Opini

Pentingnya Profesional Auditor Dalam Pelaksanaan Audit

Pentingnya Profesional Auditor Dalam Pelaksanaan Audit
Ilustrasi

Audit pada saat ini sudah jadi bagian penting dalam dunia akuntansi dan menjadi incaran bagi sebagian besar kalangan mahasiswa akuntansi, khususnya aspek-aspek yang terkait dengan proses pengambilan keputusan serta aktivitas-aktivitas auditor dalam mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh auditor adalah etika profesi atau perilaku auditor dalam melaksanakan program audit.

Setiap profesi selalu mempunyai etika profesi tersendiri. Tidak terkecuali seorang auditor. Etika profesi auditor dibuat untuk mengendalikan proses kerja auditor serta melindungi profesionalisme seorang auditor. Etika profesi ini dibuat juga untuk melindungi para klien supaya kerahasiaan informasi mereka tetap aman serta tidak terjalin kebocoran.

Etika profesi auditor diperlukan dalam pekerjaan auditor sebab posisi profesi auditor merupakan sebagai orang yang diberi kepercayaan yang bisa saja mengalami benturan kepentingan antara klien ataupun dengan yang lain. Etika profesi auditor ditetapkan supaya jadi suatu panduan dasar profesi auditor untuk melakukan audit. 

Etika profesi auditor berisi tentang panduan untuk para auditor profesional untuk mempertahankan reputasi serta menahan dari godaan terlebih dikala mengambil keputusan- keputusan susah.

Saat ini profesi auditor menjadi incaran bagi sebagian besar kalangan mahasiswa akuntansi, mengingat berbagai benefit dan prospek kerja yang menjanjikan menjadikan salah satu alasan bagi mereka dalam memilih profesi yang akan dihadapinya. Profesi auditor bukanlah hal yang mudah seperti yang orang awam bayangkan. 

Bagi mereka yang kurang memahami apa itu audit pastinya hanya berfikir bahwa profesi auditor hanya sebatas memeriksa laporan keuangan, padahal pada kenyataannya banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang auditor ketika melakukan proses audit, salah satunya adalah etika profesional.

Dalam audit, profesionalisme sangat diperlukan guna membangun kepercayaan kepada publik agar terjaganya reputasi suatu perusahaan. Sebagai contoh, Kasus yang terjadi pada perusahaan amerika yaitu enron corporation yang mengalami kebangkrutan pada akhir 2001 dikarenakan adanya pemalsuan laporan keuangan yang melibatkan lembaga audit dan akuntansi “Arthur Andersen” yang pada saat itu lembaga tersebut merupakan salah satu dari lima lembaga audit dan akuntansi terbesar di dunia.

Dampak dari kejadian ini, perusahaan enron mengalami kebangkrutan besar dan perusahaan Arthur Andersen dibubarkan karena hal ini berdampak pada ketidakpercayaan publik. Dari kasus tersebut dapat kita simpulkan bahwa perlunya memahami etika profesional seorang auditor maupun akuntan guna mencegah terjadinya hal yang menyimpang. 

Nah, untuk dapat memahami etika profesional bagi seorang auditor dengan baik, simak penjelasan berikut!

Menurut Sihotang dalam bukunya mendefinisikan etika adalah penilaian tentang baik buruknya perilaku dan kajian terhadap kenyataan hidup dari segi baik buruk dan benar salahnya. Pendapat lain menyebutkan bahwa etika adalah pemikiran kritis tentang moral dalam arti yang luas.

 

Sedangkan pengertian dari etika profesional itu sendiri adalah acuan dalam seseorang berperilaku atau korporasi yang dianggap harus diikuti pelaku aktivitas profesional (wikipedia.com).

Seorang auditor dalam menjalankan pekerjaannya perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang ada, Adapun prinsip dasar etika profesi yang telah ditetapkan oleh IAPI antara lain:

Prinsip Integritas (Integrity), Integritas auditor membangun kepercayaan dalam menjalain hubungan bisnis, auditor harus bersikap lugas dan jujur dengan demikian memberikan dasar untuk landasan penilaian mereka.

Prinsip Objektivitas (Objectivity), Auditor menunjukkan objektivitas profesional tingkat tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diperiksa. 

Auditor membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan mereka sendiri atau pun orang lain dalam membuat penilaian. Setiap auditor tidak boleh mengompromikan pertimbangan profesional, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak lain.

Prinsip Kompetensi (Competency), Setiap auditor harus mampu mempertahankan pengetahuan dan keahlian profesionalnya pada tingkat yang dipersyaratkan, sehingga dapat dipastikan bahwa klien atau organisasi tempatnya bekerja memperoleh jasa profesional yang kompeten, berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan setiap auditor juga harus mampu bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar profesi dan kode etik yang berlaku.

Prinsip Kerahasiaan (Confidentiality), Seorang auditor harus mampu menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnis. Dan seorang auditor harus mampu menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa izin yang seharusnya kecuali ada ketentuan perundang - undangan atau kewajiban profesional untuk melakukannya.

Prinsip Perilaku Profesional, Setiap auditor mampu mematuhi aturan hukum yang berlaku dan harus menghindari diri dari perilaku yang dapat mendiskretkan profesi. Dan juga seorang auditor harus mampu menahan diri dari setiap perilaku yang dapat merusak citra profesi auditor seperti kelalaian dalam melakukan tugas, melecehkan pihak lain, membandingkan baik dan buruknya klien satu dengan yang lain.

Prinsip dasar ini harus dipatuhi dan diterapkan oleh seorang auditor karena pada dasarnya prinsip inilah yang menjadi point penting dalam pelaksanaan etika profesional bagi seorang auditor. Semakin paham seseorang akan prinsip dasar ini, maka semakin kecil pula peluang seorang auditor dalam melakukan kesalahan atau kejadian yang menyimpang.

Oleh : Risma Ihza Sahrawani dan Mesi Silvia Helmaini,

Universitas Muhammadiyah Riau

Berita Lainnya

Index