PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Dalam 20 hari penentuan Presiden-Wakil Presiden akan dilaksanakan, semua pihak semakin bersiap dan merapatkan barisan, tapi tidak semua tertib aturan. Hal inilah yang diungkapkan Rocky Gerung pada lawatannya ke Riau pada Rabu,27 Maret 2019.
Rocky menilai kubu Jokowi-Ma'ruf sebagai petanaha acapkali melakukan kecurangan dan mencederai sistem Pemilu 2019.
"Survei kompas membuat petahana rapat 32 jam sehari. 24 jam meratapi kemungkinan kalah dan 8 jam untuk perencanaan kecurangan. Karena orang yang berambisi menang, begitu ditunjukkan tren kekalahan maka reaksi primitifnya adalah melakukan kecurangan" ujar Rocky berapi-api.
Menyikapi hal ini Rocky menegaskan Pemilu ini perlu menyertakan surveyor politik dari luar negeri, yang kredibilitasnya sudah diakui secara internasional seperti LSM Internasional Carter Center. Itulah sebabnya ia menggalakkan menaikan tagar #INAelectionobserverSOS dan #INAcalling4intelectionobservers.
"Saya mendorong LSM dan Mahasiswa naikkan tagar, untuk mengundang surveyor politik luar negeri untuk mengawasi Pemilu di Indonesia,".
Rocky menjelaskan bahwa sejatinya dalam menjalankan sebuah proses pemerintahan yang kemudian ia ibaratkan sebagai sebuah manajemen tentu ah lebih bermutu jika dilakukan audit secara external.
"Demokrasi kita harus diaudit oleh auditor internasional, karena mereka gak mungkin disogok. Tidak mungkin dibujuk memihak salah satu pihaK,"
Rocky menilai bahwa hal ini juga penting sebagai salah satu perwujudan citra demokrasi di mata dunia dan membawa pengaruh positif jika ditegakkan.
"Justru dengan itu kita memperoleh kehormatan, Pemilu Indonesia adalah Pemilu yang bermutu. Namun yang terjadi justru sebaliknya, Indeks demokrasi kita menurun sebab kampanye justru diancam undang-undang teroris. Indeks demorasi memburuk akan mengakibatkan investor asing menahan diri sebab takut pemerintah menjadi bentuk otoriter baru," tegas Rocky.
Sebelum mengakhiri kunjungannya di kota Pekanbaru itu Rocky sekali lagi menegaskan keyakinannya bahwa Prabowo-Sandi akan menang.
"Kita sedang di Pekanbaru, artinya 2 Pekan lagi kita punya Presiden baru," tutup Rocky. (RIAUONLINE)