Akademika

Falsafah Toga Mewarnai 992 Wisudawan UMRI

Falsafah Toga Mewarnai 992 Wisudawan UMRI
Prosesi wisuda yang dikukuhkan melalui Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-23 bertempat di Ballroom SKA Co Ex, Sabtu, (5/11/2022).

Pekanbaru - Sebanyak 992 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), mengikuti prosesi wisuda yang dikukuhkan melalui Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-23 bertempat di Ballroom SKA Co Ex, Sabtu, (5/11/2022). Rektor UMRI, Saidul Amin merasa bangga karena pelaksanaan wisuda kali ini, berhasil memecahkan rekor jumlah peserta wisuda terbanyak sepanjang UMRI berdiri.

Pelaksanaan wisuda kali ini, sengaja digelar dengan mengusung konsep Islami dengan sentuhan Budaya Melayu guna memberikan nuansa yang berbeda. Turut hadir, dalam kegiatan wisuda kali ini Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah - Edy Suwandi Hamid, LLDIKTI Wilayah X - Petri Aida, Koordinator Perguruan Tinggi Islam Swasta (Kopertais) Wilayah XII - Khairunas, Mantan Gubernur Riau – H. Saleh Djasit, Tokoh Masyarakat Riau – Hj. Azlaini Agus, Ketua dan Anggota PW Muhammadiyah, Ketua besrte Anggota BPH UMRI serta segenap civitas dilingkungan UMRI.

Adapun para wisudawan dan wisudawati yang diwisuda, berasal dari 8 Fakultas dan 22 Program Studi dan 391 orang diantaranya dinyatakan lulus prediket cumlade. Sebagai pemuncak wisuda, berhasil diraih oleh Athina Ibanes Oktaviolla yang berasal dari Prodi Teknik Informatika dengan nilai IPK 3,94. 

Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Saidul Amin mengatakan, ada 2 hal yang berbeda dalam kegiatan wisuda kali ini. Dirinya berpesan, agar para wisudawan dan wisudawati bisa mengembangkan sayap kelimuan dan kemuhammadiyahan. 

"Pertama, kita desain agar pelaksanaan wisuda agar lebih efisien. Meski jumlah peserta banyak, namun waktunya tetap sama. Kedua, nuansa keislaman dan kemelayuan lebih kita tonjolkan. Dimana pada awal pelaksanaan wisuda, kita putarkan lagu Lancang Kuning. Para alumni UMRI diminta agar ilmu yang didapat bisa diterapkan dan bisa menjadi problem solver bukan traublemaker. Selain itu, mereka juga diharapkan bisa menjadi duta-duta Muhammadiyah di tengah masyarakat," ungkap Saidul Amin pada Sabtu (05/11). 

Dalam laporan Ketua Senat, Saidul Amin juga menyampaikan Falsafah Toga yang dipakai 992 orang wisudawan serta Anggota Senat, bahwa toga yang ada di kepala mereka memiliki makna yang luar biasa. “Ada satu mazhab menyatakan toga ini pertama kali di dunia Islam diperkenalkan oleh Fatimah al-Fihri pendiri Universitas al-Qarawiyyin tahun 859 M di Fez, Maroko. Toga yang berbentuk segi empat itu sesungguhnya simbol dari ka’bah yang ada di Mekah. Maka para Sarjanawan di harapkan menjadikan ka’bah sebagai landasan dalam berfikir” ujarnya.

Lebih lanjut Saidul Amin, menyampaikan “Mazhab kedua beranggapan bahwa Toga itu pertama kali digunakan di Universitas Islam di Taledo, Spanyol pada tahun 1349 M. yang menjadikan toga sebagai simbol dari al Quran. Maka toga yang ada di kepala para wisudawan itu adalah pesan moral bahwa sejauh manapun mereka berfikir harus menjadikan al Quran sebagai pijakan awal dan tujuan akhir”, pungkas Saidul Amin.

Saidul Amin menambahkan, para Alumni UMRI diharapkan tetap menjaga marwah almamater sebaik-baiknya. Dirinya meminta para alumni untuk bisa membahagian kedua orangtua dan keluarga, yang selama ini terus memberikan dukungan dalam bentuk materi dan non materi.

Meskipun kondisi pandemi Covid-19 beberapa waktu belakangan ini sudah menurun cukup drastis, namun prosesi wisuda tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat karena digelar di dalam ruang tertutup. Pihak panitia membatasi jumlah tamu undangan yang hadir, guna mencegah timbulnya klaster penyebaran Covid-19. (***)

Berita Lainnya

Index