PEKANBARU — Konsorsium KORPUS BEM se-Riau mengecam keras sikap Ketua Komisi V DPRD Riau, Indra Gunawan Eet, yang dinilai lebih sibuk membela Penjabat Gubernur Riau tahun 2024, SF Hariyanto, daripada menyuarakan kepentingan rakyat.
Koordinator KORPUS BEM se-Riau, Teguh Wardana, menyebut Eet telah gagal menjalankan peran pengawasan legislatif, terutama dalam menyikapi dua persoalan besar: kekacauan sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tingkat SMA/SMK sederajat, serta defisit APBD Riau 2024 yang hampir menyentuh Rp2 triliun.
“Pertanyaannya sederhana: Eet ini wakil rakyat atau wakil SF Hariyanto?” tegas Teguh, Rabu (9/7/2025).
Menurut Teguh, sebagai Ketua Komisi V DPRD yang membidangi pendidikan, Eet seharusnya menjadi pihak terdepan dalam mengkritisi semrawutnya pelaksanaan SPMB yang telah membuat ribuan orang tua dan siswa frustrasi. Namun sejauh ini, menurutnya, suara Eet justru tidak terdengar.
“Ketika masyarakat menjerit karena sistem SPMB, Eet bungkam. Tapi saat SF Hariyanto dikritik soal defisit anggaran, Eet malah sibuk membela. Ini sangat ironis,” katanya.
Teguh juga mempertanyakan mengapa Eet yang tampil membela SF Hariyanto, padahal dalam debat Pilgubri sebelumnya, SF sendiri menyatakan bahwa dirinya adalah Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang bertanggung jawab langsung atas penyusunan APBD.
“Kenapa bukan SF yang muncul menjawab? Mengapa Eet yang repot?” ujar Teguh.
Selain itu, BEM se-Riau turut menyoroti penolakan Eet terhadap usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut defisit APBD. Menurut Teguh, Eet justru mengaitkan isu itu dengan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar, yang dinilai sebagai pengalihan isu yang tidak etis.
“Ini soal uang rakyat, bukan soal siapa yang mau jadi Ketua Golkar. DPRD itu lembaga publik, bukan milik partai,” tegas Teguh.
BEM se-Riau menegaskan bahwa pembentukan Pansus adalah langkah sah secara konstitusi sebagai bagian dari fungsi pengawasan. Jika fungsi ini dilemahkan dengan dalih politis, kata Teguh, maka yang dikorbankan adalah kepentingan publik.
“Kalau Eet lebih sibuk menjaga citra SF Hariyanto daripada membela rakyat, wajar jika publik bertanya: siapa yang sebenarnya dia wakili di DPRD?” pungkas Teguh.