Berkat Program Jargas, Warga Desa Sebatang Barat dan Timur Tak Terpengaruh Kelangkaaan Gas Subsidi

Berkat Program Jargas, Warga Desa Sebatang Barat dan Timur Tak Terpengaruh Kelangkaaan Gas Subsidi
Istimewa

SIAK - Fenomena Kelangkaan Gas Bersubsidi LPG 3 Kilogram (Kg) menjadi satu polemik pelik yang dirasakan masyarakat Indonesia secara luas. Namun hal ini tak menjadi kendala berarti bagi masyarakat Desa Pinang Sebatang Barat dan Timur, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. 

Hadirnya Program Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) yang dialirkan dari sumur Medco E&P Grissik Ltd (MEPG), sangat berdampak positif bagi kedua desa di Kabupaten Siak tersebut. Para warga desa setempat kini tidak lagi tergantung pada gas LPG, yang sering kali mengalami kelangkaan dan lonjakan harga. 


"Sebelumnya kami sering kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg, apalagi saat ada kelangkaan. Tapi sekarang, dengan adanya jaringan gas langsung ke rumah, kami tidak perlu khawatir lagi," ungkap Sarinawati, seorang ibu rumah tangga 47 tahun di Desa Pinang Sebatang Barat. 

Ia menuturkan, dengan adanya Jargas, kegiatan memasak menjadi lebih mudah, aman, dan hemat. Ditambahkannya, bahwa hampir dua tahun menggunakan jargas untuk kebutuhan memasak. 

Senada dengan Sarinawati, Abdul Hakim, seorang warga lainnya, menyatakan bahwa keberadaan Jargas sangatmenguntungkan bagi mereka yang sebelumnya tergantung pada pasokan gas LPG. 

"Dengan Jargas,kita tidak perlu khawatir lagi soal harga dan kelangkaan. Jaringan gas ini lebih praktis dan hemat. Ini sangat membantu perekonomian rumah tangga kami," katanya. 

"Kalau pakai gas alam ya lebih hemat dan gampang, tidak perlu takut pasang karet seperti gas melon, karena gas alam enggak perlu seperti itu," imbuhnya. 


Bahkan, saat pertama kali beralih ke jargas, ia mendapat pemasangan gratis serta seperangkat kompor gas. 

Sarinawati mengakui bahwa sebelum menggunakan jargas, ia pernah memakai gas elpiji 3 kilogram, tetapi merasa kerepotan saat gas habis tiba-tiba. "Dulu pernah pakai gas melon, cuma kadang kalau pas gasnya habis repot, apalagi kalau tengah malam," ujarnya. 


"Kami sangat bersyukur atas hadirnya Jargas di desa kami. Kami berharap program ini terus berkembang dan menjangkau lebih banyak rumah tangga di wilayah kami," imbuhnya. 


Sementara itu, Ketua RT 02 Pinang Sebatang Barat , Bakar Sidik, menjelaskan bahwa saat ini ada sekitar 1.545 kepala keluarga (KK) yang telah menggunakan jargas untuk kebutuhan dapur. 


"Total warga yang menggunakan jargas kurang lebih ada 1.545 KK, masih berjalan sampai saat ini," kata Bakar Sidik.

Karena banyaknya warga yang beralih ke jargas, LPG 3 kilogram pun menjadi kurang diminati. "Kita pakai PGN (Perusahaan Gas Negara) ya jargas. Per meter kita bayarnya perbulan," terangnya. 


Menurut Bakar Sidik, penggunaan jargas jauh lebih hemat dibandingkan LPG, terutama dalam jangka panjang. "Walah, jauh lebih hemat beberapa kali, dan kita butuh sewaktu-waktu juga bisa. Kalau ada kendala ya kita dikasih pemberitahuan juga dari pihak pengelola PGN tersebut," pungkasnya. 


Dengan hadirnya Jargas, masyarakat Desa Pinang Sebatang Barat dan Timur kini dapat menikmati energi yang lebih terjangkau, aman, dan efisien. Program ini merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang berpihak pada kesejahteraan rakyat, terutama dalam hal ketersediaan energi rumah tangga yang berkelanjutan. (rilis)

Berita Lainnya

Index