SERAMBIRIAU.COM - Honda akhirnya meluncurkan mobil listrik pertamanya di dunia yang dinamai Honda e. Mobil listrik berukuran kecil itu dijual di Eropa dan Jepang.
Berbeda dengan kebanyakan produsen mobil yang membuat mobil listrik dari kendaraan sport utility vehicle (SUV) hingga pikap, Honda Motor Co Ltd Jepang memutuskan untuk membuat mobil listrik pertama mereka dengan dimensi yang lebih kecil.
Honda e, telah dirilis di pasar Eropa pada awal bulan ini. Nampaknya, Honda tidak mengikuti jejak seperti Tesla Inc dengan sedan Model 3-nya yang mendominasi pasar mobil listrik, Audi AG dan Hyundai Motor Co yang fokus pada SUV dengan jarak tempuh yang jauh.
"Sebagian besar EV menggunakan baterai berkapasitas besar, tetapi seringkali, banyak dari kapasitas itu tidak digunakan selama berkendara di kota," kata Tomofumi Ichinose, chief engineer Honda e yang diktutip Antara dari Reuters, Jumat (28/8/2020).
Honda e hanya memiliki kapasitas baterai kira-kira setengah dari Tesla Model 3 dan hanya dapat mengemudi hingga sejauh 280 kilometer per sekali pengisian. Karenanya ia diklaim cocok untuk digunakan di perkotaan.
"Kami mempertanyakan apakah kendaraan yang lebih besar cocok untuk daerah perkotaan, dan percaya bahwa yang lebih kecil adalah pilihan yang lebih baik untuk kota," tambah dia.
Hadir dengan desain yang retro, mobil ultra-kompak yang membangkitkan model klasik Honda N360 dan N600 dari tahun 1960-an ini hadir dengan dua pintu dimaksudkan sebagai city car kelas atas.
Honda e, dibanderol sekitar 33.000 euro (setara dengan Rp572.758 juta). Harga ini lebih tinggi dari Renault Zoe ZE50, yang memiliki dimensi lebih luas dan memiliki jarak tempuh yang lebih jauh.
Ichinose mengatakan, para insinyur Honda telah memprioritaskan penanganan yang akurat dan tajam untuk memungkinkan putaran balik yang mudah di jalan sempit. Kaca spion samping telah diganti dengan tampilan interior untuk menghindari benturan dan goresan selama parkir.
Model ini hanya akan dijual di Eropa dan Jepang, dan mulai dijual pada akhir Oktober. Honda mengharapkan penjualan tahunan hanya sekitar 10.000 di Eropa, dan 1.000 di Jepang.
Sumber: Suara