PEKANBARU - Kampar Kiri Hulu merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar. Letak geografisnya sangat dekat dari ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru.
Keindahan dan pesona alam yang dimiliki Kampar Kiri Hulu, menjadi salah satu daya tarik yang bisa ditawarkan kepada wisatawan untuk datang kesana.
Salah satunya pesona alam air terjun Subayang, yang terletak di Desa Subayang yang 'kemolekannya' tak kalah dari air terjun kebanyakan di Indonesia.
Untuk mencapai kelokasi air terjun tidaklah terlalu sulit. Bagi anda yang memulai perjalanan dari Kota Pekanbaru, bisa menempuh perjalanan darat selama dua jam menuju Desa Gema, Ibukota Kampar Kiri Hulu.
Di Desa ini, anda bisa langsung menyewa Piau (sampan mesin) milik masyarakat di pelabuhan Gema dan harganya bervariasi.
Dari desa gema, kita harus melanjutkan perjalanan sungai selama lebih kurang tiga jam. Namun, lamanya perjalanan menuju lokasi air terjun, tidak akan anda rasakan, karena sepanjang perjalanan begitu banyak pemandangan eksotik yang terhampar di bumi subayang.
Bukit-bukit yang hijau alami, air sungai yang sangat jernih hingga beberapa titik arus sungai cukup deras dan berbatu yang terkadang menambah semarak perjalanan wisata anda.
Disepanjang Sungai Subayang, terdapat gugusan 15 desa di dalamnya, ini salah satu keindahan yang sangat luar biasa. Hutan, sungai dan budaya serta adat istiadat masyarakat yang menghuni tepiannya, adalah peninggalan nenek moyang yang sulit untuk dilupakan.
Anda juga akan disuguhi dengan keberadaan lubuk larangan yang memang terdapat disetiap desa di Kampar Kiri Hulu.
Setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang tiga jam, Anda tiba di Desa Subayang Jaya. Disini nanti anda bisa langsung ke lokasi air terjun yang berjarak sekitar tiga menit dari pemberhentian sampan.
Sambutan ramah dari masyarakat setempat akan mengihiasi perjalanan Anda. Sesampainya di lokasi, Anda bisa langsung menikmati keindahan air terjun Subayang yang ketinggiannya lebih kurang 30 meter.
Ketua Dewan Kesenian Kampar, Arif Subayang kepada cakaplah.com mengatakan, selain pesona alam yang luar biasa, Kampar Kiri Hulu menyimpan kekayaan budaya dan adat istiadat yang terjaga hingga kini.
Bahkan, masyarakat dan pemuka adat setiap tahun rutin menggelar festival subayang yang berisi kegiatan budaya dan kesenian serta kearifan lokal lainnya. "Festival Subayang biasanya kita gelar dibulan Mei, " tuturnya
Tak hanya itu, masyarakat Kampar Kiri Hulu juga memiliki tradisi panen ikan lubuk larangan. "Penen ikan lubuk larangan tergantung kondisi cuaca, biasanya di bulan Maret atau April," jelasnya.
Sungai Subayang ini menjadi sumber kehidupan paling utama bagi masyarakat di sana, baik dari penghasilan ikannya ataupun perannya sebagai satu-satunya jalur transportasi untuk keluar dari desa tersebut ke kota terdekat.
Bagi anda yang suka travelling dan berpetualang, tentu ini menjadi lokasi yang tepat untuk mencobannya. Riau memang luar biasa. (ckp)