Dibuka Gubri, Puslitbang LKKMO Kemenag Gandeng UIN Suska Gelar Dialog Budaya Keagamaan Nusantara

Dibuka Gubri, Puslitbang LKKMO Kemenag Gandeng UIN Suska Gelar Dialog Budaya Keagamaan Nusantara
Ketua Panitia, DR Azni memberikan laporan saat pembukaan acara Dialog Budaya Keagamaan Nusantara di Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin 12 Oktober 2020. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Riau dan akan berlangsung hingga 14 Oktober 2020 besok.(src

PEKANBARU -  Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar secara resmi membuka acara Dialog Budaya Keagamaan Nusantara di Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin (12/10/2020) malam. Selain membuka secara resmi, Gubri Syamsuar pada kesempatan ini juga menjadi keynote speech. 

 Ketua Panitia DR Azni mengatakan, Dialog Budaya Keagamaan Nusantara diselenggarakan oleh Puslitbang Lektur Khasanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama (Kemenag) RI bekerja sama dengan UIN Suska Riau.  

 

"Kegiatan ini aberlangsung selama tiga hari, mulai 12 hingga 14 Oktober 2020," kata Azni. 

 

Sedangkan untuk peserta yang ikut dalam kegiatan ini diantaranya adalah dari tokok organisasi kemasyarakatan, organisasi keetnisan, instasi pemerintah, akademisi dan media.

 

Selain itu, pada dialog ini pihak panitia menghadirkan sejumlah pembicara yang berkompeten dibidangnya masing-masing. Diantaranya Gubernur Riau Syamsuar, Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag RI Prof Ahmad Bunaryo, Kepala Puslitbang Lektur Khasanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO), Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, Prof M. Arskal Salim GP, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan DR Suryan A Jamrah, kemudian Ketua ICMI Riau, Alaidin Koto, dan Tokoh Budaya Riau, drh Chaidir MM.

Dalam sambutannya, Gubri Syamsuar  mengungkapkan,  masyarakat di Provinsi Riau terdiri dari berbagai macam latar belakang sosial, budaya, ras dan agama. Kemajemukan ini menjadikan Riau sebagai daerah yang toleransi dan saling menghargai satu sama lain sehingga memiliki banyak manfaat bagi pembangunan di Riau. 

"Namun sebaliknya, kemajemukan ini dapat menimbulkan kemudorotan, bahkan konflik sosial, suku, ras bahkan agama yang sangat mengancam perpecahan dan integrasi nasional jika kita salah dalam mengimplementasikanya," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar.

Salah satu cara yang perlu kita lakukan untuk mewaspadai dan mencegah konflik adalah dengan membangun kesadaran untuk selalu memiliki sikap waspada dan menjaga, saling pengertian antara pemeluk agama di tengah masyarakat dan terus mempedomani nilai-nilai luhur pancasila. 

Gubri Syamsuar berharap para ulama, umaro dan majelis agama di Riau untuk selalu tanggap terhadap aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui pemuka agamanya. 

"Karena pemuka agama adalah penyambung lidah dan penerjemah umat, untuk itu pemuka agama kiranya dapat membimbing umatnya masing-masing dalam mengamalkan ajaran agamanya masing-masing secara profosional," katanya.  

Gubri Syamsuar menegaskan, bahwa ulama, umaro dan majelis agama adalah mitra pemerintah dalam menjalankan pembangunan nasional. Khsusunya dibidang keagamaan.   

Syamsuar  menyebut, bahwa kehidupan beragama di Provinsi Riau saat ini dalam suasana yang sangat kondusif. Suasana ini tetap terjaga tidak lepas dari peran para tokoh dan pemuka agama serta majelis agama dimasing-masing agama dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada umatnya.

"Karena pada dasarnya agama adalah mengajarkan tentang kebaikan," katanya. 

Secara umum, Gubri Syamsuar menyebutkan, terwujudnya kerukunan hidup beragama di Provinsi Riau tidak lepas dari peran ulama dan umaro dan majelis agama. Jadi tiga unsur ini diibaratkan seperti sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainya. 

Pada kesempatan tersebut, Gubri mengajak seluruh komponen masyarakat agar menghilangkan rasa curiga antara satu dengan yang lain. Sehingga masyarakat dapat hidup rukun ditengah keberagaman umat beragama.

"Karena kerukunan merupakan sumbangan terbesar umat beragama dalam menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa dan mendukung laju pembangunan," katanya. (***)

Berita Lainnya

Index