Aksi Camp Gedung Rektorat Sempat Ricuh, Rektor UIN Suska Riau Bersedia Dialog Terbuka

Aksi Camp Gedung Rektorat Sempat Ricuh, Rektor UIN Suska Riau Bersedia Dialog Terbuka
Aksi Camp Gedung Rektorat Sempat Ricuh, Rektor UIN Suska Riau Bersedia Dialog Terbuka

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Mahasiswa UIN SUSKA Riau melakukan aksi menginap (Camp) di lantai 4 gedung Rektorat, aksi ini dilakukan sebagai bentuk menyalurkan aspirasi mahasiswa.

Sejumlah mahasiswa mempermasalahkan diskon Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa yang terdampak Covid-19, sistem kuliah online yang tidak ada SOP, dan juga sejumlah permasalahan lain.

Melalui rilis yang diterima pihak media, Alhafiz selaku koordinator Lapangan menyampaikan "Aksi ini berlandaskan keresahan bersama, semua mahasiswa merasakan dapak pandemi Covid-19, maka kami meminta keringanan atau diskon UKT secara menyeluruh. Rasionalnya kami mahasiswa membayar UKT, tapi kami tidak merasakan fasilitas Kampus, dikarenakan kuliah sistem online, bahkan kami harus mengorek kantong untuk membeli kuota internet demi nilai masa depan, maka timbullah pertanyaan, kemana dana UKT yang kami bayar?," tegasnya.

"Sampai saat ini kami tidak pernah menerima jawaban yang memuaskan dari Rektor UIN Suska Riau" katanya lagi.

Hingga saat ini, aksi ngecamp masih berlangsung di gedung Rektorat lantai 4 tepat didepan ruang Rektor.

"Kami tetap berpengang teguh dengan komitmen yang kami bangun, aksi ini akan terus berjalan sampai tuntutan kami direalisasikan, kami tidak terima negoisasi dengan pihak birokrat" kata Azam selaku kordinator lapangan.

Setelah beberapa hari melakukan aksi sempat terjadi bentrok antara pihak keamanan kampus (security) dengan mahasiswa karena ada paksaan dari pihak keamanan untuk membubarkan mahasiswa yang melakukan aksi. 

Fauzi selaku koordinator lapangan mengatakan "Malam itu ada beberapa security mengahampiri kami untuk membubarkan paksa aksi, tapi kami mahasiswa tidak diam seribu bahasa, karena kami menuntut kewjiban yang mana aloksi pembayaran UKT tidak kami dapatkan dan pengurangan UKT merujuk kepada KMA Nomor 515. Apapun resikonya kami tetap mempertahankan hak kami mahasiswa", terangnya.

Setelah kejadian tersebut, beredar surat dari Rektor bahwa yang berbunyi pihaknya pada Senin (7/7/2020) nanti, Rektor bersedia melakukan dialog dengan mahasiswa terkait tuntutan aksi dengan syarat memberikan Naskah Akademik. Mahasiswa Aksi memberikan surat balasan atas kesedian berdialog dengan Rektor dan akan memberikan naskah akademik dengan beberapa catatan.

Dewi selaku korlap menyatakan bahwa "Inilah yang kami harapkan adanya dialog atau diskusi antara mahasiswa dengan Rektor, terkait dengan naskah akademik kami meminta Rektor memberikan data yaitu : Dokumen Rencana Strategi (RENSTRA), Rencana Kegiatan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKAK/L) dan Lampiran Penerima Bukan Pajak (PNBP) dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) UIN SUSKA Riau. 

"Untuk keputusan dari tuntutan yg kami sampaikan sama-sama kita tunggu saja di hari Senin. Jika tidak memuaskan maka kami tetap lanjutkan gerakan," tutupnya. (Rls)

Berita Lainnya

Index