Pimpinan DPRD Pekanbaru Minta Pemko Terus Berkoordinasi dengan PT BRS

Pimpinan DPRD Pekanbaru Minta Pemko Terus Berkoordinasi dengan PT BRS
Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri SE MM

PEKANBARU - Pasca ditetapkan sebagai pemenang lelang sampah Pekanbaru, pihak PT Bina Riau Sejahtera (BRS) selaku pengelola sampah dinilai belum maksimal dalam bekerja. 

Pasalnya saat ini persoalan tumpukan sampah masih menjadi keluhan masyarakat kota bertuah, baik dijalan-jalan protokol maupun jalan sekitar pemukiman. 

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri SE MM mengingatkan Pemko Pekanbaru untuk segera berkoordinasi dengan PT BRS selaku pemenang lelang angkutan sampah 2024 dalam menyelesaikan tumpukan-tumpukan sampah yang muncul di awal tahun. 

Ia juga mempertanyakan kesiapan pihak ketiga dalam melakukan pengelolaan sampah di Pekanbaru, terlebih lagi saat ini pihak perusahaan menangani sampah didua zona sekaligus. 

"Saya kira ini harus menjadi catatan diawal tahun karena kondisinya per tanggal 1 januari 2024 itu pengangkutan sampahnya bisa efektif karena sekarang kondisinya bukan hanya di jalan protokol saja, tapi di lingkungan-lingkungan warga sudah banyak menumpuk," kata Azwendi, Rabu (3/1/2024). 

Pemko Pekanbaru sudah menetapkan pemenang lelang pengangkutan sampah selama tahun 2024, yakni PT BRS. 

Namun, Azwendi mempertanyakan kesiapan dari PT BRS selaku pemenang lelang yang akan bertugas mengangkut sampah di dua zona sekaligus yakni zona I dan II di tahun 2024. 

"Sebenarnya pihak ketiga pemenang lelang angkutan sampah ini sudah siap atau belum? Seandainya sudah siap kenapa (pengangkutan) sampah itu masih terkendala," cetusnya. 



Pimpinan DPRD ini mengaku akan meneruskan persoalan ini ke Komisi IV yang membidangi soal persampahan, untuk memanggil DLHK Kota Pekanbaru dan PT BRS terkait rencana kerja, tata cara kerja, pola kerja dalam pengangkutan sampah di tahun 2024. 

"Dengan adanya persoalan sampah ini dan evaluasi dengan pihak ketiga yang sebelum-sebelumnya itu mestinya ada perubahan yang lebih siginifikan. Umpamanya tidak ada, ini harus menjadi catatan penting dan jangan sampai menimbulkan kekacauan," pungkasnya. (Galeri Pimpinan)

Berita Lainnya

Index