Mahasiswa Kukerta UNRI Adakan Program Pamanfaatan Sumber Energi Alternatif untuk Masyarakat

Mahasiswa Kukerta UNRI Adakan Program Pamanfaatan Sumber Energi Alternatif untuk Masyarakat
Mahasiswa Kukerta UNRI Adakan Program Memanfaatan Sumber Energi Alternatif untuk Masyarakat Kelurahan Batu Panjang

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Sejumlah mahasiswa Kuliah kerja nyata (Kukerta) Universitas Riau mulai menjalankan program pemanfaatan teknologi tepat guna bagi masayarakat Kelurahan Batu Panjang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Sebagai langkah awal, tim Kukerta melakukan survei kepada masyarakat untuk memperoleh informasi akurat mengenai penggunaan bahan bakar.

Disampaikan Muara Rizki Eko Putra sebagai ketua tim menyebutkan bahwa survei yang berlangsung pada 22 hingga 25 Juli 2020 ini bertujuan untuk menggali dan mendapatkan informasi dilapangan seperti jenis, ketersedian dan kebutuhan bahan bakar di masyarakat yang nantinya menjadi pedoman awal tim Kukerta dalam pembuatan program pemanfaatan sumber energi alternatif.

Agenda survei ini juga menjadi menjadi awal yang baik untuk tim kukerta agar bisa lebih mendekatkan diri dan membaur bersama masyarakat.

Kepala Lurah Batu Panjang, M. Rais M,Si menyebutkan bahwa warganya sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, PNS dan petani. Sementara untuk lahan, umumnya dimiliki oleh masyarakat dan perorangan. 

Untuk transportasi, Kelurahan Batu Panjang hanya dapat dijangkau melalui jalur laut menggunakan kapal penyebrangan. Hal ini menyebabkan kegiatan pendistribusian kebutuhan masyarakat (Gas LPG) terkendala.

"Oleh karena itu, tim kukerta bersama dosen pembimbing lapangan melakukan kajian sederhana mengenai permasalahan yang timbul akibat kendala distribusi bahan bakar dan mencari solusi yang dapat dilakukan berdasarkan potensi yang ada di Kelurahan Batu Panjang," ucap Eko

Ia berharap dengan langkah awal ini mampu menghasilkan bahan bakar alternatif baru yang murah dan ramah lingkungan sesuai dengan potensi yang ada.

"Untuk data sementara per tanggal 23 Juli telah terdata 50 orang responden yang telah dipilih berdasarkan wilayah berdasarkan data 2 KK diantaranya masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar sehari-hari sedangkan selebihnya sudah menggunakan gas LPG 3 kg," terang Eko.

Seperti yang dirasakan Ramlah warga RT 004 yang terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak demi menyambung hidup sehari-hari dan ditambah lagi dengan keterbatasan ekonomi yang sedang dialami.

Menurut hasil survei diperoleh sebanyak 75% masyarakat Kelurahan Batu Panjang setuju dengan adanya energi alternatif baru sebagai pengganti gas LPG sedangkan 15% diantaranya masih ragu-ragu dikerenakan masyarakat tidak tahu persis bagaimana bentuk, fungsi dan juga proses pendistribusian kedepannya dan sisanya masyarakat tidak setuju karena sudah merasa nyaman menggunakan gas LPG. 

Berdasarkan hasil wawancara kegiatan bahan bakar gas LPG sering mengalami kelangkaan yang tidak menentu dalam setiap bulanya, jika kondisi seperti ini maka masyarakat terpaksa menggunakan gas LPG dengan harga yang relatif lebih mahal dari biasanya.

Hingga kini kebutuhan gas LPG 3 Kg bagi masyarakat berkisar antara 1 sampai dengan 3 tabung setiap bulannya dengan rincian 5% mengkonsumsi 1 tabung, 65% mengkonsumsi 2 tabung dan 30% mengkonsumsi 3 tabung gas LPG 3 kg.

Potensi yang dimiliki Kelurahan Batu Panjang memiliki luas lahan 3.111.238 ha yang 4.000 hektare diantara dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan dengan perincian perkebunan kelapa sawit 7,5%, perkebunan karet 17,5%, perkebunan kelapa 0,075%, lahan pertanian 0,25% dan 74,675% tanah perkarangan rakyat.

Dari 50 orang responden yang terpilih 15% diantaranya memiliki luas lahan lebih dari 1 ha yang terdiri dari pohon kelapa, kelapa sawit dan karet dan sisanya memiliki luas lahan kurang dari 1 hektare menanam pohon buah-buahan dan tanaman hias disekitar pekarangan rumah mereka. 

Data survei ini berguna sebagai pertimbangan pemanfaatan potensi biomassa yang akan digunakan sebagai bahan baku energi alternatif. 

Dan kajian ini menjadi dasar dalam membuat program kegiatan kelompok Kukerta yang diketuai Muara Rizki Eko Putra dan dibantu dosen pengawas lapangan (DPL) Romy S.T., M.Eng. (***)

Berita Lainnya

Index