Hanya Sekitar 7.000 Paket Sembako Tersalurkan Pada PSBB Tahap I Pekanbaru

Hanya Sekitar 7.000 Paket Sembako Tersalurkan Pada PSBB Tahap I Pekanbaru
Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus MT

PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya merampungkan bantuan sembako pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap pertama bagi 15.625 Kepala Keluarga (KK). Meski lambat, penyaluran sembako sudah sekitar 7.000 paket.

 

Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Selasa (5/5/2020), mengatakan, sembako disalurkan karena dampak sosial akibat pandemi virus corona. Dampak sosial muncul dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi. 

 

"Pekerjaan hilang, pendapatan tak ada. Terpaksa didukung oleh pemerintah," ujarnya.

 

Dari tahun lalu, Kementerian Sosial (Kemensos) sudah meminta data ke pemerintah daerah soal data masyarakat miskin. Pemko Pekanbaru memberikan data masyarakat miskin yang jumlahnya sekitar 12.866 KK. 

 

Setelah data diterima Kemensos, warga miskin ini diberi bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan tunai Rp200.000 per KK per bulan yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing. Warga miskin dalam PKH ini juga dapat bantuam pangan non tunai berupa beras.

 

Kemudian, kelompok kedua adalah warga hampir miskin jumlahnya 4.195 KK. Kelompok ini mendapatkan bantuan dari Kemensos berupa pangan non tunai.

 

Artinya, mereka hanya dapat bantuan beras," jelas Firdaus.

 

Kelompok ketiga adalah warga rentan miskin yang jumlahnya sekitar 16.982 KK. Saat pra PSBB, pemerintah pusat merencanakan untuk membantu masyarakat yang terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

 

Diduga, bantuan ini akan diberikan kepada warga rentan miskin. Kemensos memerintahkan kepada pemerintah daerah agar masyarakat rentan miskin itu diberikan cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog. 

 

"Kami menambahkannya dengan lauk pauk. Saat akan disalurkan, perintah dari Kemensos datang lagi bahwa 16.982 KK warga rentan miskin itu akan dibantu langsung oleh Kemensos. Mereka mendapat bantuan Rp600.000 per KK selama tiga bulan," ungkap Firdaus.

Kepada pemerintah daerah diperintahkan untuk mengumpulkan lagi data masyarakat yang terdampak Covid-19 ini yang dinamakan warga miskin baru. Guna mendapatkan data itu, maka Pemko Pekanbaru mengerahkan ketua RT dan RW.

Kemudian, RT dan RW memasukkan data. Data dimasukkan oleh sarjana pendamping dari Kemensos. 

Setelah didata, jumlah warga miskin baru yang diajukan sekitar 132.275 KK. Padahal di Pekanbaru, hanya ada 338.000 KK.

"Ternyata, warga miskin baru tadi ada yang masuk tiga kelompok didaftar Kemensos dengan total 35.998 KK," ucap Firdaus.

Setelah dikurangi dengan tiga kelompok penerima Kemensos, maka diperoleh angka warga miskin baru sebenarnya yaitu 96.277 KK. Karena waktu PSBB tahap pertama hampir habis, sembako tersebut segera dibagikan sebanyak 15.625 KK. 

"Ini kami bagikan ke warga yang berhak menerima. Sembako yang didistribusikan baru sekitar 7.000 paket," sebut Firdaus. (***)

Berita Lainnya

Index