SERAMBIRIAU.COM - Kepala pelatih ganda putra PBSI Herry Iman Pierngadi menilai kunci kemenangan pasangan Fajar Alfian/Yeremia Erich Yotje Yacob Rambitan dalam turnamen internal PBSI adalah konsistensi, mulai dari awal sampai akhir.
“Memang tidak bisa diprediksi dari awal siapa yang akan jadi juara dalam turnamen ini, karena kekuatannya merata. Tapi saya melihat Fajar/Yeremia bisa jadi juara karena mereka bermain konsisten terus, dari pertandingan pertama sampai kelima,” kata Herry usai pertandingan.
Selain konsistensi, dia pun menilai kunci keberhasilan lainnya bagi pasangan tersebut, yaitu adanya komunikasi yang baik antara Fajar yang lebih senior dan Yeremia yang masih junior selama berlangsungnya turnamen.
“Awalnya Yeremia sering membuat kesalahan sendiri. Tapi dengan sabar, pelan-pelan Fajar membimbingnya. Dalam setiap pertandingan, Fajar selalu memberi masukan, memberi semangat dan mengingatkan Yeremia supaya fokus. Komunikasi inilah yang bisa membuat duet Fajar/Yeremia berhasil,” ujar Herry.
Sementara itu, dari total enam pasangan yang berlaga, Herry mengelompokkan penampilan mereka menjadi tiga bagian. Pertama, pasangan yang permainannya stabil dari awal sampai akhir, yaitu Fajar/Yeremia. Kedua, pasangan yang penampilannya terus menanjak dari hari ke hari, yakni Muhammad Rian Ardianto/Daniel Marthin.
Sedangkan permainan Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Shohibul Fikri dan Hendra Setiawan/Pramudya Kusumawardana Riyanto dinilai Herry cukup baik di awal, namun malah menurun mendekati akhir turnamen.
“Untuk pasangan Mohammad Ahsan/Leo Rolly Carnando, sebetulnya mereka punya peluang, tapi Leo masih harus menambah kekuatan tangannya. Kalau Kevin/Reza, terutama Kevin memang kondisi fisiknya belum balik seratus persen,” ungkap Herry.
Pada hari terakhir turnamen internal PBSI untuk sektor ganda putra, Jumat (26/6), Fajar/Yeremia keluar sebagai juara pertama. Sedangkan juara kedua diraih oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani dan pasangan Rian/Daniel menjadi juara ketiga.
Sumber: Antara / Editor