DLHK Kota Pekanbaru Bakal Perketat Pengawasan Transporter Limbah Medis

DLHK Kota Pekanbaru Bakal Perketat Pengawasan Transporter Limbah Medis
Ilustrasi Limbah Media

PEKANBARU - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru akan membuka layanan lebih pagi, pada Senin depan. Hal ini untuk mengatasi antrean panjang di Disdukcapil Komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru.

"Karena masyarakat datang lebih pagi, kita akan menyesuaikan. Rencananya Senin depan, petugas kita sudah siap melayani mulai jam 06.00 WIB," kata Kepala Disdukcapil Kota Pekanbaru, Irma Novrita, Jumat (3/7/2020).

Ia menjelaskan, layanan yang dibuka lebih pagi itu adalah layanan bagi masyarakat yang hendak mengambil Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. Petugas nantinya akan melakukan pengecekan dan mengarahkan masyarakat untuk pergi ke tempat di mana KTP itu dikeluarkan.

"Kita kan sekarang memecahkan tempat pengambilan KTP untuk mencegah keramaian dan kerumunan di masa pandemi Covid-19. Jadi pengambilan KTP sebenarnya bisa diambil di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di kecamatan masing-masing," terangnya.

"Sebenarnya layanan pagi itu, bukan untuk mengambil KTP. Tapi masyarakat bisa diarahkan kemana dia bisa ambil KTPnya, tunjukkan resinya kepetugas, nanti dicek dan dicarikan KTPnya ada dimana agar diambil," imbuhnya. (***)

////
DLHK Kota Pekanbaru Bakal Perketat Pengawasan Transporter Limbah Medis 

PEKANBARU - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru bakal memperketat pengawasan terhadap aktivitas transporter limbah medis. Mereka bakal mengoptimalkan pengawasan transportasi di seluruh rumah sakit dan layanan kesehatan.

Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Agus Pramono menyebut bahwa pihaknya ingin memastikan sistem pembuangan limbah medis berjalan sesuai aturan. Pengawasan ini antisipasi transporter nakal yang membuang sampah sembarangan.

Apalagi limbah medis meningkat selama pandemi covid-19. "Kita ingin pastikan transporter membawa limbah medis itu untuk dimusnahkan. Bukannya di sembarang tempat," tegasnya, Jumat (3/7/2020).

Agus pun mengingatkan agar transporter bisa berkerjasama. Mereka jangan sampai buang limbah B3 di sembarangan tempat.

Ulah oknum transporter bisa berpotensi pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.

"Jadi kita bakal awasi proses pengangkutan hingga pemusnahan," ujarnya. (***)

Berita Lainnya

Index