Investor Korsel Tertarik Kelola Sampah di Pekanbaru

Investor Korsel Tertarik Kelola Sampah di Pekanbaru
Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus MT saat pertemuan dari perwakilan dua perusahaan Korsel di ruang rapat Mal Pelayanan Publik (MPP), Kamis (29/7/2021)

PEKANBARU - Dua perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) makin serius berinvestasi di bidang pengolahan sampah menjadi briket di Pekanbaru. Dua perusahaan itu adalah PT Sungan ENT Co Ltd dengan PT Daehan. 

"Konsorsium PT Sungan ENT Co Ltd dan PT Daehan ingin bekerja sama dengan kami dalam urusan pengolahan sampah, baik sampah harian maupun sampah yang sudah menumpuk di dua Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar," kata Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus MT usai pertemuan dari perwakilan dua perusahaan Korsel di ruang rapat Mal Pelayanan Publik (MPP), Kamis (29/7/2021). 

Kerja sama dua perusahaan dengan Pemko Pekanbaru ternyata didukung Pemerintah Korsel. Kedua perusahaan ini ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dan keahlian serta penelitian. 

"Di Pekanbaru, mereka ingin mengembangkan teknologi tepat guna. Artinya, pengelolaan limbah sampah secara sederhana," ucapnya.

Dengan teknologi tepar guna itu, sampah diolah menjadi briket. Pengolahannya dilakukan di TPA 1 dan TPA 2 Muara Fajar. Briket ini bisa dijual ke industri-industri seperti pabrik semen di Sumatera Barat. 

"Mereka juga meneliti sampah menjadi listrik. Teknologi atau alatnya sudah dibawa ke Pekanbaru sejak tahun lalu.  Alat itu sudah di TPA 1 Muara Fajar," ungkap Datuk Bandar Setia Amanah ini.

Hanya saja, begitu alat datang, pandemi corona menghantam Pekanbaru. Sehingga, kerja sama pengolahan sampah ini tidak terwujud tahun lalu. 

"Akhirnya, rencana kerja sama baru bisa dibahas tadi. Keseriusan itu terlihat saat mereka datang ke Pekanbaru di tengah pandemi corona," sebutnya.

Dua perwakilan perusahaan ini menyampaikan pesan Pemerintah Korsel agar kerja sama ini ditindaklanjuti lebih cepat. Agar, kajian yang lebih dalam bisa dibuat. Dari studi kelayakan yang dilakukan,  pengelolaan sampah 1.100 ton per hari sangat memungkinkan dikelola secara bisnis. 

"Mereka menyarankan agar kami menjalin kerja sama sister city dengan salah satu kota di Korsel yaitu Donghae. Kota itu telah mengelola sampahnya dengan baik," tuturnya.  (***)

Berita Lainnya

Index