Bekasi – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, turun langsung ke Desa Setia Mekar, Kabupaten Bekasi, untuk meninjau lokasi penggusuran yang menimpa warga. Kehadirannya di tengah masyarakat menegaskan bahwa negara tidak tinggal diam dalam menyelesaikan permasalahan agraria yang berdampak pada kehidupan rakyat kecil.
“Saya bersyukur hari ini bisa bertemu langsung dengan Bu Asmawati, Ibu Mursiti, dan Pak Yaldi, serta melihat kondisi rumah mereka yang sudah digusur. Ini adalah realitas yang harus segera kita carikan solusi,” ujar Menteri Nusron setelah meninjau lokasi, Jumat (07/02/2025).
Perjuangkan Hak Warga, Mediasi dengan Pengadilan
Dalam dialognya dengan warga terdampak, Menteri Nusron menyampaikan empati dan berjanji untuk membantu mencari solusi terbaik. Ia menegaskan bahwa setiap proses hukum harus melalui tahapan koordinasi yang jelas, bukan sekadar eksekusi tanpa pertimbangan kemanusiaan.
“Kami akan berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri Cikarang untuk mencari jalan keluar terbaik. Warga ini membeli tanah secara sah, maka kami akan berusaha memperjuangkan penggantian rumah yang telah digusur,” tegasnya.
Eksekusi Harus Berprinsip Kemanusiaan
Lebih lanjut, Menteri Nusron mengingatkan bahwa eksekusi lahan seharusnya dilakukan dengan pendekatan yang lebih humanis.
“Kalau pun harus eksekusi, prinsip kemanusiaan jangan diabaikan. Jangan asal gusur tanpa komunikasi yang baik. Harus ada pendekatan yang lebih beradab, termasuk pemberian kompensasi yang layak,” ujarnya.
Kehadiran Negara untuk Solusi Nyata
Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa negara hadir dalam menyelesaikan konflik agraria, bukan hanya sekadar menonton dari jauh. Menteri Nusron memastikan bahwa pemerintah akan terus mendampingi warga agar hak-haknya tetap terlindungi.
Dalam kesempatan ini, Menteri Nusron didampingi oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat, serta Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi.
