Begini Srategi Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru pada masa pandemi covid-19

Begini Srategi Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru pada masa pandemi covid-19
Kepala Disketapang Pekanbaru Alek Kurniawan, saat memberikan bantuan Kepada Salah Satu Kelompok Tani Pekanbaru

PEKANBARU - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru terus memberikan stimulus pemerintah di bidang ketahanan pangan untuk petani sebagai upaya antisipasi kerawanan pangan dalam upaya tanggap darurat kondisi covid-19. Beberapa strategi disiapkan Disketapang untuk memacu petani tetap produktif dimasa pandemi covid-19.

"Dengan segala keterbatasan pendanaan pada APBD, kita tetap berupaya maksimal memberikan stimulus-stimulus kepada para petani agar mereka tetap bisa produktif di masa pandemic ini," ujar Alek Kurniawan, pada Selasa (20/10/2020).

Kegiatan strategis pertama dinamakan dengan kegiatan Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan. Kawasan Mandiri Pangan adalah Kawasan yang dibangun dengan melibatkan keterwakilan masyarakat dalam rangka meningkatkan pengelolaan kelembagaan masyarakat untuk ketahanan pangan masyarakat. Output kegiatan saat ini berupa pemberian bibit tanaman , infrastruktur pendukung dan belanja pendukung kegiatan penumbuhan terhadap Kelompok Tani (KT). 

Stimulus pemerintah dalam kegiatan ini berupa bantuan bibit tanaman, rumah bibit, bibit ternak berupa lele dan ayam buras beserta wadah dan kandangnya dan belanja pendukung lainnya seperti mulsa, pupuk dan lain-lain. 

"Untuk kawasan mandiri pangan ini kita telah melakukan survei Calon Petani/ Calon Lokasi untuk selanjutnya akan dilakukan pemberian bibit tanaman, ternak dan belanja pendukung terkait lainnya. Memang kita belum bisa merangkul seluruh kelompok tani yang ada, di 2020 ini kita sudah siapkan stimulus untuk 15 kelompok tani,"jelasnya. 

Ditambahkan Alek, tak kalah menarik, selanjutnya ada kegiatan Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu aktualisasi pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal untuk pengembangan ketersediaan pangan yang beranekaragam pada tiap rumah tangga dalam suatu kawasan. Tahun 2020 melalui APBD diberikan stimulus bantuan terhadap 12 Kelompok Wanita Tani (KWT). Stimulus yang diberikan objeknya ini lebih menyentuh kepada pekarangan/ lahan lahan terbatas di lingkungan perumahan. 

"Dalam stimulus KWT, kami juga merangkul emak-emak kreatif sebagai ujung tombak ketahanan pangan di tingkat keluarga," tambah Alek yang pernah menjabat Sekwan DPRD Pekanbaru ini.  

Selanjutnya dalam menghadapi isu Ketahanan Pangan ditengah pandemi Covid-19 salah satu yang harus diperkuat lainnya adalah Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD).  CPPD merupakan Kegiatan pengadaan pangan dalam hal ini adalah beras bersumber dari APBD untuk penyediaan stok cadangan pangan yang dapat dikeluarkan/ disalurkan apabila terjadi bencana ataupun kegiatan luar biasa lainnya. 

Sebagaimana yang diketahui bahwa Pekanbaru baru saja menerbitkan Peraturan Walikota Nomor 166 tahun 2020 tentang Cadangan Pemerintah Kota Pekanbaru. Untuk tahun 2020 ini telah diusulkan pada rancangan APBD Perubahan 2020 sebanyak 13,5 ton atau senilai Rp 162.000.000,- (Seratus Enam Puluh Dua Juga Rupiah) pada kegiatan Koordinasi dan Penguatan Cadangan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru.

"Apa yang kami sampaikan ini juga telah diungkapkan Pak Wali Kota dalam webinar yang ditaja oleh salah satu TV Nasional. Saat itu, Pak Wali Kota Pekanbaru Dr H FirdausT didaulat menjadi salah satu narasumber bersama Gubernur dan Kapolda," pungkas Alek. (Advetorial)

Berita Lainnya

Index