Di Indonesia, sejumlah permasalahan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan penyelesaian. Persoalan ini menjadi sangat krusial, karena menyangkut kualitas kehidupan di masa yang akan datang.
Seperti yang kita lihat, disekitar kita permasalahan lingkungan seperti penumpukan sampah yang berakibat banjir, pencemaran sungai dan rusaknya ekosistem laut sudah pasti tak terhindarkan lagi.
Jika kita melihat berdasarkan data The World Factbook (milik Central Intelligence Agency) tercatat 10 besar negara yang berpenduduk terpadat di dunia, Indonesia menempati urutan ke-4 populasi penduduk terpadat di dunia yang secara langsung juga memiliki potensi memproduksi banyak sampah dan pembuangannya. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga maupun sampah industri meliputi berbagai jenis seperi sampah plastik, kertas, logam, karet dan lainnya.
Keadan ini menyebabkan sampah yang tidak tertangani mengakibatkan terjadinya banjir. Selain juga dipicu karena tingginya curah hujan, rusaknya hutan dan fungsinya.
Permasalahan lain yang menjadi persoalan lingkungan saat ini adalah pemanasan global disebabkan proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan permukaan bumi. Keadaan tersebut berdampak pada kerusakan ekosistem mahluk hidup.
Faktor penyebab kerusakan dan hilangnya keseimbangan ini juga akibat ulah tangan manusia. Jika keadan ini tidak ditangani degan baik akan berdampak pada kesuburan tanah yang mengakibatkan kegagalan panen dan penurunan tingkat kesejahteraan petani, rusaknya ekosistem mahluk hidup menyebabkan konflik antara manusia dengan binatang, timbulnya wabah penyakit dan secara jika berlanjut terus akan mengganggu atau menurunkan daya saing SDM dan kreativas serta produktifitas masyarakat.
Hal demikian tentu tidak kita inginkan untuk kemajuan negeri kaya raya dari segi sumber daya manusia dan sumber daya alam. Sudah jelas keadaan ini sama sekali tidak menguntungkan bagi kita penduduk pribumi. Sudah saat nya untuk kembali melakukan pencegahan dan menghentikan segala bentuk perusakan dan pencemaran lingkungan dengan tidak memproduksi sampah.
Penulis : Robert Satria, S.I.Kom