Sebelum Ditangkap Polisi, MLS Sudah Punya Program Rehab untuk Coki Pardede

Sebelum Ditangkap Polisi, MLS Sudah Punya Program Rehab untuk Coki Pardede
Coki Pardede

SERAMBIRIAU.COM — Seperti diketahui, Coki Pardede ditangkap polisi di kediamannya, di Cisauk, Tangerang Selatan pada Rabu, 1 September 2021. Saat digeledah, Satuan Reserse Narkoba Polres Tangerang Kota menemukan sabu yang diakui Coki Pardede adalah miliknya. Saat ini, Coki masih diperiksa polisi untuk pengembangan kasus ini.

Teman – teman Coki di Majlis Lucu Indonesia (MLI) sejak awal sudah tahu kalau Coki Pardede mengonsumsi narkoba. Mereka juga sudah mengingatkan Coki agar berhenti, bahkan rekan – rekannya di MLI sudah menyiapkan rencana rehabilitasi untuk Coki Pardede.

Hal ini terungkap dalam acara podcast Deddy Corbuzier, Sabtu, 4 September 2021 yang menghadirkan Patrick Effendy selaku CEO PT Jenaka Sumber Rejeki atau Majelis Lucu Indonesia dan Tretan Muslim yang tak lain adalah rekan kerja Coki Pardede.

Menurut mereka, candu narkoba yang dialami oleh Coki diketahui setelah teman – teman mereka di MLI curiga dengan perilakunya yang tiba – tiba berubah, lebih banyak menyendiri. Patrickkemudian berinisitif mempertemukan Coki Pardede dengan Pendeta Yerry Pattinasarany, hingga akhirnya Coki mengakui telah memakai hingga candu narkoba.

Lalu Yerry menjelaskan, awalnya Coki menyambut baik program rehab yang dirancang oleh MLI ini. Namun, karena masalah Coki yang terlalu kompleks, ia kembali menggunakan narkoba. 

“Ikut pelayanan, dalam bimbingan pelayanan, dia sudah sober. Relapse-nya karena ada hal-hal yang jadi pemicu, masalah kompleks yang belum terselesaikan,” ujar Yerry.

Patrick sendiri menjelaskan, pihaknya sudah bersama-sama merancang program untuk Coki. Bahkan, mereka memiliki grup WA yang isinya, Patrick, Tretan, Pendeta Yerry, adik Coki, dan satu orang yang dikhususkan menjaga pria bernama asli Reza Pardede ini. 

“Program kita desain bareng-bareng, di-lead Pendeta Yerry. Pindahin dari kos-kosan, road manager di sana, finansial kita yang manage, socmed kita punya akses,” tutur Patrick.

Bukan tanpa alasan, MLI bisa mengakses media sosial Coki, karena itu permintaan Coki sendiri. Menurut Patrick, Coki mengaku sering membuat kicauan ngawur di Twitter karena pengaruh dari narkobanya. 

Tertangkapnya Coki Pardede karena kasus narkoba, membuat teman-temannya di Majelis Lucu Indonesia merasa lega. Patrick Effendy selaku CEO PT Jenaka Sumber Rejeki atau Majelis Lucu Indonesia mengaku tertangkapnya Coki ini seperti bisul yang pecah.

“Kalau boleh jujur, gue kayak bisul pecah, terdengar jahat buat semua orang, actually gue lega. Leganya lebih karena akhirnya tanpa diganggu apapun, distraction dari semua, Coki punya program yang fokusnya itu untuk adiksinya dia,” ujar Patrick. (bpc)

Berita Lainnya

Index