Antisipasi ISPA Pada Anak, Kegiatan Bagi Masker ke Madrasah, Tuai Pujian Dari Kepala Sekolah

Antisipasi ISPA Pada Anak, Kegiatan Bagi Masker ke Madrasah, Tuai Pujian Dari Kepala Sekolah
Antisipasi ISPA Pada Anak,

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Pimpinan Cabang (Pc) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Imm) Kota Pekanbaru bagikan masker medis kepada pelajar Sekolah Madrasah 

Dua sekolah tersebut adalah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 1 dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 berlokasi di Kecamatan Rumbai, Kamis, (8/8/2019).

Dalam kesempatan tersebut, para pelajar diberikan edukasi dan pemahaman terkait bahayanya dan dampak kabut asap serta cara pencegahan.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari Kepala Sekolah (Kepsek) Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Hikmawati dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dengan kegiatan sosialisasi serta pembagian masker yang di lakukan.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Nasyiatul Aisyiah (NA), Hizbul Wathan HW), MDMC, LAZISMU dan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Riau (MAPALA UMRI).

Alpin Jarkasi Husein Harahap selaku kapten kegiatan menyampaikan bahwa pembagian masker Medis ini Merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi dampak penyakit yang dipicu oleh kabut asap yang telah menyelimuti sektor aktivitas kita sehari-hari, bahkan di dalam rumah dan diluar rumah.

"Kemarin Minggu (4/8/2019) juga telah kita lakukan di CFD sederetan jalan sudirman dari Fly Over depan Gramedia hingga ke bundaran Zapin di depan Kantor Gubernur Riau," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Vidia Selaku Ketua Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Pekanbaru mengatakan dampak asap di Provinsi Riau khususnya kota pekanbaru, belum juga menemui titik terang terkait kapan asap akan berangsur hilang.

"karena itu kita terus melakukan upaya-upaya di luar pemerintah dengan melakukan sosialisasi, memberikan edukasi serta membagikan masker medis kepada siswa-siswi didua sekolah tersebut, sosialisasi dan pembagian masker di lakukan di MIM 1 dan MIM 2 di karenakan anak-anak yang berusia 10 tahun sangat rentan terkena ISPA," ujarnya.

Lebih lanjut Vidia mengatakan bahwa masalah kabut asap tidak cukup hanya dengan pembagian masker saja. Ia berharap Pemprov Riau harus mempersiapkan solusi yang cepat dan tepat.

"Akan tetapi, permasalahan tidak akan selesai dengan membagikan masker saja, seharusnya dengan kegiatan yang kami lakukan ini pemerintah Provinsi Riau harus merasa bersalah karena belum juga mampu menyelesaikan karhutla yang ada di Riau.

Perlu di sampaikan kepada pemerintah Provinsi Riau bahwa masyarakat yang menelan penyakit akibat kabut asap hampir mencapai 8000 jiwa (data terakhir).

"Maka dari pada itu kami terus mendesak dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah provinsi Riau untuk menangani persoalan ini sampai selesai. Dan kita berharap agar setiap progres disampaikan kepada masyarakat," ungkapnya.

Berbagai aksi dan peringatan telah di sampaikan juga kepada pemerintah berbagai media informasi publik, bukan hanya dari kalangan Badan Eksekutif Mahasiswa, tapi juga dari berbagai LSM, NGO, dan Pakar lingkungan hidup.

"Maka kita berharap sekali agar musibah asap yang melanda kita segera meninggalkan kita dengan menghabisi korporasi-korporasi (menduga) yang melanggar aturan, dan oknum-oknum yang terlibat, apabila terbukti dan di ketahui bersalah" tegas Alpin. (Sr/Rls)

Berita Lainnya

Index