JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-55, Satkar Ulama Indonesia menggelar acara peringatan pada Jumat, 18 April 2024. Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Ketua Bidang Keagamaan DPP Golkar/Menteri ATR Nusron Wahid, serta Gubernur Lemhanas Ace Hasan Syadzily.
Satkar Ulama Indonesia didirikan pada tahun 1970 di Provinsi Banten oleh Presiden ke-2 RI, Soeharto. Organisasi ini bertujuan membangun hubungan yang harmonis antara ulama dan umara (pemerintah), serta memperkuat peran ulama dalam pembangunan nasional.
Ketua Umum DPP Satkar Ulama, Dr. Ir. H. Mohamad Idris Laena, MH, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program utama Satkar Ulama saat ini adalah revitalisasi dan konsolidasi organisasi di seluruh Indonesia. Hingga kini, program tersebut telah menjangkau 24 provinsi.
Dalam kesempatan yang sama, Idris Laena juga menyampaikan permohonan dari PPP Satkar Ulama kepada Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, agar bersama-sama memperjuangkan pengangkatan Presiden Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Menurut Idris, perjuangan Soeharto dalam membangun bangsa layak untuk dihargai dalam bentuk penghargaan tertinggi dari negara.
Idris Laena hadir didampingi oleh Wakil Ketua Umum Mujib Rahmat dan Ferdy J. S, Sekretaris Jenderal Syamsurahman, Bendahara Umum Ahmad Labib, Ketua Umum Hiwasi Lily Masniary, serta Ketua Umum AMSI Ade Akbar Gaddafi.