Butuh Dukungan Pendanaan, Kadis LHK Riau Dampingi Gubri Konsultasi ke Kepala BRGM

Butuh Dukungan Pendanaan, Kadis LHK Riau Dampingi Gubri Konsultasi ke Kepala BRGM
Gubernur Riau Syamsuar bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Mamun Murod konsultasi dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Kamis (28/7/2022). Di sana, mereka langsung menemui Kepala BRGM RI Hartono.

SERAMBIRIAU.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Mamun Murod melakukan konsultasi ke Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Kamis (28/7/2022). Di sana, mereka langsung menemui Kepala BRGM RI Hartono.

Pada kesempatan itu, Gubri menyampaikan beberapa poin pokok pikirannya terkait persoalan gambut di Riau. Yang mana, Riau dianugrahi kawasan gambut terluas di Indonesia mencapai 5,3 juta hektare dengan permasalahan terkait gambut yang juga kompleks. Selain kebakaran hutan, potensi abrasi di Pulau-pulau terluar seperti di Pulau Rangsang, Bengkalis, Pulau Padang juga sangat tinggi.

Provinsi Riau dianugrahi kawasan gambut terluas di Indonesia mencapai 5,3 juta hektare dengan permasalahan terkait gambut yang juga kompleks. Selain kebakaran hutan, potensi abrasi di Pulau-pulau terluar seperti di Pulau Rangsang, Bengkalis, Pulau Padang juga sangat tinggi.

Dari segi dukungan anggaran Tugas Pembantuan, Provinsi Riau tahun ini mendapat anggaran Rp18,8 miliar atau berada di nomor tiga setelah Provinsi Kalteng Rp20,6 miliar yang memiliki gambut seluas 4,6 juta ha dan Kalbar Rp19,5 miliar dengan luas 2,8 juta ha.

Di mana dari Rp18,8 miliar ini dilakukan Automatic Adjustment atau pencadangan anggaran sehingga anggaran tidak bisa digunakan/ blokir sebesar Rp8 miliar.

"Kami di Riau perlu dukungan tambahan pendanaan juga dari pihak BRGM selain untuk kegiatan restorasi lahan gambut bekas terbakar, juga mohon kiranya dialokasikan dana untuk penanganan abrasi gambut di pulau-pulau terluar, karena ancaman ini juga besar," kata Gubri di Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Selain itu, Pemprov Riau juga telah menyusun dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Gambut (RPPEG) Provinsi Riau tahun 2021-2050 sesuai dengan amanat Pasal 16 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosisem Gambut, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2016 dimana Provinsi menyusun dan menetapkan RPPEG melalui Keputusan Gubernur.

"Sesuai dengan Keputusan GUbernur Riau Nomor 803/IV/2022. Semoga dokumen ini bisa menjadi dasar kita bersama dalam perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut di Riau," jelasnya.

Gubri menyampaikan, bahwa bertepatan dengan Hari Mangrove Sedunia Tanggal 26 Juli 2022 kemarin, pihaknya telah mencanangkan penanaman 200ribu bibit Mangrove hingga akhir 2022 dan pembentukan KKMD Provinsi Riau.

"Kami harapkan dukungan pendanaan terhadap kegiatan Rehabilitasi Mangrove di Riau, karena Riau bersama dengan Kalbar dan Papua menjadi Provinsi Intervensi BRGM yang memiliki dua tipe ekosistem yakni Mangrove dan Gambut," pinta Gubri.

Sementara itu, terkait Rencana Kegiatan Rehabilitasi Mangrove di Tahun 2022 ini bagaimana pelaksanaanya, karena semester pertama telah berlalu. Beberapa KTH pada acara hari mangrove nasional yang kami lakukan kemarin mengeluhkan terkait bibit mangrove yang telah mereka semai berharap kegiatan PEN Mangrove masih terlaksana di tahun ini;

Selain itu, imbuh Gubri, terkait Peta Indikasi Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB) diareal gambut juga menjadi  permasalahan di beberapa Kabupaten di Provinsi Riau, hal ini berpengaruh terhadap peluang investasi yang ada;

"Perlu Kolaborasi yang baik dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat pada desa-desa yang ditetapkan menjadi Desa Mandiri Peduli Gambut, sehingga kemandirian ekonomi masyarakat bisa benar benar bisa diwujudkan," jelasnya. (***)

Berita Lainnya

Index