Pj Wali Kota Pekanbaru Dampingi Mendag Tinjau Progres Revitalisasi Pasar Palapa

Pj Wali Kota Pekanbaru Dampingi Mendag Tinjau Progres Revitalisasi Pasar Palapa
Didampingi Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan meninjau proyek revitalisasi Pasar Palapa, Pekanbaru, Jumat (15/9/2023)

PEKANBARU - Didampingi Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan meninjau proyek revitalisasi Pasar Palapa, Pekanbaru, Jumat (15/9/2023). 

Ia melihat percepatan proyek itu dalam kunjungan kerja ke Kota Pekanbaru. Rombongan melihat revitalisasi yang masih berjalan saat ini. Proyek revitalisasi ini berlangsung sejak akhir Juli 2023 silam. 

Capaian revitalisasi pasar ini sudah memasuki 51 persen lebih. Tahapan pengerjaan sudah memiliki tahap pengecoran karena sejumlah tiang baja sudah terpasang di proyek ini. Hal ini disampaikan Muflihun saat mendampingi Menteri Perdagangan (Mendag) saat meninjau progres revitalisasi Pasar Palapa. 

Sebelumnya Pasar Palapa memang sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Perdagangan untuk revitalisasi pasar sebesar Rp3 miliar. Namun ini hanya untuk satu sisi saja. 

"Pagi ini Pak Menteri berkunjung ke Pasar Palapa yang mana meninjau revitalisasi. Untuk capaian nya saat ini sudah 51 persen, masih dalam normal," ujar Muflihun. 

Ia mengatakan pada kesempatan tersebut, dirinya juga meminta tambahan untuk pembangunan Pasar Palapa. "Artinya kalau untuk hari ini, kalau dengan pasar yang dibangun sekarang ini belum mencukupi. Hanya mampu menampung 90 pedagang. Makanya kita minta lagi, insya Allah ini jadi atensi agar bisa dibangun lagi juga. Kita sudah masukkan proposalnya tadi," katanya. 

Selain meninjau revitalisasi Pasar Palapa, Uun sapaan akrabnya, mengatakan Mendag juga mengecek harga barang dan sembako. 

"Memang ada sedikit kenaikan harga seperti beras. Kalau cabai itu masih normal lah, bawang cabai masih normal. Masih bisa dikendalikan untuk harga-harga sembako di Pasar Palapa," sebutnya. 

"Kalau dari Pak Menteri tadi untuk catatan tak ada. Secara umum paling kita di daerah diminta melihat mengawasi dan mengontrol jangan sampai terjadi ledakan harga," imbuhnya. 

Revitalisasi berlangsung di bagian belakang Pasar Palapa. Bangunan pasar itu memiliki desain modern agar nyaman bagi pedagang dan pengunjung. Bangunan pasar itu memiliki rangka baja dengan konsep hall atau aula. Pasar itu nantinya berfungsi sebagai pasar basah untuk pedagang sayur, ikan dan daging.
Para pedagang yang berjualan di lokasi itu saat ini berjualan sementara di Tempat Penampungan Sementara (TPS). Lokasi TPS berada di area parkir Pasar Palapa. 

Pasar yang sudah direvitalisasi dapat menampung sebanyak 80 pedagang. Anggaran untuk revitalisasi Pasar Palapa ini sebesar Rp 3 Miliar. 

Anggaran proyek ini bersumber dari Kementrian Perdagangan RI. Bangunan pasar dalam revitalisasi ini berbentuk hall dengan ukuran 25 x 30 meter. 

Dalam peninjauan itu, Zulkifli melihat langsung progres revitalisasi Pasar Palapa yang menggunakan anggaran DIPA dari Kemendag RI. 

Saat peninjauan itu, Zulhas saapan akrab Mendag juga membagikan beras SPHP kepada masyarakat yang ada di Pasar Palapa. Pembagian beras SPHP langsung diberikan oleh Zulhas kepada masyarakat. 

Masyarakat tampak berebut untuk mendapatkan beras dari Mendag tersebut. Beruntung, pembagian berjalan lancar setelah diterbitkan oleh Satpol PP. Masyarakat yang menerima beras harus mengantre. 

Zulhas mengatakan, bahwa sesuai perintah presiden bahwa ketersediaan bahan pokok harus ada banyak. Menurutnya, harga jual tidak boleh terlalu murah. Jika terlalu murah, maka pedagang maupun petani akan rugi. 

"Seperti cabe di Jawa Rp20 ribu, di sini Rp40 ribu. Kalau di sini dijual Rp20 ribu tentu rugi. Artinya harga cabe di sini stabil," ujar Zulhas. 

Sementara untuk beras kata Zulhas, memang mengalami sedikit kenaikan. Karena itu, dirinya meminta Bulog agar melakukan operasi. 

"Harga (beras SPHP) kepada masyarakat Rp11.500 paling tinggi, tentu pedagang membeli dengan harga Rp9.500 per kilo," ucapnya. 

Ia menyebut, bahwa pemerintah memiliki stok banyak untuk beras. "Kita punya stok beras banyak, tidak usah takut, ada 1,6 juta ton. Beras petani pun kita beli, jadi nggak petani yang teriak, demo, karena berasnya dibeli dengan harga mahal," sebutnya. 

 

 

 

 



Kalau dulu kata Zulhas, paling tinggi harga beras dari petani tidak boleh lebih dari Rp8.000 per kilogram. Kalau sekarang tidak, paling murah Rp9.000, bahkan harga Rp11.000 pun boleh dibeli. (Adv)

Berita Lainnya

Index