- JAKARTA - Harga cabai yang terus meroket disejumlah daerah di Indonesia tak hanya jadi sorotan media tanah air. Sejumlah media internasional juga menyorot kian pedasnya harga cabai di negara yang terkenal subur ini.
Media asing yang turut mengulas harga cabai di Indonesia adalah Mynewshub. Media Malaysia ini menuliskan harga cabai di Indonesia naik drastis.
"Harga cabai di Indonesia naik tinggi setelah Tahun Baharu 2017 hingga mencapai Rp250 ribu (kira-kira RM 84) sekilogram dibanding harga biasa cuma Rp20 ribu (RM7),"tulis Mynewshub.cc, sebagaimana dikutip Dream, Sabtu 14 Januari 2017.
Media itu juga menulis laporan media lokal tentang harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada 2 Januari lalu. Berdasar laporan itu, harga cabai merah keriting mencapai Rp38 ribu. Harganya naik Rp5 ribu dibandingkan dengan harga pada 31 Desember 2016 yang sebesar Rp33 ribu.
Sementara itu, harga cabai merah besar naik Rp1.000 menjadi Rp21 ribu per kg. Cabai rawit merah pun naik Rp3 ribu menjadi Rp75 ribu per kg dan harga cabai hijau naik dari Rp25 ribu pada 31 Desember 2016 menjadi Rp62 ribu per kg. Disebutkan juga di Nunukan, Kalimantan Utara, harga cabai melonjak hingga Rp140 ribu per kg.
Media tersebut pun juga menulis respons Presiden Joko Widodo yang menyebutkan tingginya harga cabai ini karena faktor permintaan dan pasokan. Begitu pula dengan reaksi Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang meminta daerah yang surplus cabai segera mendistribusikan cabai-cabai tersebut ke daerah yang kekurangan cabai. Tujaunnya tak lain untuk menurunkan harga cabai yang terlalu tinggi.
Media tersebut juga menyoroti bagaimana pengaruh tingginya harga cabai dengan kebiasaan orang Indonesia yang menyukai makanan pedas.
"Kenaikan harga cabai yang luar biasa berdampak pada penduduknya, terutama ibu rumah tangga dan penjual makanan, akan kebingungan karena Indonesia begitu terkenal dengan rakyatnya yang sangat suka makanan pedas,"kata Mynewshub.
Mereka menulis, pedagang bakso terpaksa mengurangi rawit di dalam sambalnya, misalnya dari 5 buah rawit menjadi 2 buah rawit. Pengurangan ini membuat konsumen merasa kesal karena kepedasan sambalnya berkurang.
Lalu ada juga ibu rumah tangga yang rela membeli 19 buah cabai setan seharga Rp5 ribu di pasar. Alasannya, kalau membeli di penjual sayur keliling, harganya sangat mahal. Mereka hanya mendapatkan 3 buah rawit dengan harga Rp1.000. (ckc)