Peluang Bagi Masyarakat Riau Untuk Jadi Investor Pabrik Pengolahan Ubi Kayu

Peluang Bagi Masyarakat Riau Untuk Jadi Investor Pabrik Pengolahan Ubi Kayu
Internet

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Pemprov Riau buka peluang bagi masyarakat untuk menjadi investor di bidang usaha pabrik pengolahan ubi kayu.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Provinsi Riau, Darusman mengatakan, kontribusi masyarakat hanya dengan menyediakan lahan minimal 10 hektar untuk pendirian pabrik tersebut. "Dengan demikian, pihak yang bersangkutan sudah memiliki saham di pabrik tersebut," ujarnya, Rabu, 27 November 2019 di Pekanbaru.

Saat ini sudah ada pihak swasta yang bersedia membangun pabrik tersebut, namun terkendala belum memiliki lahan. Mekanisme kerjasama ini diyakni akan sangat menguntungkan masyarakat, mengingat jika harus ganti rugi lahan membutuhkan waktu lama dan dana yang tidak sedikit.

Oleh karena itu Pemprov Riau membuka akses kerja sama dengan masyarakat yang memiliki lahan dengan luasan representatif untuk mewujudkan proyek tersebut. "Lahan sedang kita cari sekarang, gambaran kita cari lahan yang dekat dengan angkutan. Kita sudah survei, memungkinkan untuk dibuka di Perawang, Pelalawan," tuturnya.

Tanah tersebut akan dimasukkan dalam modal dan dihitun sebagai kepemilikan saham terhadap pabri pengolahan ubi kayu ini. Dengan demikian terhitung sejak pabrik itu beroperasi, masyarakat yang memiliki saham sudah bisa menikmati hasil keuntungan per bulan.

"Kalau lahan untuk ketersediaan bahan baku kita sudah tidak khawatir. Untuk saat ini saja pasokan bahan baku ubi kayu sudah over kapasitas. Selain umbi, nantinya ada potensi usaha lain yang bisa dikembangkan dengan bahan baku ampas untuk pakan ternak," sebutnya.

Darusman berkata, Pemprov Riau menargetkan awal 2020 pabrik ini sudah berdiri. Oleh sebab itu masyarakat diminta untuk ambil andil menangkap peluang ini dengan menyediakan lahan sesuai dengan kebutuhan pembangunan pabrik. "Kami harap ada masyarakat yang punya lahan luas untuk bisa menjalin kerja sama ini," sebutnya. (Bpc)

Berita Lainnya

Index