Aksi Kamisan Pekanbaru, Sampaikan Tiga Tuntutan ke Pemerintah Kota

Aksi Kamisan Pekanbaru, Sampaikan Tiga Tuntutan ke Pemerintah Kota
Aksi Kamisan Pekanbaru

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Aksi kamisan Pekanbaru (AKP) yang dilakukan di Jalan Diponegoro tepat di depan kantor dinas kediaman Gubernur Provinsi Riau diikuti sejumlah mahasiswa dan masyarakat se Pekanbaru Melakukan Protes (Demonstrasi) sebagai bentuk resphonsif terhadap persoalan tindakan refresif pemerintah kota Pekanbaru (Satpol PP).

Pasalnya bentuk refrensif kepada pedagang sehingga mengakibatkan beberapa pedagang dilarikan ke rumah sakit dan diberikan penanganan cepat, Dari luka ringan bahkan luka parah.

Selain itu peserta simpatisan aksi yg tergabung dalam aksi kamisan tersebut juga berasal dari berbagai Universitas, Masyarakat Dan pemuda Kota pekanbaru.

30 menit melakukan aksi diam sebagai bentuk alegoris yg menandakan bahwa sikap pemerintah Pekanbaru dan institusi yg memiliki kewajiban.

Serta bertanggung jawab terhadap permasalahan ini seolah buta melihat derita rakyat bahkan tidak perduli terhadap pedagang.

Dalam aksi tersebut juga menyampaikan keluhan kepada pemerintah lekanbaru seolah menutup telinga mendengarkan keluh kesah dan teriakan pedagang, berapa pedagang menderita mengalami kerugian dan bahkan mendapatkan intervensi oleh pihak ketiga yg kami duga adalah perpanjangan tangan dari pemerintah kota Pekanbaru yg bekerja sama dengan PT MPP.

Dalam hal ini pemerintah kota Pekanbaru seolah diam mulut tersumbat karena tidak mampu berbicara keadilan Dan Kebenaran sesuai dengan amanat konstitusi serta mandat yg diberikan masyarakat.

Dalam Aksi Kamisan juga menuntut dan mendesak tegas Pemkot Pekanbaru untuk segera memenuhi hak pedagang yg meminta agar penundaan penggusuran di hentikan segera, hingga malam takbiran, Hanya itu saja permintaan dari pedagang.

Sebab pedagang harus membayar lapak kepada pengelola STC (PT MPP) 100 persen, dan dengan hitungan nominal yang hampir 100 persen bertambah dari sebelumnya.

Padahal kondisi bangunan juga belum layak untuk ditempati. Setelah aksi diam dilanjutkan dengan berorasi menyampaikan aspirasi Dan juga membacakan puisi penderitaan yg melanda warga pedagang kota Pekanbaru.

Salah satu peserta Aksi Kamisan menegaskan agar pemerintah Kota Pekanbaru jangan sampai memihak kepada pihak pengelola STC, apalagi sampai di Intervensi. Pemerintah Kota Pekanbaru itu dipilih oleh warga Kota Pekanbaru, termasuk warga pedagang. Seharusnya PEMKOT berpihak karena Pedagang adalah Tuan nya.

Bukan Kapitalis (PT MPP) Dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap dari aliansi yg mengatas namakan Aksi Kamisan Pekanbaru.

Pertama, menuntut agar penggusuran dihentikan sesuai dengan permintaan pedagang, hingga malam takbiran.

Kedua, Mendesak Pemerintah kota Pekanbaru membayar ganti rugi pedagang yg di duga pembongkaran dilakukan oleh pihak ketiga (Preman).

Terakhir, mendesak Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mengungkap kasus kekerasan yg dilakukan oleh Satpol PP, sehingga mengalami luka.

Setelah selesai membacakan pernyataan sikap Aksi Kamisan, langsung membuat Lingkaran Dan berdoa bersama agar apa yg disampaikan di Rahmati Dan di Ridhai serta di berkahi oleh Tuhan yg maha Kuasa.

Salam Payung Hitam. Hidup korban… Jangan diam, Jangan Diam… Kawan. (Rls)

Berita Lainnya

Index