Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia Kunjungi UMRI, Ini Pembahasannya

Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia Kunjungi UMRI, Ini Pembahasannya

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM –  Menteri Penasehat pendidikan kedutaan besar Malaysia untuk Indonesia berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Rabu, (15/5/2019).

Kunjungan oleh Mentri penasehat kedutaan pendidikan Malaysia Dr. Mior Harris bersama Encik Muhammad Nizam dari Universiti Islam Antarabangsa (UIA), Encik Ahmad Fakhrur Razi Bin Ismail dan Encik Mohd Nizam bin Abdul dari Universiti Sultan Azlan Shah (USAS) dan Dr. Tan Tse Guan dan Dr. Aweng Eh Rak Universiti Malaysia Kelantan (UMK).

Dalam kunjungan yang bertempat di Ruang Aula Kampus Utama UMRI disambut langsung oleh Wakil Rektor I UMRI Sri Fitria Retnawati, S.Si., MT. Dalam kata sambutannya Fitia meyampaikan rasa terimakasih atas dipilihnya UMRI sebagai salah satu destinasi tujuan dari berbagai kota di Indonesia.

Selain itu, dalam ruangan turut hadir pula Wakil Rektor II Dr. Tawin Yacob, Sp.S dan Wakil Rektor III UMRI Bakarudin, SE., MM.

Harapan dengan adanya kunjungan ini disampaikan Fitria dalam kata sambutan. Ia berharap kunjungan ini mampu menambah informasi tentang perkembangan universitas di Malaysia sehingga kedepanya dapat menambah lulusan doktor dan profesor bagi dosen dan karyawan di UMRI.

 “Kami berharap menambah informasi bagi dosen dan karyawan kami di UMRI agar nanti dapat melanjutkan pendidikan di Malaysia,” kata Fitria     

Dr Mior Harris menjelaskan, dalam menjalin hubungan dalam hal pendidikan dapat melalui kalaborasi keberbagai universitas secara global.

Dalam kunjungannya Harris mengatakan UMRI merupakan Universitas yang berlandaskan islam yang berkemajuan dalam berbagai bidang. Dengan adanya kalaborasi seperti ini diharapkankan dapat mengembangkan kualitas pendidikan yang lebih baik dalam cakupan global.

 “Yang kite tahu, UMRI merupakan Universiti yang cocok dikunjungi, sudah sangat bagus, lagi pule karena berlandaskan islam yang berkemajuan” kata Harris saat diwawancarai.

Lebih lanjut Harris menjelaskan saat ini jumlah pelajar yang berasal dari Indonesia mencapai 11 ribu. (man/sr)

Berita Lainnya

Index