PEKANBARU - Jam sibuk pagi hari, pada pukul 07.00, Rabu (14/11) mungkin tak akan dilupakan bagi siswa SD N 141 Pekanbaru Jalan Abidin Kecamatan Bukit Raya.
Saat para orang tua tengah mengantar anaknya sekolah, pagar SD N 141 Pekanbaru yersebut roboh dan menimpa puluhan orang yang terdiri dari siswa dan pada orang tua.
Akibat musibah tersebut, untuk sementara dua orang diperkirakan meninggal dunia yakni siswa SD 141 dan siswa SMA 14. Sementara itu sekitar sepuluh orang luka-luka dan lima unit motor mengalami kerusakan.
Yanita Octavizoly, dinyatakan meninggal dunia saat tertimpa reruntuhan pagar setinggi hampir dua meter. Siswa kelas XII SMAN 14 ini berada di lokasi tersebut untuk mengantar adiknya bersekolah. William Maleakhi, siswa kelas 1B SDN 141, Jalan Tengku Bey akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah menerima perawatan di RS Syafira. Dengan demikian total ada dua orang korban jiwa dari insiden pagar roboh di SDN 14
Sementara itu empat orang korban luka saat ini masih dirawat di rumahsakit tersebut. Keempatnya merupakan korban luka ringan.
Salah satu saksi mata dan juga korban dari kejadian ini, Rahma, mengatakan bahwa kejadian ini terjadi secara tiba-tiba. Tanpa ada bunyi gemuru sebelumnya, tembok sepanjang 15 meter dan tinggi 2 meter ini roboh.
"Saya pulang mengantar anak saya naik motor dan tiba-tiba pagarnya roboh menimpa saya yang tengah naik motor," ujar Rahma.
Beruntung Rahma masih sempat menyelematkan diri. Dengan dibantu oleh warga sekitar ia berhasil merangkak keluar dari reruntuhan tembok pagar tersebut.
Petugas langsung membersihkan sisa reruntuhan. Sementara korban jiwa dan luka berat telah dievakuasi ke rumah sakit.
Kejadian robohnya pagar tembok SDN 141 Pekanbaru, Jalan Tengku Bey, ternyata sudah lama diprediksi oleh warga. Pasalnya sudah sejak dua pekan yang lalu pagar tersebut sudah mulai miring dan terus bertambah.
Seperti yang disampaikan oleh Maidir warga yang berdagang di dekat pagar tersebut bahwa kemiringan pagar terus bertambah sejak sepekan yang lalu. Bahkan hal ini juga sudah dilaporkan ke Kepala Sekolah SDN 141.
"Kami sudah sampaikan ke sekolah soal pagar miring ini. Sudah dilakukan peninjauan tapi belum dilakukan perbaikan," katanya.
Maidir juga sudah membuat kertas peringatan tentang pagar yang miring tersebut. Karena sebelumnya pagar ini memang banyak dijadikan tempat mangkal pedagang kaki lima.
"Awalnya pagar ini tingginya hanya 1 meter, tapi ditambah tingginya hingga hampir dua meter. Soalnya banyak anak-anak belanja lewat pagar itu," kata Maidir.
Tak hanya warga sekitar, dipagar tersebut juga sudah ditempel pengumuman terkait pagar yang rawan roboh ini. "awas pagar mau roboh" bunyi pengumuman diatas kertas yang dipasang diatas pagar tersebut.
Kapolsek Bukitraya, Kompol Pribadi, bahwa pihaknya ikut serta mengevakuasi korban dari lokasi kejadian. Evakuasi dilakukan sekitar pukul 07.00 pagi bersama dengan Damkar Pekanbaru.
"Kita turut membawa korban ke Rumah sakit Syafira untuk menerima perawatan lebih lanjut," kata Pribadi
Selain korban jiwa dan luka-luka, pribadi juga mengamankan lima unit kendaraan roda dua yang rusak akibat tertimpa reruntuhan. Kendaraan tersebut nantinya akan dijadikan barang bukti untuk proses penyelidikan.
Kondisi saat ini di TKP, puing-puing reruntuhan tersebut telah dibersihkan dari jalan. Lokasi pagar tersebut juga sudah diberikan police line guna dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, menyampaikan berlangsungkawa atas musibah tumbangnya pagar Sekolah Dasar (SD) Negeri 141 di Jalan Tengku Bey, Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya yang merenggut dua nyawa siswa sekolah dasar dan satu siswi SMA.
"Kita tidak menduga ini akan terjadi. Tapi namanya musibah kan. Apalagi curah hujan di Pekanbaru juga tinggi sehingga mengikis pondasinya. Kami turut berduka cita untuk musibah ini," kata Jamal, pada Rabu (14/11/2018).
Untuk langkah awal, pihak Kadisdik mendatangi keluarga korban untuk memberikan sagu hati atau santunan. "Iya, kami dari dinas akan ke rumah duka untuk bertemu dengan keluarga korban dan menyampaikan ucapan duka cita. Termasuk juga memberikan santunan," katanya.
Sementara untuk perbaikan sendiri, pihaknya sebenarnya sudah menganggarkan pembangunan pagar sekolah tersebut di APBD murni. Karena sebelumnya sudah di survei.
"Pagar itu kan untuk SD N 141, 70 dan 48. Ada tiga sekolah, Insya Allah dalam APBD murni sketiga sekolah tersebut akan dibangun pagar baru," katanya.
Kadisdik juga akan memanggil pihak sekolah untuk meminta keterangan perihal kondisi pagar tersebut. Karena pagar tersebut dikerjakan tahun 2016 melalui anggaran komite dan walimurid.
Disisi lain, Wakil Walikota (Wawako) Pekanbaru Ayat Cahyadi kaget saat mendapat informasi musibah robohnya pagar tembok SDN 141 Pekanbaru, Jalan Tengku Bey yang menewaskan siswa. Ia mengaku baru mendapat informasi tersebut dari media.
"Astaghfirullah. Kejadiannya kapan? Saya malah baru tau kejadian ini," ujar Ayat Cahyadi.
Mengetahui hal tersebut, Ayat Cahyadi langsung menyampaikan ucapan duka cita atas musibah yang terjadi.
"Saya mewakili Pemko Pekanbaru menyampaikan rasa duka dan ucapan belasungkawa atas musibah ini. Semoga yang mengalami musibah ini diberikan kesabaran," katanya.
Dirinya menyampaikan akan segera turun ke lapangan dan juga memanggil pihak Dinas Pendidikan untuk mempertanyakan hal ini. "Segera kita panggil. Kenapa musibah ini bisa terjadi. Saya akan kroscek langsung ke lapangan," ucapnya.
Dirinya mengatakan, seharusnya pagar tembok yang sudah doyong-doyong jangan dibiarkan begitu saja. "Jadinya begini kalau tembok yang sudah oyong dibiarkan begitu saja. Saya mau ke Rumbai dulu, setelah ini langsung akan mengecek lokasi," pungkasnya. (***)