Ketum DDII Pusat Kukuhkan Akademi Dakwah Riau

Ketum DDII Pusat Kukuhkan Akademi Dakwah Riau

 PEKANBARU - Akademi Dakwah Indonesia  (ADI) Riau resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum (Katum) Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Pusat, Dr. Adian Husaini, M.Si ,Sabtu (09/10/21). Pengukuhan ADI Riau dilaksanakan di Kampus ADI Jalan Melati Pekanbaru. 

Acara ini dihadiri dan disaksikan oleh Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi, Ketua DDII Riau, H. Rustam Effendy, MA dan sejumlah pengurus, Ketua ADI Riau, Dr. Nurdin Abdul Halim,  pemuka masyarakat di lingkungan ADI dan para mahasiswa dan dosen. 

Pada kesempatan tersebut, Ketum DDII Pusat, Adian Husaini mengatakan, keberadaan ADI Riau merupakan program DDII di bidang pendidikan dakwah Islam yang berafiliasi dengan Sekolah Tinggi Dakwah Islam (STDI) M. Natsir yang ada di Jakarta. Oleh sebab itu, para mahasiswa ADI yang sudah tamat nanti otomatis dapat melanjutkan ke STDI M. Natsir.

"Saya sempat berbincang dengan Ketua APTISI Pusat beberapa waktu lalu, orientasi pendidikan tinggi di Indonesia kini sudah berubah. Para lulusan perguruan tinggi lebih mementingkan sertifikasi dan efisiensi dalam studi. Sekitar 48 persen perguruan tinggi menerapkan blended learning. Kegiatan perkuliahan lebih fokus secara daring. Seperti Universitas  Siber Indonesia yang dikelola Muhammadiya lebih menerapkan Massive Online Course (MOC)," kata Adian.

Adian menegaskan, sejak awal para mahasiswa harus meluruskan niat dalam menuntut ilmu dakwah di ADI jangan cari gelar.

Bahkan menurut Adian, pada Era Disrupsi kini sebenarnya pola pendidikan pesantren seharusnya lebih  siap. 

"Sebab lebih mengutamakan tiga aspek penting yakni Akhlak, Adab dan  Ibadah," katanya. 

Sementara Ketua Bidang Pendidikan DDII Pusat, Bujang Habibie menambahkan, ADI Riau merupakan akademi yang ke-25 sebagai kelanjutan STID M. Natsir dalam melahirkan kader-kader dakwah Islamiyah. 

Direncanakan, dalam jangka panjang, setiap provinsi dan kabupaten/ kota di Indonesia harus memiliki ADI.

"ADI pertama berdiri di Sambas, Kalimantan pada tahun  2007," katanya. 

Sementara Wawako Pelanbaru, Ayat Cahyadi menyambut baik berdirinya ADI  Riau yang dapat menyiapkan kader-kader dakwah Islamiyah bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Ayat menceritakan pengalamannya saat menyusuri kawasan pinggiran kota Pekanbaru dimana masih ditemukan masyarakat Islam yang masih terbatas fasilitas rumah ibadah dan aktivitas ibadahnya.

Ayat saat ini juga menjadi Ketua Serikat Tani Islam Indonesia (STII) Riau yang mengembangkan bibit padi unggul Tri Sula dimana bisa panen dalam 75 hari.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DDII Riau, H. Rustam Effendy menyampaikan, keberadaan ADI Riau sebagai salah satu program DDII merupakan pelanjut cita-cita pendiri DDII, Dr. M. Natsir.

Di awal acara, Ketua ADI Riau, Dr. Nurdin Abdul Halim melaporkan, gedung tempat kegiatan ADI yang terletak di depan RS Ibnu Sina, Jl. Melati Pekanbaru merupakan bangunan yang selama ini dikelola oleh LAZNAS DDII.

"Untuk tahun pertama ini, ADI Riau menerima 10  mshasiswa yang berasal dari beberapa kabupaten di Riau dan Provinsi Jambi," katanya. (Man) 

Berita Lainnya

Index