Tingkat Literasi dan Inklusi di Riau Masih Rendah

Tingkat Literasi dan Inklusi di Riau Masih Rendah
Tingkat literasi dan inklusi jasa keuangan di Provinsi Riau masih rendah, masing-masing berada di angka sebesar 29% dan 69%.

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Tingkat literasi dan inklusi jasa keuangan di Provinsi Riau masih rendah, masing-masing berada di angka sebesar 29% dan 69%.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Riau Elvira Azwan dalam sambutannya pada acara Investival dengan tema Millenial Cinta Investasi (MICIN) di salah satu Hotel di Pekanbaru, Rabu (30/10/2019).

Ia mengatakan hal ini dinilai masih jauh dari target pemerintah untuk tingkat literasi dan inklusi jasa keuangan pada tahun 2019 yaitu meningkat sampai dengan mencapai 75%.

"Ini menjadi tantangan tersendiri bagi OJK maupun industri jasa keuangan yang berada dalam pengawasan OJK untuk bersama-sama melakukan kegiatan peningkatan literasi dan inklusi jasa keuangan di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau ini," ujar Elvira.

Ia menyampaikan, hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016 tingkat literasi industri pasar modal naik dari 3,7% menjadi 4,3%, sementara tingkat inklusi dari 0,11% menjadi 1,25%.

"Progress tersebut sangat signifikan sehingga muncul optimisme yang besar untuk dapat terus meningkatkan market share pasar modal dan tingkat literasinya," Cakapnya.

Namun untuk industri pasar modal ini merupakan industri jasa keuangan yang memiliki tingkat literasi dan inklusi terendah dibandingkan industri jasa keuangan lainnya.

"Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri pasar modal untuk meyakinkan masyarakat agar berinvestasi di pasar modal karena masyarakat yang sudah paham mengenai pasar modal tidak serta merta melakukan investasi dalam industri pasar modal itu sendiri," katanya.

Hal tersebut terlihat dari tingkat literasi pasar modal yang lebih tinggi dibandingkan tingkat inklusinya. "Sehingga dibutuhkan program kegiatan yang masive dalam peningkatan literasi sekaligus inklusi pasar modal," ungkapnya.

Lanjut Elvira, OJK sendiri mengapresiasi upaya literasi dan inklusi yang dilakukan oleh berbagai pihak, terutama yang memang aktif yakni Bursa Efek Indonesia di Riau. Hal itu tergambar dari aktifnya pendirian galeri investasi di setiap kampus.

Tindakan itu diharap menjadi salah satu kesempatan bagi calon investor baru untuk mengenal dan terlibat aktif dalam pengembangan investasi.

"Selain itu, kegiatan hari ini yakni Investival MICIN ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan literasi dan juga inklusi bagi anak millenial. Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini," pungkasnya. (Ckp)

Berita Lainnya

Index