Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Nofrizal Serahkan Kursi Roda ke Balita Stunting

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Nofrizal Serahkan Kursi Roda ke Balita Stunting

PEKANBARU - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru Nofrizal menyerahkan bantuan krusi roda kepada seorang balita penderita stunting atau gizi buruk di Kelurahan Kampung Tengah Kecamatan Sukajadi pada Senin (7/8) lalu.

Penyerahan bantuan itu ditemani pejabat dari Kepala BKKBN Perwakilan Riau Hj Mardalena, Lurah Kampung Tengah Sam Sahid, Camat Sukajadi Desriyanto, perwakilan Dinsos, Puskesmas Langsat, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan kader Posyandu serta RT setempat.

Balita tersebut diketahui menderita gizi buruk sejak masih berumur 4 bulan, sejak itu sudah ditemukan adanya tanda-tanda tidak adanya perkembangan fisiknya hingga sama berumur 5 tahun sekarang ini.

Balita itu mengalami penyakit penyumbatan pada otak, sehingga tubuhnya tak bisa berkembang sebagaimana mestinya. Kini, hanya bisa terbaring, lemah terkulai. Tak bisa berjalan, tak bisa bicara dan tak bisa memegang barang.

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Ir Nofrizal MM yang pertama menemukan bocah stunting ini dari laporan masyarakat, mengaku sangat bersyukur adanya respon cepat tanggap pihak terkait.

Sebab, membantu pengobatan bocah ini tidak bisa sendirian. Namun harus bersama-sama, sehingga bisa komprehensif dan maksimal penanganannya.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk penanganan chek up medisnya. Namun itu tidak cukup, karena dari sisi pemberian gizi dan nutrisi bocah ini, jauh lebih penting. Termasuk membantu ekonomi keluarganya," kata Nofrizal.

Politisi Senior PAN ini berharap apa yang sudah disepakati bisa berjalan on the track. Sehingga, bocah ini bisa sembuh dan normal kembali. Terhadapnya juga akan diasuh oleh Camat Sukajadi Desriyanto, kedepannya akan mendapat perhatian lebih dari pejabat yang telah ditunjuk.

"Kita harus mensukseskan program ini, dalam mengatasi stunting di Kota Pekanbaru. Kita akan laksanakan dengan baik," ungkap Camat Sukajadi Desriyanto. Hingga kini di wilayah Sukajadi, yang terdeteksi mengalami stunting sebanyak 8 anak.

Kepada Lurah dan RT RW di wilayah Sukajadi, Camat menghimbau, agar semua pihak bersama-sama ikut menurunkan angka stunting. Apalagi masalah stunting ini adalah masalah bersama, yang harus dideteksi dini, harus diketahui secara cepat. Bahkan dimulai dari kehamilan.

"Pola bapak asuh ini sudah dimulai sejak April 2023 lalu. Sebagian OPD yang menjadi bapak asuh, sudah ada yang memberi bantuan tahap dua dan tahap tiga," katanya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Perwakilan Riau Mardalena dalam kunjungannya ke bocah stunting itu menyebutkan bahwa bocah ini wajib mendapat perawatan medis secara kontinu. "Untuk sisi medisnya kita dampingi. Mulai dari ibu bocah ini harus ikut program KB secara gratis. Lalu, setiap bulannya harus datang ke Posyandu untuk cek kesehatan bayi dan lainnya," terang Mardalena.

Selain itu juga, keluarga ini akan dimasukkan dalam PKH (program keluarga harapan), serta harus mendapatkan bantuan dari Dinsos Pekanbaru. "Nanti dimasukkan dalam keluarga harapan, tolong ya Pak Camat. Ini bisa meringankan beban ekonomi keluarga juga. Apalagi ini kan tanggung jawab bersama," pungkasnya. (Galeri)

Berita Lainnya

Index