5 Hal Menarik Wisata Tangkuban Perahu nan Memesona

5 Hal Menarik Wisata Tangkuban Perahu nan Memesona
5 Hal Menarik Wisata Tangkuban Perahu nan Memesona/Foto: (Neny Setiyowati/d'Traveler)

SERAMBIRIAU.COM - Tangkuban Perahu merupakan salah satu tempat wisata favorit di Lembang, Kabupaten Bandung. Berjarak sekitar 20 km menuju ke arah utara Kota Bandung, wisatawan akan menikmati kawah dengan pesona yang indah.

Destinasi wisata Tangkuban Perahu Bandung menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Indonesia yang mempunyai ketinggian sekitar 2.084 meter dan dilatarbelakangi dengan cerita dongeng yang menarik di dalamnya. Kisah si Sangkuriang dan Ibunya Dayang Sumi, hingga sekarang kisah itu melegenda di Nusantara. Wisata yang satu ini tidak boleh dilewati karena bisa secara langsung menyaksikan objek wisata yang menjadi legenda nusantara.

1. Legenda Tangkuban Perahu

Tempat wisata Tangkuban Perahu menyimpan legenda yang menarik. Ceritanya berawal dari seorang laki-laki bernama Sangkuriang yang terpisah dari ibunya, Dayang Sumbi ketika sedang mandi di sungai.

Keduanya dipertemukan ketika Sangkuriang menginjak dewasa, ia tidak bisa mengenali ibunya sendiri, karena Dayang Sumbi masih terlihat cantik dan awet muda. Karena tak mengenali, Sangkuriang pun jatuh cinta kepada Dayang Sumbi dan berniat untuk melamarnya. Namun, secara tidak sengaja, Dayang Sumbi melihat tanda lahir di kepala Sangkuriang, dan ia pun sadar ternyata Sangkuriang adalah anaknya yang telah lama hilang.

Ketika Dayang Sumbi menceritakannya, Sangkuriang keras kepala dan tidak mempercayainya. Lalu Dayang Sumbi memberi syarat kepada Sangkuriang jika masih keras kepada ingin menikahinya. Syaratnya, Sangkuriang harus membuat perahu dalam satu malam. Ia pun dengan semangat menyetujuinya.

Sangkuriang dengan penuh semangat menyelesaikan perahu yang dibuatnya hanya satu malam. Melihat perahu hampir selesai dibuat, Dayang Sumbi tidak tinggal diam, ia membuat rencana untuk menggagalkannya. Dayang Sumbi membangunkan ayam dengan kain yang sudah diberi penerangan sehingga ayam mengira hari sudah pagi. Usahanya pun berhasil.

Sangkuriang terlihat kesal, karena usaha kerasnya gagal, ia pun dengan rasa kesal dan marah menendang perahu yang belum jadi tersebut hingga terbalik dan menjadi sebuah gunung. Begitulah legenda ini yang dipercayai sebagai awal mulai terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu.

2. Gunung Berapi Aktif

Gunung Tangkuban Perahu statusnya gunung berapi dan diawasi oleh Badan Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawah gunung juga masih memberikan sinyl-sinyal gunung aktif. Tanda aktif ini terlihat dengan munculnya gas belerang serta sumber-sumber air api yang berada di kaki gunung, seperti di kawasan Ciater, Subang.

Para ahli geologi meyakini bahwa kawasan dataran tinggi Bandung yang memiliki ketinggian mencapai 709 meter dari permukaan laut ini merupakan sisa-sisa dari danau besar yang terbentuk akibat pembangunan Ci Terum yang disebabkan oleh letusan Gunung berapi purba yang sering dikenal Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Perahu Bandung. Hingga sekarang masih ada sisa-sisa dari Gunung Sunda Purba yang masih aktif.

3. Pesona Kawah

Kawah Ratu merupakan bagian dari Tangkuban Perahu yang memiliki luas sekitar 8.000 hektare. Jalan menuju Kawah Ratu bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi, motor, ataupun mobil.

Kamu akan menikmati pemandangan yang indah, seakan diajak melihat sebuah mangkok raksasa yang dalam, lekukan dinding kawah, dan dasar kawah akan terlihat dengan jelas. Tempat ini cocok untuk dijadikan spot foto, dengan pemandangan alam yang indah.

Kawah Domas, selain Kawah Ratu kamu bisa mengunjungi Kawah Domas. Kawah ini berjarak sekitar 1,2 km dari Gunung Tangkuban Perahu dan belum banyak dikunjungi wisatawan.

Beberapa bagian tebing ada yang berwarna kuning, tepatnya pada rongga yang mengeluarkan asap belerang. Kawah ini memiliki sumber air mata panas yang berbentuk kolam kecil. Wisatawan bisa merendam kaki dan bersantai menikmati hangatnya air belerang.

Kawah Upas, terletak sekitar 1 km di sebelah utara dari Kawah Ratu. Waktu terbaik mengunjungi kawah ini ketika matahari mulai terbit, cahayanya akan mulai muncul dari balik gunung dan menyuguhkan pemadangan yang luar biasa indah.

4. Cuaca Dingin dan Bau Belerang

Hawa di Tangkuban Perahu cenderung dingin, karena tak jarang kabut putih dan tebal sering turun. Jangan lupa menggunakan baju yang hangat kalau ke sana. Jika kamu masih merasa dingin, di sekitar kawah ada yang menjual minuman bandrek. Jangan lupa memakai masker karena kawah yang masih aktif menimbulkan bau belerang yang menyengat.

5. Kuliner di Tangkuban Perahu

Kuliner khas yang seperti ketan bakar yang sudah terkenal cita rasa yang nikmat. Ketan dibakar lalu diberi santan, agar lebih terasa gurih. Ketan biasanya dibungkus kecil menggunakan daun pisang, lalu dibakar. Aroma dari ketan yang dibakar menggunakan daun pisang mengeluarkan aroma yang luar biasa harum, sehingga membuat siapapun tergoda untuk mencobanya. Menyantap ketan bakar harus ditemani oleh segelas susu hangat yang membuat tubuh jadi lebih segar dan hangat. Selain ketan bakar, wisatawan bisa mencoba tahu susu yang tidak kalah nikmat rasanya, ada lagi oncom raos, yang merupakan kuliner khas Bandung, terbuat dari olahan kacang fermentasi.

Tiket masuk Wisata Tangkuban Perahu seharga Rp 15.000/org. Dengan harga segitu, para wisatawan bisa melihat secara langsung sejarah Tangkuban Perahu yang legendaris. (Dtk)

Berita Lainnya

Index