengatakan.

"Kami atas nama Mahasiswa sekaligus Masyarakat Riau yang terpapar asap akibat kebakaran hutan dan lahan mengecam kepada para pelaku pembakaran, serta meminta kepada sluruh pihak menangani karhutla ini hingga tuntas," ungkap Novrio melalui press release kepada media Rabu, (7/8/2019).

Untuk diketahui berdasarkan data BMKG Pekanbaru pada Selasa (6/8/2019) soal sebaran hotspot (titik panas) ditemukan 53 Hotspot di Riau. Paling banyak di Rokan Hilir19, Disusul Inhil 12 dan pelalawan 13, Bengkalis dan kampar masing - masing 2 serta siak.

5 Kecaman BEM KM UMRI pun ditunjukan dengan memasang spanduk didepan pagar Kantor Gubernur Riau, Polda Riau dan di Fly Over simpang Jl.Sudirman - Jl. Tuanku Tambusai.

Dijelaskan Novrio pemasangan spanduk tersebut merupakan bentuk aktivitas mengeluarkan pendapat kami sebagai Mahasiswa khususnya dan masyarakat Riau umumnya.

 3 diantaranya bertuliskan aspirasi yang berbeda - beda. Salah satunya yang di kantor Polda Riau berbunyi "Pak Kapolda mohon tangkap Korporasi yang menjadi penyebab Karhutla".

Novrio pun menyayangkan statement yang dikeluarkan oleh Bapak Gubernur Riau bahwasannya asap belum mengkhawatirkan. Padahal sudah banyak warga terserang ISPA akibat kabut asap tersebut. Mengingat permasalahan karhutla ini selalu menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat Riau.

"Jika Bapak Gubernur tidak menganggap ini dengan serius, Kami dari BEM KM UMRI akan  bersikap dan mengambil langkah tegas, jangan sampai dugaan-dugaan lain muncul karena terkesan lalai dalam Bencana "buatan" ini." Tutur Novrio (Sr/Rls)

Berita Lainnya

Index