100 Mobil Telur Operasi Pasar Dilepas Mentan

100 Mobil Telur Operasi Pasar Dilepas Mentan
Mentan Lepas Mobil Telur Untuk Operaso Pasar

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) RI  Andi Amran Sulaiman resmi melepas 100 mobil pengangkut telur operasi pasar di Toko Tani Indonesia (TTI) Centre, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).

Kementan menyiapkan 100 ton telur ayam untuk di kirim ke 50 titik. Empat puluh tiga titik pasar dan 7 perumahan, sebagai upaya stabilisasi harga dan pasokan telur ayam.

"Alhamdulillah, Kami sinergi dengan para produsen, para peternak, agar dalam waktu 1 pekan harga sudah terkendali. Kami bahkan dengar kabar, baru akan operasi pasar harga sudah turun", ujar Amran saat membuka operasi pasar telur murah.

"Hari ini kita sepakat harga Rp 19.500,- per kilo utk operasi pasar. Kita kirim 100 mobil 100 ton ke kota di Jabodetabek. Kami dengar laporan baru Kami mau kirim harga di tingkat konsumen sudah turun", tambah Amran.

Kementan berharap persoalan harga telur ayam ras akan selesai dalam sepekan ke depan. Operasi pasar menurut rencana akan dilakukan setiap hari, dengan mengirimkan telur langsung dari produsen ke pasar.

"Dan ini terus menerus kita kirim, kita guyur masuk pasar. Kalau sudah terlalu turun direm dikit ya kasihan peternaknya", pinta Amran.

Mengapa Harta Telur Tak Terkendali ?

Menurut Amran, persoalan terbesar tingginya harga telur ayam di pasar adalah rantai pasok yang terlalu panjang.

"Ini persoalan kan banyak di sektor pangan, perubahan iklim, terutama soal rantai. Ini harus kita selesaikan bersama", tambah Amran.

Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar) mengamini penjelasan Menteri Pertanian. Bahwa tiap rantai suplai pasti mengambil keuntungan. Semakin panjang mata rantainya semakin mahal harganya.

"Memang ada dari distributor, ke agen, ke pengecer-pengecer. Masing-masing kalau ambil selisih 2 ribu kan sudah berapa", jelas Atung, Sekjend Pinsar Indonesia.

"Kita dukung program operasi pasar telur ini untuk mengendalikan harga agar tidak memberatkan masyarakat konsumen. Kita minta produsen dari berbagai wilayah, di antaranya Sukabumi, Cianjur, Gunung Sindur, dan lain-lainnya", kelas Atung.

Kondisi Produksi Telur Ayam

Berdasarkan data yang dirilis Kementan, Prognosa produksi telur ayam ras tahun 2018 sebesar 1,732 juta ton.

Pola produksi perbulannya mengikuti pola produksi peningkatan kebutuhan perbulannya (misal pada saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HKBN), Pemerintah sudah mengantisipasi kebutuhan HBKN yang meningkat.

Menurut data Kementan, kondisi telur nasional masih mengalami surplus sampai bulan Juni 2018, terdapat surplus sebanyak 31.490 ton. Karena itu, tidak ada kekurangan produksi telur sampai bulan Juni 2018.

Sementara untuk periode Januari – Desember 2018, perkiraan ketersediaan produksi telur ayam ras sebanyak 1.732.952 ton, sedangkan perkiraan kebutuhan 1.730.550 ton. Maka untuk periode ini ada surplus sebanyak 2.402 ton.(***)

 

 

Berita Lainnya

Index